TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah perusahaan resor Jepang mengubah bekas penjara yang ikonik menjadi hotel mewah dengan 48 kamar.
Bekas Penjara Nara, yang dibangun pada tahun 1908 dan ditetapkan sebagai kekayaan budaya di Jepang pada tahun 2017, akan direnovasi oleh Hoshino Resorts, kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Baca juga: Viral Penemuan Makam Kuno Jepang di Bawah Semak Tempat Parkir

Baca juga: 6 Toko Buku Terbaik di Tokyo Jepang untuk Membeli Manga Berbahasa Inggris
Penjara ini “akan terlahir kembali sebagai hotel mewah di mana para tamu dapat menikmati pengalaman menginap yang luar biasa di bangunan bata merah ikonik dengan interior yang telah diperbarui,” tulis Hoshino Resorts.
Dilansir dari insider, kompleks ini memiliki desain mirip bintang, dengan lima sayap tahanan yang menyebar dari pos komando pusat.
Baca juga: Panduan Liburan saat Musim Gugur di Tokyo Jepang, Jangan Lupa Kunjungi Festival Matsuri
Baca juga: 7 Tempat Menonton Pertunjukan Langsung Geisha di Kyoto Jepang
Hoshino Resorts mengatakan hotel baru ini akan memiliki luas sekitar 67.000 kaki persegi, dan memiliki restoran, lounge, dan museum untuk pengunjung harian.
“Sebuah proyek prestise bagi pemerintah, struktur bata merahnya yang elegan mewujudkan ambisi dan keahlian era Meiji saat Jepang membuka pintunya kepada dunia,” tulis Hoshino Resorts.
Hotel Penjara Hoshinoya Nara diperkirakan akan dibuka pada awal tahun 2026, tambah Hoshino Resorts.
Jika penjara tampak familier bagi kamu, itu mungkin karena kamu menonton musim kedua " Alice in Borderland", serial Netflix Jepang yang terkenal.
Serial ini berlatar dunia alternatif, di mana penduduk Tokyo harus bertarung dalam game kematian bergaya battle royale untuk kembali ke dunia nyata.
Dua episode "Alice in Borderland" difilmkan di penjara Nara .
Episode ini berasal dari arc acara "Jack of Hearts", di mana karakter Chishiya terjebak di penjara dan harus merencanakan jalan keluarnya.
Penjara Nara adalah satu dari lima fasilitas penahanan gaya Barat pertama yang dirancang oleh pemerintah Jepang pada era Meiji, yang berakhir pada tahun 1912.
Kota Nara terletak tepat di sebelah timur kota Osaka.
Penjara ini berganti nama menjadi Penjara Remaja Nara pada tahun 1946, dan menampung tahanan berusia antara 16 dan 26 tahun.
Di penjara, narapidana ditugaskan untuk mempelajari keterampilan kejuruan seperti memotong rambut dan membuat pelat nomor di bengkel.
Kompleks penjara, sebagian besar dibangun oleh pekerja penjara, memiliki gerbang utama bergaya Romawi yang menjulang tinggi di atas tembok sekitarnya dan menjaga halaman depan gedung administrasi dua lantai.
Baca juga: 10 Toko Anime dan Manga Terbaik di Tokyo Jepang

Di gedung administrasi terdapat rumah jaga pusat, di mana penjaga dapat melihat kelima bangsal penjara.
Kisi-kisi di lantai tingkat kedua memungkinkan penjaga untuk mengamati sel di kedua tingkat sekaligus.
Sel untuk satu orang dilengkapi dengan toilet, wastafel, jendela, dan pintu kayu berat yang tidak memiliki kenop, artinya sel tersebut tidak dapat dibuka dari dalam meskipun tidak terkunci.
Seluruh kompleks mampu menampung sekitar 635 narapidana.
Rencana untuk mengubah penjara menjadi hotel telah diusulkan sejak tahun 2017, ketika penjara ditutup dan ditetapkan sebagai situs budaya.
Beberapa renovasi telah dilakukan untuk melindungi bangunan dari gempa bumi, menurut Mainichi Shimbun.
Outlet tersebut melaporkan bahwa hotel tersebut awalnya akan dibuka pada tahun 2021, namun pembukaannya ditunda.
7 Hal Seru dan Menarik yang Dapat Kamu Lakukan saat Liburan Musim Gugur di Kyoto Jepang
Di kota yang menjadikan musim gugur sebagai tontonan nasional, Kyoto Jepang menawarkan keunikan tersendiri pada musim tersebut.
Kyoto Jepang merupakan perpaduan harmonis antara kuil kuno dan kafe modern, memberikan latar belakang yang kaya untuk aktivitas musim gugur yang tradisional dan kontemporer.

Kamu akan menemukan segalanya mulai dari taman Zen yang menampilkan rona halus musim gugur hingga acara melihat bulan yang merayakan keindahan puitis musim gugur di Kyoto Jepang.
Dilansir dari jw-webmagazine, berikut deretan hal yang bisa kamu lakukan di Kyoto Jepang pada musim gugur.
1. Abadikan Keajaiban Senja di Kuil Fushimi Inari

Kuil Fushimi Inari (伏見稲荷大社)adalah tempat yang memiliki makna spiritual, namun jika dikunjungi saat senja di musim gugur, tempat ini berubah menjadi alam yang sangat indah.
Kuil Fushimi Inari terkenal dengan ribuan gerbang torii berwarna merah terang yang menciptakan jalan berkelok-kelok menuju Gunung Inari yang suci.
Saat matahari terbenam, warna-warna cerah dari gerbang tampak bersinar, menciptakan kontras yang mencolok dengan dedaunan musim gugur yang sama cerahnya namun dalam palet yang lebih lembut dan alami.
Kegelapan yang mulai turun menambah lapisan mistik, membuat pengalaman terasa seperti berjalan melalui hutan ajaib.
Kuil Fushimi Inari sudah tidak terlalu ramai saat ini, sehingga memungkinkan penjelajahan yang lebih damai.
Cahaya yang memudar, warna gerbang, dan dedaunan musim gugur berpadu dalam perpaduan harmonis yang terasa nyaris serasi, seolah alam dan spiritualitas selaras sempurna.
2. Menjelajah Waktu di Hutan Bambu Arashiyama dan Kuil Tenryu-ji

Arashiyama terkenal dengan Hutan Bambu (嵐山 竹林) , sebuah cagar alam hijau menjulang tinggi yang terasa seperti di negeri dongeng.
Namun, di musim gugur, pengalamannya meningkat.
Bambunya tetap hijau, namun dilengkapi dengan perubahan warna dedaunan di sekitarnya, khususnya di Kuil Tenryuji (天龍寺) yang berdekatan.
Kuil Zen ini memiliki taman yang dirancang oleh master Zen terkenal Muso Soseki, dan merupakan mahakarya di musim apa pun.
Namun di musim gugur, bebatuan, kolam, dan lumut yang ditata dengan cermat tampak memberi penghormatan pada warna merah dan jingga cerah yang menghiasi pohon maple kuil.
Kontras antara bambu yang selalu hijau dan dedaunan musim gugur yang fana berfungsi sebagai metafora indah untuk sifat kehidupan yang sementara, sebuah konsep yang tertanam dalam dalam filosofi Zen.
3. Terangi Malam di Kuil Kiyomizudera dan Toji

Kuil-kuil di Kyoto merupakan pemandangan yang dapat dilihat kapan pun sepanjang tahun, namun kuil-kuil tersebut memiliki aura istimewa selama iluminasi malam musim gugur.
Kiyomizudera (清水寺) , terletak di atas bukit yang menghadap ke kota, menawarkan pemandangan panorama lautan warna musim gugur di bawah langit malam.
Teras kayu kuil menyala dari tanggal 18 hingga 30 November, memancarkan cahaya hangat yang membuat warna dedaunan tampak lebih pekat.
Demikian pula dengan Kuil Toji (東寺)menawarkan keajaiban malam musim gugur versinya sendiri.
Dikenal dengan pagoda lima lantai, Toji dikelilingi oleh taman yang diterangi cahaya di malam hari.
Lampu-lampu tersebut ditempatkan secara strategis untuk menyorot dedaunan musim gugur, membuatnya tampak seolah-olah melayang di langit yang gelap.
Kedua kuil ini menawarkan cara unik untuk menikmati musim gugur di Kyoto—perpaduan antara keindahan alam, kemegahan arsitektur, dan ketenangan spiritual, semuanya di bawah naungan malam.
4. Nyalakan Keinginan Kamu di Festival Musim Gugur Kuil Tanukidanisan Fudoin
Kuil Fudoin Tanukidanisan (狸⾕⼭不動院)adalah permata tersembunyi yang menjadi hidup selama Festival Musim Gugur pada tanggal 3 November.
Ini bukan festival turis pada umumnya; ini adalah peristiwa yang sangat spiritual yang telah dirayakan selama berabad-abad.
Para biksu melakukan ritual dan melantunkan sutra, menciptakan suasana kekhidmatan yang terasa jelas bahkan jika tidak memahami kata-katanya.
Puncak dari festival ini adalah api unggun suci yang di dalamnya terdapat loh-loh kayu bertuliskan harapan.
Saat api berderak dan asap mengepul, diyakini bahwa harapannya akan naik ke langit.
Latar belakang dedaunan musim gugur dengan warna merah menyala dan oranye menambah sentuhan dramatis, menjadikan ritual ini bukan hanya pengalaman spiritual tetapi juga tontonan visual.
Festival ini menawarkan gambaran sekilas tentang praktik keagamaan yang sering kali dibayangi oleh tempat-tempat wisata Kyoto yang lebih terkenal.
5. Mengejar Warna Musim Gugur di Tempat Terbaik Kyoto

Meskipun kota ini adalah rumah bagi kuil-kuil yang tak terhitung jumlahnya, yang masing-masing memiliki daya tarik uniknya sendiri, ada tempat-tempat tertentu yang benar-benar bersinar ketika dedaunan mulai berganti.
Kuil Tofukuji (東福寺) , misalnya, menawarkan panorama warna musim gugur dari Jembatan Tsutenkyo.
Kuil Enkoji (圓光寺) , destinasi yang jarang dikunjungi, menawarkan taman Jepang menakjubkan yang menjadi hidup dengan warna-warni di musim gugur.
Lalu ada Kuil Enrian (厭離庵) , yang terkenal dengan dedaunannya yang berubah warna menjadi merah menyala, begitu jelas hingga hampir seperti nyata.
Ini hanyalah beberapa contoh; kota ini dipenuhi dengan tempat-tempat lokal yang menawarkan pemandangan menakjubkan, setiap tempat menawarkan warna berbeda, suasana hati berbeda, dan cara berbeda untuk menikmati keindahan musim gugur Kyoto.
6. Saksikan Emas dan Dedaunan yang Harmonis di Kinkakuji

Kinkakuji (金閣寺) , atau Paviliun Emas, adalah satu landmark paling ikonik di Kyoto.
Dua lantai teratasnya dilapisi daun emas, menciptakan tontonan berkilauan yang menakjubkan setiap saat sepanjang tahun.
Namun, pada musim gugur, paviliun ini memperoleh tingkat kemegahan baru.
Kolam di sekelilingnya tidak hanya mencerminkan struktur emasnya tetapi juga warna merah cerah, jingga, dan kuning dedaunan musim gugur.
Efeknya seperti memasuki lukisan hidup yang setiap elemennya seimbang sempurna.
Warna emas pada paviliun tampaknya memperkuat warna dedaunan, sedangkan dedaunan, pada gilirannya, membuat emas tampak lebih bersinar.
Ini adalah interaksi yang harmonis antara keindahan buatan manusia dan kemegahan alam, yang masing-masing menyempurnakan satu sama lain dengan cara yang nyaris puitis.
7. Berlayar Melewati Palet Musim Gugur di Sungai Hozugawa

Pelayaran Sungai Hozugawa (保津川下り) menawarkan sudut pandang unik untuk mengapresiasi warna musim gugur Kyoto.
Naik perahu di sungai ini seperti perjalanan melewati koridor kemegahan musiman.
Tepiannya dipenuhi berbagai macam pepohonan—maple, pinus, dan bahkan beberapa pohon sakura yang mekar terlambat—yang menciptakan kaleidoskop warna.
Para penyewa perahu yang piawai mengarungi tikungan dan belokan sungai, kerap berbagi cerita dan legenda tentang kawasan tersebut, sehingga menambah lapisan kekayaan budaya pada keindahan alam.
Perjalanannya tenang dan mengasyikkan, dengan saat-saat air tenang tiba-tiba berubah menjadi jeram kecil.
Ini adalah petualangan yang melibatkan seluruh indra, mulai dari pemandangan visual dedaunan hingga suara sungai dan udara musim gugur yang sejuk.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.