Breaking News:

Viral Remaja 18 Tahun Tewas Dibunuh Orang Tua gegara Menolak Perjodohan

Viral seorang remaja wanita berusia 18 tahun asal Pakistan tewas dibunuh orang tuanya karena menolak dijodohkan.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Unsplash/César Abner Martínez Aguilar
Ilustrasi karangan bunga untuk orang meninggal dunia. Viral seorang remaja wanita berusia 18 tahun asal Pakistan tewas dibunuh orang tuanya karena menolak dijodohkan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pengadilan di Italia telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada pasangan suami istri asal Pakistan karena membunuh putri mereka yang berusia 18 tahun lantaran menolak perjodohan.

Pada 1 Mei 2021, mayat putri mereka yang diketahui bernama Saman Abbas tidak ditemukan.

Baca juga: 5 Aplikasi Cari Jodoh di Jepang Buat Kamu yang Mencari Pasangan Buat Menikah

Ilustrasi seseorang meninggal dunia. Viral seorang remaja wanita berusia 18 tahun asal Pakistan tewas dibunuh orang tuanya karena menolak dijodohkan.
Ilustrasi seseorang meninggal dunia. Viral seorang remaja wanita berusia 18 tahun asal Pakistan tewas dibunuh orang tuanya karena menolak dijodohkan. (soumen82hazra /Pixabay)

Kemudian jenazah remaja itu berhasil ditemukan ketika dilakukan penggalian di sebuah rumah pertanian yang ditinggalkan di Italia utara pada bulan November 2022 lalu.

Di Italia, dalam satu tahun terakhir ini memang sedang terkenal dengan persidangan sebuah kasus 'pembunuhan demi kehormatan' - mengacu pada pembunuhan seorang wanita.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Parepare untuk Libur Akhir Tahun, Ada yang Dipercaya Bisa Datangkan Jodoh

Oleh sebab itu pihak berwajib telah meluncurkan penyelidikan yang lebih luas terhadap pembunuhan atau penganiayaan terhadap remaja wanita imigran oleh keluarga mereka sendiri.

Ilustrasi sebuah pernikahan. Viral seorang remaja wanita berusia 18 tahun asal Pakistan tewas dibunuh orang tuanya karena menolak dijodohkan.
Ilustrasi sebuah pernikahan. Viral seorang remaja wanita berusia 18 tahun asal Pakistan tewas dibunuh orang tuanya karena menolak dijodohkan. (unsplash.com/srosinger3997)

Ayahnya, Shabbar Abbas, telah diekstradisi ke Italia pada bulan Agustus untuk diadili.

Sementara ibunya, Nazia Shaheen, yang tetap berada di Pakistan, telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan di kota utara Reggio Emilia pada hari Selasa.

Pamannya, Danish Hasnain, turut dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

Sedangkan kedua sepupunya dinyatakan tidak bersalah dan diperintahkan untuk dibebaskan dari penjara.

Menurut laporan Independent, ayahnya menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah saat memberikan pernyataan dengan penuh air mata kepada pengadilan sebelum putusan hakim ditetapkan.

2 dari 3 halaman

Bahkan dalam sebuah pernyataan, ayah Saman Abbas mengaku tidak tahu siapa dalang pembunuhan putrinya itu.

"Uji coba ini belum selesai. Saya juga ingin tahu siapa yang membunuh putri saya," katanya di pengadilan.

Gadis itu beremigrasi ke kota pertanian, Novellara, di Italia dari Pakistan saat remaja.

Baca juga: Beli Kubis di Pasar, Wanita Malah Ketemu Jodoh, Kisah Cintanya Bak Drakor

Tonton juga:

Di sana dia mulai berkencan dengan pria Pakistan dan memposting foto sedang mencium pacarnya di jalan ibu kota daerah, Bologna, di postingan media sosial.

Postingan tersebut membuat marah orang tuanya, yang mencoba memaksanya menikah dengan sepupunya di Pakistan pada tahun 2020 melalui sebuah perjodohan.

Baca juga: Cerita Wanita Ketemu Jodoh di Bandara gegara Pesawat Delay, Kini Siap-siap Menikah

Dia mulai hidup di bawah perlindungan layanan sosial pada bulan Oktober 2020 tetapi kembali ke orang tuanya di Novellara pada bulan April 2021 sebelum dia dilaporkan hilang, menurut laporan media Italia.

Menurut laporan, remaja itu sempat mengatakan kepada pacarnya bahwa dia mengkhawatirkan nyawanya, karena menolak untuk dijodohkan dan menikah dengan pria yang lebih tua di kampung halamannya.

Rekaman CCTV yang dirilis polisi menunjukkan orang tua dan pamannya berjalan dengan membawa sekop, linggis, dan tas biru pada 29 April 2021.

Keesokan harinya, remaja tersebut terlihat keluar rumah bersama orang tuanya dalam rekaman video terpisah.

3 dari 3 halaman

Otopsi mengungkapkan wanita muda itu mengalami patah tulang leher, kemungkinan disebabkan oleh pencekikan.

Kelompok hak asasi manusia mengutuk kekerasan terhadap perempuan, yang dapat dilakukan karena alasan sepele seperti berpakaian dengan cara yang dianggap tidak pantas, menolak perjodohan, atau menjalin hubungan asmara.

Baca juga: Viral Kisah Seorang Wanita di Tangerang Selatan Bertemu Jodoh di KRL

Pakistan memiliki beberapa undang-undang yang secara khusus melarang pembunuhan demi kehormatan dan telah memperberat hukumannya dalam dua dekade terakhir, termasuk menutup celah yang sebelumnya memungkinkan para pembunuh untuk bebas jika mereka dimaafkan oleh keluarga korban.

Namun kelompok hak asasi manusia mengatakan praktik tersebut masih tersebar luas, dengan prakiraan 800 hingga 1.000 perempuan terbunuh setiap tahun di Pakistan dalam kekerasan “berbasis kehormatan”.

(TribunTravel.com/ni)

Kumpulan artikel viral

Selanjutnya
Tags:
PakistanviralpembunuhanpenjaraItalia Cromboloni Darren Kent Zuppa Soup Dhawank Delvi Syakirah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved