lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak pasangan di dunia pasti memiliki momen pernikahan impian.
Tak terkecuali pasangan pengantin yang baru-baru ini viral setelah melakukan pernikahan mewah di restoran Italia.
Pasangan pengantin Moreno Prioretti (40) dan istrinya yang berusia 25 tahun melangsungkan pernikahan mewah di Ristorante La Rotonda di Frosinone, Italia.
Namun keadaan menjadi buruk ketika keduanya diduga kabur dan tidak mau membayar biaya pernikahannya.
Baca juga: Konsep Pernikahan Unik Pakai Kembang Api, Berujung Tewaskan 100 Orang Termasuk Pengantin
Moreno dan sang istri dituduh telah menikmati pernikahan mewah di Italia senilai 7.000 Pound Sterling atau setara sekira Rp 133 juta.
Keduanya diduga langsung meninggalkan restoran tanpa melakukan pembayaran.
Namun ketika dimintai konfirmasi, pasangan pengantin kabur itu mengaku bahwa mereka telah melakukan pembayaran di Ristorante La Rotonda di Frosinone, Italia.
Pasangan itu mengatakan telah melakukan pembayaran setelah 80 tamunya menikmati jamuan makanan dan pulang.
Namun Enzo Fabrizi, pemilik restoran itu, mengklaim pasangan tersebut tidak membayar tagihan mereka dan langsung terbang meninggalkan Italia menuju Jerman.
Dia mengatakan jika dia tidak menerima tagihan dari pasangan pengantin itu.
Hal itu bisa membuat dia gulung tikar, dan pengacaranya Lugi Tozzi terpaksa mengajukan pengaduan resmi ke polisi setempat atas tuduhan penipuan.
"Saya tidak akan memberinya ketenangan sampai dia membayar setiap sennya," kata Fabrizi.
Baca juga: Viral di TikTok, Pesta Pernikahan di Magetan Sajikan Chatime & Shihlin, Boleh Bungkus Dibawa Pulang
Dia mengatakan biaya makan siangnya 78 Pound Sterling atau setara sekira Rp 1,4 juta per orang, dan pasangan itu hanya mengeluarkan deposit 2.800 Pound Sterling atau setara sekira Rp 53 jutaan.
Moreno, yang merupakan seorang kontraktor konstruksi, kini menekankan bahwa ia dan rekannya memang membayar – namun timbul kebingungan mengenai jumlah penuhnya.
Ia dan istrinya diduga dikejar polisi di Jerman sejak pernikahan yang berlangsung pekan lalu.
Baca juga: Pengakuan Calon Pengantin Soal Kebakaran Bromo: Sudah Coba Padamkan Api Pakai 5 Botol Air tapi Gagal
Pengacara Moreno, Antonio Ceccani, mengatakan kepada surat kabar harian Italia Corriere Della Sera: "Dia membantah kalau totalnya (7.000 Pound Sterling, bukan 7.600 Pound Sterling), tetapi ini hanyalah rincian kecil. Kami telah menutup dengan melakukan pembayaran seharga 6.600 Pound Sterling (setara Rp 125 juta), ditambah 340 Pound Sterling untuk para pelayan."
Namun menurut laporan Mirror, Fabrizi sang pemilik restoran mengaku siap mengakhiri kontak apa pun dengan pihak polisi ketika dia sudah menerima transfer bank.
Pemilik bisnis yang telah menjadi pemilik restoran selama 40 tahun ini sebelumnya mengungkapkan bahwa dalam empat dekade terakhir ia tidak pernah mengalami kesialan seperti ini yang menimpa dirinya.
"Saya sudah menjadi pemilik restoran selama 40 tahun dan hal ini belum pernah terjadi pada saya," ungkap yang dikutip dari Metro.
Baca juga: Viral Tren Pernikahan Terpisah di Jepang, Hidup Harmonis Meski Tak Serumah Selama Bertahun-tahun
"Pengacara saya akan mengurus pemblokiran dia dan saya berharap begitu dia menginjakkan kaki di Italia lagi, paspornya akan segera dicabut," katanya.
Moreno menambahkan, ia telah berjanji kepadanya bahwa dia akan memberikan kompensasi kepada server.
"Dan ternyata dia memberitahuku bahwa dia juga akan memberi tip kepada para pelayan," klaim Fabrizi.
Moreno dan pasangannya menikah di samping kolam renang di atau berdekatan dengan restoran populer pada tanggal 24 September 2023.
Mereka menikmati makanan bersama para tamu tetapi keadaan segera berubah menjadi buruk.
Baca juga: Pesta Pernikahan Mewah Crazy Rich Kalsel: 14 Hari 14 Malam, Undang Iwan Fals, Slank, hingga Om Sera
Tentang acara tersebut Enzo berkata: "Mereka makan, menari dan minum sepuasnya. Mereka berangkat sekitar jam 10 malam dan hampir semuanya mabuk."
Fabrizi mengatakan, dia berbicara dengan pengantin pria tentang tagihan.
"Kami melakukan perhitungan dan dia menjabat tangan saya dan mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang keesokan harinya untuk membayar," katanya.
Namun keesokan harinya, dia naik pesawat ke Jerman.
Melansir Metro Fabrizi menambahkan: "Kami berkorespondensi dengan mereka sampai beberapa minggu yang lalu dan mereka terus mengatakan akan membayar tetapi kemudian tidak ada uang yang masuk."
"Setelah beberapa saat, permintaan yang kami kirimkan kepada mereka untuk menyelesaikan tagihan tidak dijawab dan kemudian saya perhatikan mereka berdua telah menghapus profil mereka dari Facebook."
"Untuk tempat kecil seperti milik saya, 7.000 Pound Sterling adalah jumlah uang yang besar dan saya harus menyelesaikan tagihan ini karena saya harus membayar pemasok dan biaya tambahan lainnya."
Menurut laporan setempat, polisi sedang menyelidiki keberadaan pasangan tersebut, dan Priorietti dicari karena penipuan kebangkrutan.
(TribunTravel.com/nrlintaniar)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.