TRIBUTRAVEL.COM - Seorang TikToker yang berpura-pura mengidap kanker berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 589 juta.
Alibat ulahnya, TikToker bernama Madison Russo tersebut harus diamankan pihak kepolisian.

Russo memiliki alasan tersendiri untuk aksinya yang sukses mengelabuhi banyak orang tersebut.
Ketika diinterogasi pihak berwajib, Russo mengaku bahwa dia melakukan penipuan dalam upaya untuk menyatukan kembali keluarganya.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Menikahi Anaknya Sendiri, Picu Kontroversi hingga Disebut Aib Bagi Negara
Russo, yang berusia 20 tahun, menerima tiga tahun masa percobaan dan 10 tahun hukuman percobaan akibat perbuatannya.
Melansir Insider, Kamis (26/10/2023), ia berbohong dengan mengaku mengidap kanker di media sosial untuk mengumpulkan donasi.
Akibatnya Russo juga harus membayar ganti rugi lebih dari Rp 621 juta dan denda Rp 22 juta.
Russo mengumpulkan donasi di GoFundMe dari sekitar 400 orang.
Ia memberi tahu teman, keluarga, dan pengikutnya bahwa dia menderita kanker pankreas, leukemia akut yang tidak terdefinisi, dan "tumor seukuran bola" yang melilit tulang belakangnya.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Puluhan Babi Berkeliaran di Jalan Tol Ngawi-Kertosono Imbas Truk Pecah Ban
Russo bahkan kerap membagikan detail dugaan penyakitnya melalui akun TikTok yang kini sudah dihapus.
Pada bulan Juni, Russo mengakui di pengadilan bahwa dia telah memalsukan penyakitnya dan mengaku bersalah atas pencurian tingkat pertama.
Dalam video hukuman yang diposting ke YouTube oleh afiliasi ABC lokal WQAD News 8, Hakim Scott County John Telleen mengatakan Russo memulai "skema rumit" pada Februari 2022.

"Anda menipu teman-teman Anda, keluarga Anda, komunitas Anda, korban kanker lainnya, badan amal, dan orang asing yang termotivasi oleh kisah tragis Anda," kata hakim.
"Reaksi awal saya, sejujurnya, adalah penyebab penipuan yang sudah berlangsung lama ini dimotivasi oleh keserakahan, atau mungkin ketenaran di media sosial. Saya tidak begitu yakin ketika saya berjalan ke sini bahwa hal tersebut adalah masalahnya, namun sering kali hal ini terjadi," imbuhnya.
Pada bulan Januari, saksi anonim mulai melaporkan ketidakkonsistenan dalam cerita Russo ke Departemen Kepolisian Eldridge.
Baca juga: Viral Video di TikTok Mobil Tua Dipasangi AC Rumahan, Kompresor Ditaruh di Belakang
Setelah berbicara dengan saksi medis, polisi memanggil catatan medisnya, yang tidak menunjukkan diagnosis kanker apa pun.
Catatan pengadilan menunjukkan bahwa setelah menggeledah rumah Russo, polisi menemukan barang-barang yang mendukung klaim palsu kankernya, termasuk wig, tas infus, pompa makanan dan pembalut luka.
"Pada langkah apa pun, Anda bisa saja berhenti," kata hakim Telleen kepada Russo saat menjatuhkan hukuman.
"Itu tidak berhenti sampai kamu tertangkap," tambahnya.

Dalam pernyataan hukumannya yang berdurasi 7 menit, Russo mengatakan dia berdoa bagi mereka yang terluka oleh "keputusan tidak rasional" dan kerusakan yang diakibatkan oleh tindakannya.
"Saya melakukan ini bukan demi uang atau keserakahan. Saya tidak melakukan ini demi perhatian. Saya melakukan ini sebagai upaya untuk menyatukan kembali keluarga saya," ungkap Russo.
"Saya berasal dari keluarga yang sangat hancur dan terpisah sejak saya berusia dua tahun dan selama bertahun-tahun, keadaannya semakin memburuk," paparnya.
Baca juga: Demi Viral di TikTok, Wanita Usia 20 Tahun Pura-pura Diculik, Berakhir Tragis
Namun, evaluasi yang dilakukan oleh psikolog yang ditunjuk pengadilan tidak menemukan riwayat trauma masa kecil Russo di masa lalu.
Selain pembayaran restitusi, hakim Telleen menghukum Russo 100 jam pelayanan masyarakat dan tiga tahun masa percobaan.
"Kejahatan serius harus mempunyai konsekuensi serius untuk mencegah Anda dan orang lain melakukan kejahatan serupa di masa depan," kata hakim Telleen saat menjatuhkan hukuman.
Ia menambahkan bahwa kampanye palsu ini dapat menyebabkan orang lain ragu untuk berdonasi kepada mereka yang membutuhkan karena khawatir hal tersebut adalah penipuan.
Juru bicara GoFundMe mengatakan kepada Insider pada bulan Februari bahwa sumbangan mereka telah dikembalikan dan Russo telah dilarang secara permanen dari platform tersebut.
Merupakan hal yang umum bagi orang-orang untuk menggunakan platform penggalangan dana online untuk meminta sumbangan untuk tagihan medis, meskipun terkadang hal ini menimbulkan reaksi balik dari pengikut yang menganggap influencer terkenal tidak memerlukan bantuan keuangan.
Pada tahun 2019, Rob Solomon, yang saat itu menjabat sebagai CEO GoFundMe, mengatakan tingginya jumlah penggalangan dana merupakan tanda sistem layanan kesehatan yang "rusak".
Baca juga: Viral Video di TikTok, Kakek di Kalideres yang Bayar Ongkos Angkot Pakai Tutup Botol
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.