Breaking News:

Liburan ke Jepang

7 Kesalahan yang Turis Asing Lakukan saat Pertama Kali Liburan ke Jepang

Berikut deretan kesalahan yang dilakukan turis asing saat pertama kali liburan ke Jepang.

Bruce Tang / Unsplash
Ilustrasi wisatawan yang baru pertama kali liburan di Jepang 

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat liburan ke Jepang untuk pertama kalinya, pasti ada beberapa kendala atau kelalaian kecil di sepanjang perjalanan.

Hambatan bahasa, transportasi, ekspektasi budaya yang berbeda, dan asumsi yang tidak berdasar menjadi beberapa penyebab timbulnya masalah di Jepang.

Tiket Tokyo Disney Resort Park

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di Jepang
Ilustrasi wisatawan yang berkunjung di Jepang (Flickr/Sergiy Galyonkin)

Tiket SHIBUYA SKY

Untuk menghindari kesalahan saat liburan ke Jepang, ada beberapa hal yang harus kamu tahu.

Dilansir dari tokyocheapo, berikut deretan kesalahan yang dilakukan turis asing saat pertama kali liburan ke Jepang.

Tiket Tokyo Subway - Naik Sepuasnya untuk 1/2/3 Hari

Tiket Skyliner Narita Airport Express

1. Membungkuk dengan tidak benar

Jika kamu seorang turis, kemungkinan besar tidak akan menghadapi situasi yang membuat kamu membungkuk.

2 dari 4 halaman

Membungkuk ini dilakukan untuk meminta maaf atau untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang yang memiliki otoritas lebih tinggi (seperti karena alasan agama atau jika kamu cukup beruntung bertemu dengan Kaisar).

2. Menghabiskan terlalu banyak uang untuk membeli sushi

Makan sushi
Makan sushi (Mahmoud Fawzy /Unsplash)

Sushi di Jepang tidak seperti di tempat lain di dunia; bahkan yang termurah pun punya kelebihan.

Jika kamu bukan seorang penikmat, maka akan sulit bagi mu untuk membedakan antara tempat sushi murah dan Jiro Sushi yang terkenal di dunia.

Hal yang sama juga berlaku untuk ramen dan teppanyaki.

Jadi buatlah hal yang sederhana, dan belanjakan uang untuk hal lain, seperti Restoran Samurai.

3. Memberi tip (dan tidak membayar biaya tambahan)

Ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan orang ketika datang ke Jepang.

Berbeda dengan beberapa negara lain, pemberian tip setelah makan tidak dilakukan di sini.

Bahkan tidak 1 persen dari tagihan.

3 dari 4 halaman

Staf diketahui sering mengejar pelanggan untuk mengembalikan uang kembalian.

4. Bepergian dengan barang bawaan yang besar

Bagian depan izakaya di Tokyo Jepang
Bagian depan izakaya di Tokyo Jepang (Pema Lama /Unsplash)

Bepergian dengan barang bawaan besar di Tokyo tidak disarankan.

Jam sibuk biasanya berlangsung sekitar pukul 07.00 hingga 10.00 dan lagi mulai pukul 17.30 hingga sekitar pukul 19.30.

Pada waktu-waktu seperti itu, hampir mustahil untuk menikmati ramen dengan membawa koper kecuali naik salah satu pemberhentian pertama jalur kereta.

Meski begitu, itu membuat stres.

Kereta berkecepatan tinggi tidak menjadi lebih baik karena peraturan bagasi Shinkansen.

Namun Jepang memang punya solusi berupa loker dan fasilitas penyimpanan, serta pengiriman barang bawaan ke tujuan selanjutnya.

Jadi bepergianlah dengan cerdas (dan ringan).

5. Tidak melakukan reservasi

Orang-orang di dek observasi Tokyo SkyTree, Tokyo, Jepang
Orang-orang di dek observasi Tokyo SkyTree, Tokyo, Jepang (Stefan Lehner /Unsplash)
4 dari 4 halaman

Reservasi adalah suatu keharusan di Jepang untuk objek wisata dan tempat wisata terbaik.

Mungkin diperlukan waktu mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mendapatkan tempat, dan jika pergi selama masa sibuk di Jepang, kamu mungkin sulit mengunjunginya.

Objek wisata apa saja yang mungkin memerlukan reservasi?

Dek observasi populer  seperti Shibuya Sky dan Tokyo Skytree harus dipesan terlebih dahulu, begitu juga dengan restoran dan kafe bertema.

Selain itu, jangan lupakan pameran seni populer seperti teamLab Planets dan taman hiburan.

6. Salah memakai kimono

Ilustrasi wanita Jepang yang memakai kimono
Ilustrasi wanita Jepang yang memakai kimono (Gambar oleh Hitesh Choudhary dari Pixabay)

Mengenakan kimono dan berjalan-jalan di sekitar Asakusa adalah pengalaman unik yang tidak dapat kamu lakukan di negara lain, namun hanya mengenakan yukata seharga ¥ 2.000 dari toko barang bekas setempat dan menuju ke Kuil Sensōji bukanlah cara yang tepat.

Ada aturan dalam memakai kimono, seperti cara mengikat obi (ikat pinggang) dan sisi mana yang harus dilipat.

Seperti halnya sumpit, beberapa cara disediakan untuk pemakaman dan harus dihindari.

Untungnya, ada banyak toko persewaan yang bisa melakukan pekerjaan itu untuk mu.

7. Berpikir Gunung Fuji ada di Tokyo

Pemandangan Gunung Fuji di Jepang
Pemandangan Gunung Fuji di Jepang (David Mark /Pixabay)

Bertentangan dengan apa yang mungkin kamu yakini dari beberapa gambar Instagram yang indah, Gunung Fuji tidak menjulang di pusat kota Tokyo.

Namun, masih cukup mudah untuk mencapai gunung ikonik ini dari Tokyo, dan pastinya layak untuk dikunjungi jika kamu punya waktu.

Durasi perjalanan tergantung pada area mana yang ingin kamu kunjungi, namun dari Stasiun Shinjuku akan memakan waktu sekitar 2 jam.

Memesan tur bus adalah cara terbaik untuk menghindari kerepotan karena harus menavigasi sendiri, dan seringkali juga dapat menghemat uang.

Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelajahi kota-kota indah dan pemandangan kawasan Gunung Fuji, seperti Hakone dan Danau Kawaguchiko.

Ambar/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
JepangGunung Fujituris asing Ikan Shisamo Donburi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved