TRIBUNTRAVEL.COM - Viral bocah SD yang membawa adiknya ke sekolah setiap hari.
Bukan tanpa alasan, bocah bernama Nuraeni membawa adiknya ke sekolah lantaran sang ibu yang sudah meninggal dunia.
Baca juga: 4 Hotel Murah di Bunaken Sulawesi Utara, Ada yang Punya Area Private Beach
Baca juga: Kereta Api Trans Sulawesi Hampir Setahun Beroperasi, Sukses Raih Capaian Ini
Nuraeni terpaksa membawanya ke sekolah karena tak punya saudara yang bisa mengasuh adiknya.
Keseharian Nuraeni membawa dan mengasuh adiknya ke sekolah itu sudah menjadi pemandangan biasa guru dan temannya.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Hits di Kendari Sulawesi Tenggara, Kunjungi Bukit Amarilis Buat Berkemah
Baca juga: Viral Arkeolog Temukan Pisau Gigi Hiu di Sulawesi, Diperkirakan Berusia 7.000 Tahun
Kisah Nuraeni tersebut viral dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (21/3/2024).
Lalu, seperti apa sosok Nuraeni tersebut ?
Diketahui Nuraeni murid di sekolah di MI Maddakko, Desa Barania, Sinjai Barat, Sulawesi Selatan.
Dari informasi yang didapat dari sang guru, aksi Nuraeni membawa adiknya ke sekolah itu bukan tanpa alasan.
Semenjak ibunya meninggal, Nuraeni terpaksa membawa adiknya ke sekolah setiap hari.
Pasalnya tidak ada orang yang bisa mengasuh adiknya di rumah karena sang ibu telah meninggal dunia.
Sang ibu meninggal dunia setelah menderita penyakit kanker 4 bulan.
Bahkan diketahui Nuraeni baru aktif kembali sekolah setelah ibunya meninggal.
Sewaktu ibunya masih hidup dan jatuh sakit, ternyata Nuraeni lah yang selalu merawat ibu dan adiknya.
Kini setelah ibunya tiada, Nuraeni akhirnya bisa kembali bersekolah meski terpaksa membawa adiknya.
Sehari-hari tubuh mungilnya itu juga harus menopang badan adiknya.
Untuk bisa sampai ke sekolah Nuraeni menggendong adiknya.
Adiknya itu terkadang mau diajak berjalan dan terkadang tidak mau berjalan.
Dalam video yang beredar, terlihat bahkan Nuraeni menidurkan adiknya dipangkuannya.
Sementara itu dirinya pun menulis di bangku sekolahnya.
Di usianya yang masih dini, Nuraeni terpaksa menjadi dewasa.
Waktunya untuk bermain tak sama dengan teman-teman sebayanya.
Nuraeni harus mengurus dan juga membawa bermain adiknya.
Dalam kisahnya, sementara ini tak dijelaskan keberadaan ayah atau keluarga yang bisa membantunya.
Akun pengunggah membuka donasi untuk membantu keperluan Nuraeni sehari-hari bersama adiknya.
Kini, kisah pilu Nuraeni membawa adiknya ke sekolah tersebut viral dan menarik simpati warganet.
Tak sedikit warganet yang mengajukan diri untuk mengadopsi Nuraeni dan adiknya tersebut untuk dirawat.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Sulawesi Utara, Bangunan Ambruk hingga Warga Berhamburan Keluar Gedung
Berikut beragam komentar warganet,
“Bisa info ga kalau ga ada sanak saudara yg mau merawat, biar aku rawat mereka berdua.”
“Siapakah yang bisa dihubungi untuk bisa mengadopsi mereka?”
“Anak seperti ini sangat Layak mendapatkan Beasiswa. Dan dia layak menjadi orang besar dikemudian hari. Mentalnya sudah sangat kuat.”
“Jangan yg tanya kemana orang2 terdekatnya dia disana bersekolah dan bersama adiknya adalah jawaban bahwa dia tidak punya siapa2 yang sanggup menemani mereka berdua saya harapkan ada tangan2 baik atau orang kaya2 yg mengambil mereka berdua untuk berbagi cinta dan membuktikan ke mereka berdua bahwa dunia itu tidak kejam”
“Dek jika kmu sudh besar mudah⊃2;an reels ini lewat ke HPmu juga. Nnti jikalau sudh besar jaga dn sayangi kkakmu seperti dia menjagamu saat ini”
“Yaaa Allah hati terasa nyesek liat ini, panjangkan umurku agar bisa mendampingi anak2ku yaa Allah, sehat2 yaaa teteh jagain terus adeknya sing solehah”
“Untuk sekolah, kepala sekolah,para guru dan para murid terima kasih telah ikut memeluk adik ini sehingga dia tidak putus sekolah, tetap melanjutkan sekolah meskipun harus membawa adiknya... semangat sayang, semoga kamu kuat,sehat terus agar bisa menjaga adikmu,” tulis beragam komentar warganet.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Pilu Bocah SD Bawa Adik ke Sekolah, Belajar Sambil Ngasuh, Ibu Sudah Wafat, Banjir Tawaran Adopsi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.