TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sih yang tidak jijik ketika belanja tapi mendapat bangkai hewan?
Ya, banyak orang pasti akan jijik dan tak ingin belanja lagi jika tempat belanjanya cukup jorok dan kotor - bahkan tak pernah sekalipun dibersihkan.
Hal itu terjadi di supermarket Shunfa.

Baca juga: Wanita Nekat Bakar Supermarket, Ternyata Pengalihan Buat Curi Susu Bayi
Gambar-gambar supermarket Shunfa yang terletak di Jalan St Helens di Swansea kini viral dan beredar luas di media sosial.
Potret tersebut menunjukkan bahwa supermarket ini masih menjual makanan segar kepada masyarakat - sementara banyak bangkai hewan-hewan di samping ratusan belatung di bagian belakang.
Supermarket Shunfa akhirnya dipaksa untuk menutup pintunya setelah petugas pemeriksa menemukan bangkai tikus dan burung yang tak dibersihkan atau dibuang.
Kondisi mengerikan ditemukan di ruang lean-to-extension yang berisi gudang di supermarket Tiongkok.
Petugas kesehatan lingkungan menemukan bangkai hewan pengerat tersebut tepat di dekat peternakan dan mengatakan burung tersebut sudah tidak bernyawa di bawah meja.

Baca juga: Kehidupan Lionel Messi di Miami, Santai Belanja ke Supermarket Bareng Anak Istri
Dilaporkan Mirror, puluhan lalat dan kotoran tikus berserakan di lantai.
Bukan hanya hewan mati saja yang ditemukan di supermarket itu.
Tapi hewan hidup pun juga.
Adapun hewan-hewan yang masih hidup, berupa udang karang ditemukan berkeliaran di walk-in chiller dan krustasea ditemukan di tangki terbuka dengan air kotor.
Bahkan, mereka menggunakan peralatan berkarat untuk mengambilnya.

Baca juga: Kimbab Family Beberkan 5 Fakta Unik Belanja di Supermarket Korea Selatan
Lebih parahnya lagi, koran yang sudah basah kuyup disimpan dalam wadah berisi udang karang.
Hal ini membuat masyarakat merasa jijik dan memberikan penilaian kurang terhadap supermarket tersebut.
Badan Standar Makanan (The Food Standards Agency/FSA) menilai penanganan makanan higienis sebagai 'perbaikan yang perlu', sementara pengelolaan keamanan pangan masuk dalam daftar 'perbaikan besar yang perlu'.
Pada bagian kebersihan dan kondisi fasilitas dan bangunan, pengawas memberi label 'secara umum memuaskan'.
Berdasarkan pantauan, supermarket tersebut secara keseluruhan mendapatkan rating 1 dari masyarakat.
Pemilik supermarket Shuifa Zhang mengakui enam pelanggaran kebersihan saat ia hadir di Pengadilan Magistrat Swansea.
Baca juga: Viral di TikTok Wanita Tempuh Perjalanan 900 KM Demi Sampai di Supermarket
Hal ini terjadi ketika pengadilan diperlihatkan foto-foto kondisi menjijikkan pasca pemeriksaan yang dilakukan pada 16 Agustus 2023.
Petugas kesehatan memutuskan bahwa supermarket tersebut dapat menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan masyarakat.
Zhang, 54 tahun, menyetujui penutupan sukarela segera sehingga kegagalan tersebut dapat diatasi.
Dia diberi pemberitahuan yang mengharuskannya menyelesaikan pekerjaan untuk membuat supermarketnya aman tetapi dia melanggarnya, sehingga mendorong dewan untuk mengadilinya.
Zhang akhirnya dikenai denda 2.400 Pound Sterling atau setara sekira Rp 45,9 juta dan 2.640 Pound Sterling atau setara sekira Rp 50,5 juta untuk biaya penuntutan dan biaya tambahan layanan korban sebesar 960 Pound Sterling atau setara sekira Rp 18,3 juta.
Baca juga: Aturan PPKM Level 3 di Solo: Makan di Restoran dan Belanja di Supermarket Dibatasi
Anggota Dewan David Hopkins, anggota kabinet untuk layanan perusahaan, berkomentar: "Kondisi yang disaksikan oleh petugas kesehatan lingkungan kami menimbulkan kekhawatiran yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan untungnya, toko tersebut segera ditutup sehingga kami dapat melindungi pelanggan dari risiko serius terhadap kesehatan mereka."
"Sangat tidak dapat diterima bagi pemilik bisnis makanan untuk beroperasi dengan cara seperti ini."
"Untungnya, sebagian besar bisnis makanan di Swansea beroperasi dengan cara yang memenuhi undang-undang kebersihan makanan yang ada dan banyak yang melakukan lebih dari yang diharapkan untuk mencapai standar tertinggi. Mereka yang tidak melakukan hal tersebut akan menghadapi tindakan lebih lanjut dari petugas kami, yang bertugas melindungi konsumen."
(TribunTravel.com/nrlintaniar)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.