TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan aksi penembakan maut di salah satu mal Bangkok, Thailand yang viral.
Aksi penembakan maut tersebut terjadi di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand.
Insiden mengerikan itu merenggut 2 korban jiwa dan 6 orang luka-luka.
Setelah diselidiki pihak berwajib, pelaku penembakan maut di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand ternyata dilakukan oleh seorang remaja berusia 14 tahun.
Baca juga: Cerita WNI Selamat dari Penembakan Maut di Mal Thailand: Asal Kerumunan
Remaja itu secara brutal melayangkan tembakan sebanyak 10 kali di tengah keramaian Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand.
Usai insiden ini, dikhawatirkan banyak pengunjung yang mengalami trauma.
Sebagai dukungan dan mengurangi rasa trauma pengunjung atas kejadian penembakan maut di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand, pemerintah membuka sebuah unit kesehatan mental pada Rabu (4/10/2023).
Bangsal jiwa yang merupakan layanan kesehatan mental ini dibuka khusus untuk membantu mereka yang merasa trauma atau kesal setelah seorang remaja laki-laki menambak mati 2 wanita di Siam Paragon pada Selasa (3/10) sore.
Amporn Benjaponpitak, direktur jenderal Departemen Kesehatan Mental, mengatakan dia dan stafnya telah ditugaskan oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Cholnan Srikaew dan sekretaris tetap kesehatan Dr Opas Karnkawinpong untuk merawat orang-orang yang terguncang oleh serangan anak laki-laki tersebut.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Hits di Chiang Mai Buat Liburan Antimainstream di Thailand
Dr Amporn mengatakan, unit yang terletak di lantai M Siam Paragon ini akan beroperasi selama tujuh hari, mulai pukul 09.00 hingga 20.00 waktu setempat, bagi siapa saja yang mau berkunjung dipersilakan.
Dia mengatakan department store akan mengirimkan SMS kepada mereka yang berada di TKP yang menawarkan informasi layanan kesehatan mental, termasuk tes kesehatan mental, Bangkok Post melaporkan.
Dr Amporn mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan beberapa orang yang terkena dampak penembakan di Siam Paragon, banyak dari mereka tidak dapat melepaskan diri dari kenangan penembakan tersebut dan kekacauan.
Baca juga: 5 Mal Hits di Phuket Thailand Buat Berburu Oleh-oleh
"Jika masyarakat diberikan perawatan yang memadai dan tepat waktu, gejala yang mereka alami akan berkurang secara bertahap dan mereka akan kembali menjalani kehidupan normal sesegera mungkin," kata Dr Ampon.
Dia mengatakan jika mereka yang terkena tembakan pada Selasa sore itu dan tidak langsung mendapat perawatan yang tepat, gelaja yang mereka alami dapat meningkat dan merusak kesehatan mental mereka dalam jangka panjang.
Baca juga: 5 Museum Hits di Bangkok Thailand Lengkap dengan Lokasi dan Jam Buka
"Oleh karena itu, tugas kami adalah memastikan semua orang di sini aman dan dapat menjalani hidup normal."
Namun perlu dikhawatirkan jika ada beberapa orang yang mendapatkan efek sampingnya yaitu trauma.
"Seperti pemilik toko, staf, bahkan orang yang lewat, pembeli atau masyarakat sekitar akan terkena dampak mentalnya."
Dr Amporn mengatakan, bahwa dia juga prihatin dengan kesehatan mental anak laki-laki yang melakukan penembakan maut tersebut.
Meski motif remaja itu masih belum jelas, namun hal ini telah memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap generasi muda.
Baca juga: Fakta Unik Menara Hantu Thailand, Warisan Kemewahan yang Tersisa dalam Reruntuhan
Kronologi Aksi Penembakan di Mal Thailand, Pelaku Masih Remaja
Viral aksi penembakan yang terjadi di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand.
Aksi penembakan yang terjadi di Bangkok itu menewaskan 1 orang dan 6 lainnya mengalami luka-luka.
Pelaku di balik aksi penembakan adalah seorang remaja yang baru berusia 14 tahun.
Remaja itu brutal melacarkan tembakan sebanyak 10 kali di tengah keramaian Mal Siam Paragon Bangkok.
Penembakan di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand, melukai sedikitnya tiga orang pada Selasa (3/10/2023).
Berbagai video di media sosial menunjukkan ratusan orang berlarian dari salah satu destinasi belanja utama di ibu kota Thailand tersebut, yang sangat populer di kalangan turis dan penduduk lokal.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan kepada wartawan, tiga orang terluka dalam insiden itu dan penembaknya telah ditangkap.
“Polisi sedang mengamankan lokasi kejadian. Situasinya sudah mereda,” kata Srettha kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.
Penembakan ini terjadi beberapa hari menjelang peringatan satu tahun insiden mantan polisi bersenjata pisau dan pistol menyerang tempat penitipan anak, menewaskan 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.
Thailand mempunyai tingkat kepemilikan senjata tinggi dan sejarah panjang penuh kekerasan dalam insiden senjata api, baik skala kecil maupun besar.
Pada 2020, seorang mantan anggota militer menembaki pusat perbelanjaan di Korat, menewaskan 29 orang dan banyak korban luka-luka.
Tersangkanya Bocah 14 Tahun
Tersangka penembakan Siam Paragon di Bangkok ditangkap polisi Thailand pada Selasa (3/10/2023), yaitu remaja laki-laki berusia 14 tahun.
Penembakan di Bangkok ini menewaskan satu orang dan enam korban luka-luka.
Petugas medis Thailand merevisi jumlah korban tewas yang sebelumnya disebutkan tiga orang.
Penembakan di Mal Siam Paragon, destinasi belanja kelas atas di jantung ibu kota Thailand, terjadi sekitar pukul 16.30 waktu setempat, kata para saksi mata kepada wartawan AFP.
Biro Investigasi Metropolitan Kepolisian Kerajaan Thailand mengatakan di laman Facebook resminya, polisi menangkap seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun atas penembakan tersebut.
Video memperlihatkan bocah lelaki itu berambut panjang, mengenakan kaus hitam, berkacamata, dan topi bermotif bendera AS saat diamankan polisi.
Direktur Pusat Darurat Erawan, Yuthana Srettanan, menyampaikan kepada wartawan bahwa seorang wanita tewas, mengoreksi laporan awalnya mengenai tiga korban meninggal dunia.
“Mendiang berkewarganegaraan China, berdasarkan pemeriksaan awal,” ujar Yuthana.
Sebanyak enam orang terluka, lima dalam kondisi kritis.
Semua kecuali satu dari para korban adalah perempuan.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin kini memantau situasi dengan cermat.
“Yang paling saya pedulikan saat ini adalah keselamatan seluruh warga negara,” tulisnya di X, media sosial yang sebelumnya bernama Twitter.
“Saya meminta seluruh pekerja memantau situasi, dan semoga semua orang aman.”
Saksi mata menggambarkan suasana kacau ketika penembakan terjadi di Siam Paragon yang sangat populer di kalangan turis dan warga Thailand.
“Sekitar pukul 16.30, saya mendengar suara tembakan keras, terus menerus, sekitar sepuluh kali,” kata Thanpawasit Singthongkham (31) yang bekerja di restoran Jepang di mal itu, kepada AFP.
"Kemudian department store mengumumkan ada penembakan. Tanda darurat dinyalakan dan semua orang lari keluar."
Saksi mata lainnya bernama Nattanon Dungsunenarn mengatakan, "Saya dengar suara tembakan berkali-kali sekitar tiga kali dan melihat orang-orang berlarian menuju pintu keluar."
Ia saat itu sedang berbelanja di cabang apotek Boots.
"Saat itu sangat kacau dan sepertinya banyak orang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Penembakan di Siam Paragon, Bangkok, ini terjadi beberapa hari menjelang peringatan satu tahun insiden mantan polisi bersenjata pisau dan pistol menyerang tempat penitipan anak, menewaskan 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.
(TribunTravel.com/nrlintaniar)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.