TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler belakangan kerap mengeluhkan mahalnya tiket pesawat domestik.
Untuk sejumlah rute, bahkan lebih murah untuk terbang ke luar negeri daripada dalam negeri.

Keluhan soal mahalnya tiket pesawat domestik ini sudah sampai ke telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menyebut keluhan ini sudah didengarnya selama sekira 9 bulan terakhir.
Baca juga: Jangan Getok Harga! Sandiaga Uno Soroti Soal Viral Wisatawan Merasa Dipalak Rp 300 Ribu di Bali
"Beberapa rekan media juga menanyakan ke kami apakah ada kemungkinan harga tiket pesawat domestik turun," ujar Sandiaga Uno saat The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (22/1/2024), dikutip TribunTravel dari situs resmi Kemenparekraf, Rabu (24/1/2024).
Terkait hal ini, Sandiaga Uno pun akan mengupayakan solusi agar tiket pesawat domestik bisa turun.
"Karena ini memberatkan para pelaku di sektor parekraf dan kami berupaya untuk menekan biaya tiket pesawat domestik agar lebih terjangkau," tutur Sandiaga Uno.
Hal itu terus dikoordinasikan secara intensif antara para pemangku kepentingan sehingga ada langkah-langkah konkret yang dapat diambil.
"Dan ini yang perlu kita cari solusi bagaimana langkah-langkah kita ke depan. Kami terus mengoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan maskapai penerbangan," jelas Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno juga menekankan bahwa pihaknya masih terus mengkaji segala kemungkinan dan seperti apa dampak dari penurunan harga tiket pesawat domestik ke berbagai rute.
“Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait secara intensif termasuk dengan maskapai, kami merasa perlu untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam upaya menekan biaya tiket pesawat domestik agar lebih terjangkau,” kata Sandiaga Uno.
Baca juga: Mengapa Tidak Ada Pesawat yang Terbang Lurus di Atas Samudera Pasifik?
Apa Penyebab Tiket Pesawat Domestik Mahal?

Tiket pesawat yang harganya melambung tinggi ini tentu menjadi pertanyaan bagi traveler.
Apa kira-kira hal yang menyebabkan mahalnya tiket pesawat domestik?
Sandiaga Uno saat jumpa pers akhir tahun 2023 sempat menjawab bahwa salah satu penyebabnya adalah defisit jumlah pesawat.
"Kami ingin mendorong penambahan jumlah pesawat dan penerbangan. Karena saat sebelum pandemi (COVID-19) jumlah pesawat yang beroperasi di atas 700, dan sekarang hanya 400. Jadi ada defisit sekitar 300," kata Sandiaga Uno.
Baca juga: Viral Pesawat Boeing Mengeluarkan Api saat Mengudara, Mesin Rusak & Terpaksa Mendarat Darurat
Dengan adanya defisit jumlah pesawat, akan mengakibatkan berkurangnya jumlah ketersediaan kursi penerbangan.
Sandiaga Uno menyebut bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN untuk meningkatkan jumlah ketersediaan pesawat terbang.
Selain itu juga menambah jumlah penerbangan, serta membuka rute-rute domestik yang baru.
Kolaborasi ini dilakukan sebagai upaya menekan harga tiket pesawat agar lebih terjangkau oleh masyarakat, sehingga target 1,25-1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada 2024 dapat dioptimalkan.
Baca juga: Choi Siwon ke Jakarta Sampaikan Pesan Penting, Diungkap Sandiaga Uno
"Kami terus memantau, mendorong, dan mengambil aksi agar jumlah penerbangan ditingkatkan. Target kunjungan wisatawan mancanegara di 2024 sebesar 9,49 juta hingga 14,3 juta kunjungan dan perjalanan wisatawan nusantara 1,25 miliar-1,5 miliar, ini mustahil kita capai kalau tidak ada tambahan penerbangan," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengajak semua pihak untuk berkolaborasi bersama menjaga kesinambungan harga tiket yang telah ditentukan pemerintah.
"Sekarang saatnya kita bangkit bersama-sama dengan mendorong lebih banyak (rute) penerbangan dan pesawat sehingga harga tiket jadi lebih terjangkau, maskapainya bisa mendapatkan keuntungan dan wisatawan bisa mendapatkan tiket dengan harga yang lebih terjangkau," ucap Sandiaga Uno.
Baca juga: Produsen Koper Airwheel Buka Suara Soal Produknya yang Tak Boleh Masuk Kabin Pesawat
(TribunTravel.com/KY)
Simak artikel lainnya seputar tiket pesawat di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.