lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Viral seorang pria paruh baya meninggal dunia dan mewariskan harga fantastis bikin kaget keluarga.
Kisah ini datang dari Ronald Read, seorang petugas kebersihan sekaligus petugas pompa bensin atau SPBU yang tinggal di Vermont, Amerika Serikat.
Sebagai seorang petugas SPBU, pihak keluarga sangat terkejut lantaran Ronald bisa meninggalkan harga yang tidak sedikit - untuk kisaran gaji yang tidak terlalu besar.
Baca juga: Rebahan dan Malas-malasan di Kasur Bisa Dapat Uang, Hadiahnya Rp 16 Juta
Tanpa sepengetahuan semua orang di sekitarnya, hingga pada akhirnya Ronald meninggal pada Juni 2014 di usia 92 tahun, pria paruh baya itu diam-diam telah mengumpulkan uang 8 juta USD atau setara sekira Rp 126,8 miliar.
Ia diketahui bisa mengumpulkan uang ratusan miliar berkat kebiasaan belanja dan investasi yang cerdas.
Bahkan keluarga Ronald sangat terkejut saat mengetahui kekayaan tersembunyinya itu.
"Dia adalah seorang pekerja keras, tapi saya rasa tidak ada orang yang mengira dia adalah seorang milyuner," kata anak tiri Ronald, Phillip Brown, kepada Reformator Brattleboro pada tahun 2015.
Baca juga: Ngambek Tak Diberi Uang, Bocah Usia 7 Tahun di Cianjur Laporkan Ibunya ke Polisi
Membaca berasal dari awal yang sederhana bagi Ronald.
Dia adalah orang pertama di keluarganya yang lulus sekolah menengah dan bertugas di teater Afrika Utara, Italia, dan Pasifik selama Perang Dunia II, menurut Reuters.
Setelah perang, dia pulang ke rumah untuk bekerja di SPBU dan sebagai petugas kebersihan di JCPenney, kemudian menikah dengan seorang wanita yang memiliki dua anak.
Ronald mempertahankan gaya hidup hemat, tidak pernah mengeluarkan uang kecuali dia terpaksa.
Baca juga: Operator SPBU Tak Sengaja Jatuhkan Uang Rp 1,5 Juta, Diambil Pengendara Mobil yang Lagi Isi Bensin
Teman-temannya ingat dia mengendarai Toyota Yaris bekas, menggunakan peniti untuk menyatukan mantelnya dan memotong kayu bakarnya sendiri hingga usia 90-an.
"Saya yakin jika dia memperoleh 50 USD dalam seminggu, dia mungkin menginvestasikan 40 USD darinya," kata teman dan tetangganya Mark Richards.
Dia juga seorang pemilih saham yang baik dan memiliki kendali untuk mempertahankan saham dalam jangka panjang, sebuah strategi yang direkomendasikan oleh investor miliarder Warren Buffett.
"Bapak Read memiliki setidaknya 95 saham pada saat kematiannya, banyak di antaranya telah dia miliki selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun," The Wall Street Journal melaporkan.
Baca juga: Viral Pegawai Gelato Gelapkan Uang Toko Rp 45 Juta, Pakai QRIS Buat Masuk Rekening Pribadi
"Di antara kepemilikan lamanya adalah perusahaan-perusahaan blue-chip seperti Procter & Gamble, JP Morgan Chase, General Electric dan Dow Chemical. Ketika dia meninggal, dia juga memiliki saham besar di JM Smucker, CVS Health, dan Johnson & Johnson."
Pria dari Brattleboro, Vermont itu meninggalkan 6 USD juta kekayaannya untuk perpustakaan dan rumah sakit setempat.
"Itu menjadi perbincangan di masyarakat," direktur Perpustakaan Brooks Memorial Starr LaTronica mengatakan kepada CNBC tentang sumbangan perpustakaan sebesar 1,2 juta USD.
"Orang-orang masih datang dan bertanya tentang hal itu serta merujuknya."
Perpustakaan menginvestasikan sebagian besar uangnya.
"Dengan begitu, mereka akan terus memberikan keuntungan dan mendukung kami di masa depan," kata LaTronica.
Sumbangan tersebut juga memungkinkan perpustakaan untuk memperpanjang jam kerjanya dan melakukan beberapa renovasi yang sangat dibutuhkan pada gedung berusia 50 tahun itu.
Baca juga: Viral Korban Kebakaran di Solo Menangis Uang Belasan Juta Hangus, Langsung Diganti BI
Ronald mewariskan 4,8 juta USD ke Rumah Sakit Brattleboro Memorial, tempat dia berobat tetap — bukan untuk perawatan, tetapi untuk sarapan.
"Dia selalu minum secangkir kopi dan muffin Inggris dengan selai kacang," kata Ellen Smith tentang ritual pagi temannya di kafe rumah sakit.
"Itu dia. Dan dia selalu duduk di bangku yang sama di konter."
Rumah sakit berencana menggunakan uang tersebut untuk mendukung perbaikan infrastruktur dan proyek modernisasi umum.
"Ada beberapa area di rumah sakit yang perlu diperbarui, sehingga dana ini pasti akan memungkinkan kami melakukan hal tersebut," Gina Pattison, direktur pengembangan dan pemasaran rumah sakit tersebut, mengatakan kepada CNBC.
"Kami sangat beruntung dan bersyukur."
(TribunTravel.com/nrlintaniar)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.