TRIBUNTRAVEL.COM - Ulah seorang pengunjung museum di Korea Selatan baru-baru ini menjadi perbincangan hangat.
Bagaimana tidak, pengunjung bernama Noh Huyn-soo tersebut memakan karya seni berupa pisang berjudul "Comedian".
Comedian sendiri merupakan karya dari Maurizio Cattelan yang diperkirakan bernilai Rp 1,8 miliar.
Melansir allthatinteresting.com, Jumat (3/11/2023), Noh Huyn-soo merupakan seorang mahasiswa seni di Korea Selatan.
Baca juga: 10 Museum Terbesar di Dunia, Tokyo National Museum Berisi 120.000 Barang Langka
Ia mengunjung Museum Seni Leeum di Seoul dan seketika memakan karya seni pisang yang dipamerkan.
Noh Huyn-soo melakukan aksi nekatnya lantaran melewatkan sarapan dan merasa lapar.
Setelah memakannya, ia kemudian menempelkan kembali kulit pisang tersebut ke dinding museum.
Video yang memperlihatkan Noh Huyn-soo ketika sedang memakan karya seni tersebut dengan cepat beredar di media sosial.
Pihak museum tidak mengambil tindakan hukum terhadap Noh melainkan mengganti kulit pisang dengan pisang segar.
Biasanya, pihak museum mengganti pisang setiap dua hingga tiga hari sekali.
Baca juga: 5 Museum Hits di Bangkok Thailand Lengkap dengan Lokasi dan Jam Buka
Pihak museum menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menuntut ganti rugi atau mengajukan tuntutan terhadap siswa tersebut.
"Kejadiannya tiba-tiba, jadi tidak ada tindakan khusus. Seniman tersebut diberi tahu tentang kejadian tersebut tetapi dia tidak bereaksi apa pun terhadapnya," kata juru bicara museum.
Ini bukan pertama kalinya penonton yang lapar menyantap Comedian.
Pada tahun 2019, seniman pertunjukan David Datuna mengambil pisang dari dinding pada Galeri Perrotin Art Basel di Miami dan memakan buah tersebut di depan penonton yang tampak terkejut.
Namun bagi sang seniman, Maurizio Cattelan, insiden orang-orang yang mengonsumsi karyanya "tidak menjadi masalah".
Cattelan mengakui bahwa karyanya sebagian besar bersifat satir dan mengolok-olok absurditas budaya populer.
Bahkan bagi mereka yang telah memahami karya seninya, seperti David Datuna, karya seni Cattelan adalah produk "jenius".
Baca juga: 4 Museum Kereta Api di Indonesia, Pilihan Wisata Edukatif untuk Liburan Akhir Pekan
Karya Cattelan sebelumnya termasuk "Amerika," sebuah toilet emas 18 karat senilai lebih dari USD 6 juta.
Ada pula "Il Dito", sebuah patung jari tengah yang terletak di seberang bursa saham Milan.
Dalam kasus "Comedian", Galeri Perrotin mengatakan bahwa pisang adalah "simbol perdagangan global, makna ganda, serta alat klasik untuk humor.”
Cattelan menggunakan objek sehari-hari dalam karya seninya sebagai "kendaraan kesenangan sekaligus kritik."
Noh Huyn-soo tampaknya menemukan makna tersendiri dalam karya seni tersebut.
Ia mengatakan bahwa "merusak karya seni modern juga dapat (ditafsirkan sebagai) karya seni."
Baca juga: Video Viral di TikTok, Museum di Cirebon Disebut Tempat Anti Galau, Isinya Barang-barang Santet
"Kupikir itu akan menarik, bukankah itu ditempel di sana untuk dimakan?" ungkap Noh Huyn-soo.
Para pengamat acara tersebut mencatat bahwa karya Cattelan, meskipun bersifat komedi dan sering kali menjadi kritik terhadap politik dan masyarakat, masih menghasilkan jutaan dolar bagi sang seniman.
Salinan pertama "Comedian" di Miami Art Basel dijual seharga USD 120.000, dan salinan kedua dijual dengan harga yang sama.
Museum juga pernah menjual salinan lainnya dengan harga USD 150.000.
"Saya telah bepergian ke 67 negara di seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir, dan saya melihat bagaimana kehidupan masyarakat," kata David Datuna.
"Jutaan orang sekarat tanpa makanan. Lalu dia menaruh tiga buah pisang di dinding seharga setengah juta dolar?" imbuhnya.
Setelah debut “Comedian” di Miami Art Basel, banyak yang menyatakan kekecewaannya karena karya tersebut terjual ribuan dolar dan bahkan dianggap sebagai seni.
Beberapa individu, perusahaan, dan organisasi secara terbuka mengejek artikel tersebut secara online.
Dengan mengingat kritik-kritik ini, mungkin masuk akal mengapa beberapa orang ingin mencoba karya yang menurut Art Net menarik "garis antara dunia seni dan anarki total."
Baca juga: Turis Ditangkap gegara Hancurkan Patung Romawi di Museum, Pengacara: Dia Kena Sindrom Yerusalem
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.