TRIBUNTRAVEL.COM - Nasib malang harus dialami sejumlah turis yang sedang liburan ke Ekuador.
Bagaimana tidak, para turis ini harus meregang nyawa saat tengah liburan di Ekuador.
Baca juga: Ekuador dan Galapagos Izinkan Wisatawan yang Telah Divaksin untuk Berkunjung

Baca juga: 7 Menu Favorit Nasi Goreng Mafia, dari Gangster hingga Brandal Bercita Rasa Unik & Khas
Mereka menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan sebuah gangster di Ekuador.
Komandan polisi setempat Richard Vaca mengatakan, sekitar 20 orang menyerbu sebuah hotel pada Jumat (29/3/2024) di kota pantai Ayampe di Ekuador selatan.
Baca juga: Kasus Pembunuhan yang Dingin Pada 1980 Akhirnya Terpecahkan, Bukti dari Permen Karet
Baca juga: Mayat Misterius Ditemukan di Reruntuhan Rumah yang Terbakar, Korban Pembunuhan?
Mereka menculik enam orang dewasa dan seorang anak.
Mereka mengira, korban merupakan anggota geng narkoba saingannya.
Para turis yang diculik, semuanya warga Ekuador diinterogasi dan beberapa jam kemudian jasad lima orang dewasa ditemukan dengan luka tembak di jalan.
“(Pelaku) tampaknya mengira mereka musuh (anggota geng narkoba saingannya), lanjut Vaca, dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (30/3/2024).
Presiden Ekuador Daniel Noboa mengatakan, sejauh ini satu orang ditangkap dalam kasus ini dan pemerintah sedang melacak penyerang lainnya.
Ekuador, yang pernah dianggap sebagai benteng perdamaian di Amerika Latin, kini terjerumus dalam krisis akibat pesatnya penyebaran kartel transnasional yang menggunakan pelabuhannya untuk mengirimkan narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa.
Pada Januari 2024, Noboa memberlakukan keadaan darurat dan menyatakan negaranya berperang melawan geng-geng setelah terjadi kerusuhan menyusul kaburnya pemimpin geng terkenal dari penjara.
Sejak itu, militer dikerahkan di jalan-jalan dan mengambil kendali penjara-penjara di negara tersebut.
Serangkaian kerusuhan geng beberapa tahun terakhir menewaskan sekitar 460 orang tewas.
Tingkat pembunuhan di Ekuador juga melonjak dari enam per 100.000 penduduk pada 2018 menjadi 46 per 100.000 pada 2023.
Baca juga: 5 Bukti Tak Biasa yang Bongkar Kasus Pembunuhan, Ada Ubi hingga Pinggiran Pizza
Kasus Lain: Kabur dari Bali, Dedengkot Gengster Meksiko Ditangkap di Terminal Nganjuk

Seorang bos genster asal Meksiko berhasil diamankan pihak kepolisian di Nganjuk.
Buronan ini ditangkap lantaran telah menembak dan merampok warga asal Turki di Bali.
Ia ditangkap di terminal Nganjuk saat hendak kabur ke Surabaya.
Akhir pelarian anggota perampok bersenjata asal Meksiko, Sicarios Valdes Roberto (27) akhirnya usai.
Polisi telah menangkapnya di Terminal Bus Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dia ditangkap saat hendak mencari kendaraan tyang diduga hendak membawanya ke Surabaya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Roberto ditangkap.
Sebanyak enam polisi sampai harus turun tangan membekuk pria bertubuh tinggi dan besar itu.
Diketahui sebelumnya, Sicarios Valdes Roberto ialah buronan kasus penembakan terhadap warga negara Turki bernama Turan Mehmet (30).
Selain menembak, ia juga merampok Rp 30 juta dan 4.000 dollar AS atau sekitar Rp 30 juta di Vila di Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung, Bali pada Selasa (23/1/2024).
Roberto diduga kuat sebagai bos komplotan perampok bersenjata yang beroperasi di Bali.
Polisi juga menangkap tiga rekannya asal Meksiko yang datang ke Bali pada 12 Desember 2023.
Para pelaku berinisial ACJ (32), MJA (24), dan DGV (36).
Mereka ditangkap di Vila di kawasan Ungasan, Kuta Selatan pada Minggu (27/1/2024).
Penangkapan Roberto
Usai melakukan penembakan, Roberto melarikan diri ke Jawa.
Kepolisian Resor Nganjuk diminta bantuan oleh Polres Badung di Bali untuk menangkap orang bernama Sicarios Valdes Roberto.
Tim Polres Jombang dan Tim Polda Jatim kemudian mencari keberadaan Roberto, salah satunya memeriksa pintu keluar-masuk Nganjuk.
Saat meninggalkan Bali untuk ke Jawa, Roberto menyewa mobil.
Ketika tiba di Nganjuk, dia pura-pura memesan hotel.
Akan tetapi, ia lalu pergi ke Terminal Bus Nganjuk untuk lari ke Surabaya.
Polda Jatim pun mengendus keberadaan pelaku hingga diciduk di terminal tersebut.
Roberto kemudian ditahan di Bali untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Tim dari Polres Nganjuk dan Polda Jatim membantu menangkap buron kasus Polda Bali itu," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto pada Jumat (2/2/2024).
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Dikira Geng Saingan, Gangster Ekuador Salah Sasaran Bunuh 5 Turis yang Tak Bersalah, Biadab!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.