TRIBUNTRAVEL.COM - Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyisakan kisah pilu di baliknya.
Saat erupsi Gunung Marapi terjadi tercatat ada 75 pendaki yang tengah mendaki.
Baca juga: Terungkap Kondisi Pendaki Gunung Marapi yang Viral karena Terjebak Erupsi, Kini Dirawat di RS
Baca juga: Viral Pendaki Gunung Marapi Sumbar Terjebak Erupsi, Tubuh Dipenuhi Abu hingga Alami Patah Tulang
Menurut laporan yang tercatat, ada 23 pendaki yang meninggal terkena dampak erupsi Marapi dengan 3 di antaranya belum bisa dievakuasi.
Sementara itu 52 orang pendaki berhasil selamat dari erupsi Gunung Marapi.
Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Alami Erupsi, 11 Pendaki Meninggal dan 12 Lainnya Belum Ditemukan
Baca juga: Gunung Marapi di Sumatera Barat Alami Erupsi, 11 Pendaki Dilaporkan Tewas
Pilunya lagi di antara 23 pendaki tersebut, ada dua pendaki anak dan ibu yang jadi korban erupsi Gunung Marapi pada Minggu, (3/12/2023).
Sang anak yang bernama Wahlul Alde Putra (19) sudah dinyatakan tewas dan sudah berhasil diidentifikasi.
Sementara itu, ibu dari Wahlul yang bernama Novita Intan Sari juga dinyatakan meninggal dan jenazahnya masih dalam pencarian.
Dilansir dari Tribun Padang, ibu dan anak ini berasal dari Lubuk Minturun, Koto Tangah, Padang.
Sebelum insiden tragis itu terjadi, korban Novita sempat melakukan siaran live di akun Facebooknya.
Dalam video itu, tampak Novita yang mengenakan hoodie abu-abu berjalan di jalur pendakian.
Ia berjalan bersama dua pendaki wanita dan juga beberapa pendaki pria.
“Ini anak-anak,” ucap Novita memperlihatkan wajah pendaki lain di belakangnya.
Baca juga: Mencicipi Teh Talua Ayam Rimbo di Kaki Gunung Singgalang, Lanskap Gunung Marapi di Depan Mata
Pendaki wanita dalam video Novita diduga adalah Yasirli Amri yang juga ikut menjadi korban.
“korban erupsi gn marapi , yang mengambil video atas nama Novita intan sari, belum ditemukan sampai skrang , semoga cepat ditemukan kita bantu doakan ya teman*,"
"Juga ada video siaran langsung di pagi hari sblm kejdiaan saat berada di tugu abel , lihat aja ke fb nya lngsung."
"doakan semoga semuanya selamat,” tulis akun @kaolinjewelry1 yang mengunggah video live Novita.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Padang, Camat Koto Tangah, Darmalis membenarkan jika pendaki ibu dan anak itu adalah warganya.
"Iya ada warga kita, yaitu anak dan ibunya," kata Darmalis.
Kedua korban merupakan warga dari abak Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Korban Wahlul sudah berhasil diidentifikasi, sedangkan Novita masih dalam pencarian.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul KISAH Pilu Ibu dan Anak Asal Padang Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Sempat Live di Facebook
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.