lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - NASA akan membuat pencapaian besar lagi bagi umat manusia.
Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut berencana untuk kembali mengunjungi bulan.
Namun kali ini, kunjungan NASA nampaknya akan "permanen".
Melansir The New York Times, Senin (23/10/2023), NASA yakin bahwa pada tahun 2040, orang Amerika akan menghuni bulan.
Baca juga: Viral Bocah 7 Tahun Laporkan Ibunya ke Polisi Gara-gara Tak Diberi Uang, Kapolsek Turun Tangan
Beberapa komunitas ilmiah memang skeptis bahwa pencapaian tersebut terlalu ambisius.
Namun, para ilmuwan NASA bersikeras bahwa tujuan kehidupan di bulan pada tahun 2040 sepenuhnya dapat dicapai.
"Kita berada pada momen penting, dan dalam beberapa hal ini terasa seperti rangkaian mimpi," kata Niki Werkheiser, direktur pematangan teknologi NASA.
"Dengan cara lain, rasanya kita tidak dapat terhindarkan lagi bahwa kita akan sampai di sini," imbuhnya.
Werkheiser mengatakan meningkatnya keterbukaan NASA untuk berkolaborasi dengan akademisi dan pakar terkemuka lainnya di bidangnya membuat tujuan tersebut semakin dekat.
Baca juga: NASA Rancang Gagasan Bikin Pesawat Jet Supersonik, Penerbangan 4 Kali Lebih Cepat
"Kita memiliki orang-orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan tujuan yang sama, itulah sebabnya saya pikir kita akan mencapainya," ungkap Werkheiser.
"Semua orang sangat siap untuk mengambil langkah ini bersama-sama, jadi jika kita mengembangkan kemampuan kita, tidak ada alasan hal itu tidak mungkin dilakukan," tambahnya.
Untuk mewujudkannya, NASA akan mengirimkan printer 3-D ke bulan.
Alat tersebut untuk membangun struktur perumahan menggunakan debu, batu, dan pecahan mineral yang ditemukan di permukaan kawah bulan guna membuat material mirip beton, menurut CBS News.
Menariknya, meskipun debu berbahaya telah lama dianggap sebagai penghalang besar bagi kehidupan di bulan, NASA berpendapat bahwa debu juga bisa menjadi solusinya.
Pencetakan 3-D rumah-rumah dari bahan permukaan bulan akan memungkinkan tempat tinggal tersebut tahan terhadap perubahan suhu ekstrim bulan dan kombinasi racun mikrometeorit serta radiasi.
Baca juga: Astronaut Nasa Ungkap Bagaimana Rasanya di Luar Angkasa, dari Toilet hingga Dapatkan Moon Face
Agar rencana tersebut terwujud, NASA telah menyusun jadwal tolak ukur utama untuk misinya, yang diberi nama Artemis untuk saudara kembar Apollo.
Pada November 2024, empat awak manusia akan diluncurkan ke orbit bulan.
Satu tahun setelah perjalanan itu, NASA berencana mendaratkan manusia di bulan untuk kedua kalinya dalam sejarah.
Ini lebih dari 50 tahun setelah astronot Neil Armstrong menjadi orang pertama yang berjalan di bulan sebagai bagian dari misi Apollo 11.
Untuk upaya konstruksi, NASA telah bermitra dengan ICON, sebuah perusahaan teknologi konstruksi yang berbasis di Texas.
Setelah putaran awal pendanaan dari NASA pada tahun 2020, ICON mengumumkan pada tahun 2022 bahwa mereka telah mendapatkan tambahan USD 60 juta untuk sistem konstruksi yang dapat digunakan di luar angkasa.
Baca juga: Menakjubkan, NASA Baru Saja Merilis Foto Ruang Angkasa Paling Detail
Arsitek dari Bjarke Ingels Group dan SEArch+ juga telah ditunjuk untuk memimpikan desain dan konsep rumah di bulan.
Tantangan signifikan lainnya untuk proyek ini adalah memastikan semua bahan dan peralatan konstruksi yang diperlukan tersedia di bulan, terutama karena roket harus melakukan perjalanan ringan.
Patrick Suermann, dekan Fakultas Arsitektur di Texas A&M University, yang bekerja sama dengan NASA untuk mengembangkan sistem konstruksi ruang angkasa yang dioperasikan dengan robot, mengatakan pengangkutan pasokan dari bumi ke bulan "tidak berkelanjutan."
"Dan tidak ada Home Depot di sana. Jadi Anda harus tahu cara menggunakan apa yang ada di sana atau mengirimkan semua yang Anda butuhkan," paparnya.
Namun, sebelum segala sesuatunya dikirim ke bulan, NASA akan menguji secara ketat peralatan dan bahan yang ada di bumi, termasuk printer 3-D dan beton bulan.
"Hal pertama yang perlu dilakukan adalah pembuktian konsep. Bisakah kita memanipulasi tanah di permukaan bulan menjadi bahan konstruksi?" ucap Jennifer Edmunson, ahli geologi utama untuk proyek di Marshall Space Flight Center.
"Kita perlu memulai pengembangan ini sekarang jika kita ingin mewujudkan habitat di bulan pada tahun 2040," tambahnya.
Adapun apa yang akan dimasukkan ke dalam hunian di bulan, NASA juga sedang mengerjakannya.
Badan ini bermitra dengan beberapa perusahaan swasta dan universitas untuk mengembangkan prototipe furnitur ruang dan elemen desain interior, termasuk perlengkapan dan ubin.
Baca juga: Planet Langka Seukuran Bumi Ditemukan NASA di Zona Layak Huni
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.