TRIBUNTRAVEL.COM - Dari seluruh peradaban kuno, Mesir tetap menjadi satu yang masih diselimuti misteri.
Meskipun ribuan intelektual yang bersemangat telah mengabdikan hidup mereka untuk mempelajari Mesir Kuno, masih banyak hal yang belum diketahui.
Baca juga: 20 Fakta Unik Kucing, Dewa Keberuntungan Mesir Kuno dan Otaknya Mirip dengan Manusia

Baca juga: Seperti Apa Rupa Cleopatra, Firaun Terakhir Mesir? Warna Kulit Jadi Perdebatan
Jika apa yang dikatakan para ahli itu benar, maka kehidupan beradab di Mesir sudah ada sejak tahun 6000 SM.
Bahkan pada zaman Alexander Agung atau Julius Caesar, orang yang kini dianggap orang kuno, Mesir merupakan peradaban yang membangkitkan perasaan misteri dan intrik yang mendalam.
Baca juga: 6 Kuliner Malam di Payakumbuh, dari Bofet Sianok sampai Martabak Mesir H. Wan
Baca juga: Menguak Misteri 12 Potongan Tangan di Halaman Istana Mesir Kuno, Benarkah Korban Ritual?
1. Hilangnya Ratu Nefertiti
Dilansir dari worldatlas, Ratu Nefertiti adalah satu wanita paling berkuasa sepanjang sejarah Mesir Kuno.
Ia mungkin memerintah pada puncak kekuasaan Mesir pada Dinasti ke-18 dari tahun 1370 SM hingga 1330 SM.
Suaminya Firaun Akhenaten, adalah ayah dari Raja Tutankhamun (alias Raja Tut).
Banyak hal yang diketahui tentang Ratu Nefertiti berkat serangkaian temuan arkeologis yang luar biasa dari awal abad ke-20.
Pada 1912, patung Nefertiti yang nyaris sempurna ditemukan dan ia dengan cepat menjadi salah satu ikon paling terkenal dalam sejarah Mesir.
Meskipun statusnya tinggi, mereka tidak pernah menemukan tempat peristirahatan terakhirnya.
Tidak pernah menemukan makamnya telah menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan skeptis tentang betapa pentingnya dia pada saat itu, tetapi semua ini hanyalah spekulasi belaka.
2. Kematian Raja Tut

Baca juga: Video Viral di TikTok, Pria Ngaku Batuk Berdarah usai Buka Makam Mesir Kuno, Apa Fakta Sebenarnya?
Anak tiri Ratu Nefertiti, Raja Tutankhamun , lebih dikenal sebagai Raja Tut mungkin adalah penguasa Mesir yang paling terkenal.
Raja Tut bukanlah raja Mesir yang paling berkuasa dan bertahan lama, namun ia terkenal berkat penemuan makamnya pada tahun 1922.
Hingga saat itu, makam Raja Tut adalah satu makam yang paling terpelihara.
Gambar sarkofagusnya tetap menjadi wajah Egyptology.
Raja Tut memerintah Mesir sejak usia muda dan masa jabatannya sebagai pemimpin tidak bertahan lama.
Raja Tut menghadapi banyak masalah kesehatan dan meninggal dalam usia muda, pada usia 19 tahun.
Tidak diketahui bagaimana tepatnya dia meninggal, dan ini hanya membuat para ahli menebak-nebak apa yang mungkin mengakhiri hidupnya.
Sebuah penelitian ekstensif terhadap kerangkanya mengungkapkan bahwa dia meninggal dengan tengkorak retak dan lutut patah.
Apakah ini pertanda kematian akibat kekerasan di tangan lawan politik atau sekadar kecelakaan tragis, tidak ada yang bisa memastikannya.
3. Negeri Punt Yang Misterius
Bangsa Mesir Kuno melakukan kontak dengan banyak kelompok budaya asing sepanjang sejarah mereka, namun tidak ada yang tetap misterius seperti masyarakat Punt.
Ada lusinan catatan tertulis tentang daerah yang mereka sebut Punt, namun hanya sedikit rincian yang jelas tentang di mana lokasinya.
Punt sering digambarkan sebagai kerajaan Afrika yang kuat dan berdiri berdampingan dengan Mesir di suatu tempat di selatan.
Orang Mesir jelas menghormati dan bahkan memuja kerajaan ini, bahkan menyebutnya sebagai "Tanah Tuhan".
Orang-orang yang tinggal di Punt tidak menyimpan catatan apa pun tentang diri mereka sendiri.
Semua yang diketahui tentang Punt berasal dari orang Mesir sendiri.
Bukti terbaik yang ada yang mungkin mengungkap lokasi sebenarnya Punt adalah beberapa mumi babun yang ditemukan di sebuah makam kuno di Mesir.
Para ilmuwan telah menelusuri asal usul babun ini hingga ke tempat yang sekarang disebut Etiopia.
4. Labirin Giza

Meskipun Piramida Besar di Mesir menakjubkan, beberapa ahli percaya bahwa ada lebih dari sekedar piramida itu sendiri.
Ada sejumlah bukti arkeologi dan sejarah yang menunjukkan bahwa pernah ada labirin luas yang terbentang di dekat piramida.
Sejarawan dan ahli geografi Yunani, Herodotus, menyebutkan labirin besar di dekat piramida pada abad ke-4 SM ketika dia mengunjungi Mesir.
Di zaman modern, tidak ada labirin seperti itu yang terlihat, dan banyak yang percaya bahwa tulisannya bohong atau dibuat karena kebingungan.
Namun, pada 2008 sebuah bangunan yang terkubur di bawah pegunungan pasir dekat Piramida Besar terdeteksi oleh pemindaian geo-radar.
Mereka menemukan fondasi batu besar yang lebarnya hampir 1.000 kaki.
Belum ada upaya untuk menggali dan mengungkap struktur misterius ini, tapi hal itu bisa saja berubah di masa depan.
5. Piramida Djedefre yang Hancur
Piramida Besar hanyalah beberapa dari ratusan piramida yang dibangun sepanjang sejarah Mesir Kuno yang panjang dan bertingkat.
Tak satu pun dari piramida lain yang bisa menandingi piramida di Giza dalam hal ukuran dan skala, namun masing-masing piramida tetap menonjol dan mengesankan.
Meskipun sebagian besar piramida yang tersebar di lanskap Mesir telah mengalami kerusakan dan erosi selama ribuan tahun, ada satu piramida yang sengaja dihancurkan oleh manusia.
Piramida Djedefre dianggap sebagai piramida paling menakjubkan yang pernah dibangun.
Beberapa sejarawan bahkan menyatakan bahwa ukurannya mungkin sebesar satu piramida yang ditemukan di Giza.
Betapapun indahnya, Piramida Djedefre dihancurkan karena alasan yang tidak diketahui.
Beberapa orang percaya bahwa orang-orang Romawi menggunakan batu piramida dalam proyek infrastruktur mereka, sementara yang lain berpikir mungkin telah terjadi pemberontakan oleh orang-orang Mesir terhadap Djedfre, dan mereka menghancurkan monumen tersebut karena dendam.
Tidak ada yang tahu pasti.
6. Ratu Tak Dikenal
Pada 2015, para arkeolog berhasil menemukan makam seorang wanita tak dikenal yang dimakamkan pada masa Kerajaan Lama, sekitar 4.500 tahun yang lalu.
Hieroglif di sarkofagusnya menggambarkan dia sebagai "ibu" dan " istri" raja.
Pengamatan lebih dalam mengungkapkan bahwa dia mungkin adalah satu tokoh wanita paling penting di Mesir Kuno, tetapi di luar penemuan makam tersebut, hal tersebut merupakan misteri total.
Detail penting seperti namanya atau dengan siapa dia menikah, masih merupakan permainan tebak-tebakan.
Para peneliti terkemuka, dalam hal ini, berpendapat bahwa dia bisa jadi adalah ibu dari Raja Mekahur dan istri Raja Neferefre.
Namun hal ini masih belum terbukti.
7. Kamar Tersembunyi Di Giza
Sepopuler Piramida Besar, masih banyak yang belum diketahui manusia tentangnya.
Area piramida yang luas telah dieksplorasi dan dipelajari secara ekstensif, namun beberapa area piramida masih belum tersentuh oleh para arkeolog dan ilmuwan modern.
Pada 2017, para peneliti memindai piramida terbesar, Khufu, dan temuan mereka sungguh menakjubkan.
Selain tiga ruangan yang ditemukan pada tahun-tahun sebelumnya, ada ruangan tersembunyi yang jauh lebih besar yang terletak di dasar piramida.
Ruangan itu tidak memiliki jalur atau pintu masuk yang diketahui ke dalamnya.
Bagaimana atau mengapa orang Mesir melakukan penambahan pada piramida ini masih merupakan misteri total.
Apa yang ada di dalam ruangan ini dan apa tujuannya kemungkinan besar masih belum diketahui.
8. Sphinx Agung

Di bawah bayang-bayang Piramida Agung Giza terletak Sphinx Agung.
Struktur batu besar ini berukuran panjang 240 kaki dan tinggi 66 kaki.
Asal usul Sphinx sama sekali tidak diketahui.
Dulunya masuk akal jika orang Mesir membangun Sphinx seperti piramida, namun mungkin tidak demikian.
Erosi air di dasar patung memperkirakan Sphinx terjadi sekitar tahun 7000 SM.
Hal ini menunjukkan bahwa Mesir Kuno jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya atau bahwa peradaban sebelumnya sama majunya yang membangun Sphinx.
Mengapa atau siapa yang membangun Sphinx telah memicu banyak teori tentang asal usul dan tujuan sebenarnya.
Mulai dari arsitek alien hingga peradaban maju yang hilang, manusia mungkin tidak akan pernah sepenuhnya memahami kisah Sphinx secara lengkap.
9. Cahaya Dendera
Cahaya Dendera mengacu pada prasasti membingungkan yang diukir di dinding kuil yang didedikasikan untuk dewa Mesir Hathor.
Gambar tersebut tampaknya menggambarkan penggunaan atau petunjuk cara membuat tabung Crookes, sebuah benda yang digunakan sebagai bola lampu pada abad ke-19.
Orang-orang yang skeptis dengan cepat menolak klaim-klaim ini sebagai pembacaan yang disalahartikan tentang upacara keagamaan, sementara yang lain melihat ini sebagai bukti bahwa orang Mesir, bersama dengan orang-orang kuno lainnya pada zaman itu, menemukan suatu bentuk listrik primitif.
Manusia mungkin tidak pernah mengetahui kebenaran sebenarnya, namun yang pasti ukiran khusus ini akan tetap menjadi titik fokus banyak teori selama beberapa dekade mendatang.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.