TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita berusia 36 tahun di Vietnam baru-baru ini membuat heboh negaranya.
Bagaimana tidak, wanita bernama Tran Thi Luu tersebut mengaku menderita insomia selama lebih dari 11 tahun.

Tran Thi Luu pun langsung menjadi perbincangan di media sosial Vietnam berkat pengakuannya.
Melansir OddityCentral, Kamis (14/9/2023), Tran Thi Luu mengungkapkan insomnia parahnya dalam sebuah wawancara.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Sering Kentut saat Bersama Pacar, Kini Hubungannya Diambang Bencana
Ia mengatakan bahwa insomnia yang dialaminya selama satu dekade dimulai dengan episode tangisan yang aneh.
Air mata mulai mengalir dari matanya tanpa alasan yang jelas.
Ia sudah mencoba untuk berbaring dan menutup matanya sewaktu ingin tidur.
Namun hal tersebut tak cukup untuk dapat menghentikan tetesan air matanya.
Tangisannya yang tak tanpa alasan akhirnya berhenti, begitu pula kemampuannya untuk tertidur.
Berusaha sekuat tenaga, Tran Thi Luu tidak bisa keluar dari kebiasaan tersebut.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Sering Kentut saat Bersama Pacar, Kini Hubungannya Diambang Bencana
Matanya lelah, namun pikirannya terjaga sepenuhnya.
Sehingga selama 11 tahun terakhir, ia hanya melakukan sedikit hal selain berbaring dengan mata tertutup untuk bersantai sementara suami dan anak-anaknya tertidur.
“Kisah aku tidak tidur selama 11 tahun adalah benar adanya, tidak dibuat-buat atau dibumbui untuk mendapatkan perhatian atau mendapatkan popularitas!" kata Tran Thi Luu.

"Kalau dicermati, dampaknya bisa terlihat. Ada lingkaran hitam di sekitar mata saya dan kulit disekitarnya juga sangat gelap. Tapi sebelum itu, saya berkulit putih dan merah muda dan tidak ada cacat di wajah saya," imbuhnya.
Suaminya tak tinggal diam, ia bahkan mencoba untuk membuat Tran Thi Luu tertidur dengan berbgai cara.
"Dia memberi saya banyak keberanian," kata Tran Thi Luu tentang suaminya.
Baca juga: Viral Seorang Pria India Menginap di Hotel Bintang 5 Selama 600 Malam Secara Gratis, Kok Bisa?
"Setiap malam dia menasihati saya untuk tenang, memejamkan mata dan tidur. Tapi saya tidak bisa melakukan itu. Ketika dia sedang tidur, saya mulai bertanya-tanya mengapa saya tidak bisa tidur sama sekali, dan saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan mencari tahu," tambahnya.
Wanita berusia 36 tahun tersebut dilaporkan pergi ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Quang Ngai untuk pemeriksaan, dan dokter di sana mendiagnosis dia menderita insomnia parah.
Mereka meresepkan obat untuknya, dan meskipun meminumnya membuat kakinya sakit hingga dia tidak bisa berjalan, dia sangat ingin tidur sehingga dia meminumnya.
Namun, harga obatnya sangat mahal dan efek sampingnya terlalu parah, jadi dia berhenti meminumnya setelah beberapa bulan.

Tetangga sebelah Tran Thi Luu mengonfirmasi kondisinya, mengatakan bahwa wanita tersebut pertama kali menceritakan kepadanya tentang insomnia parahnya 10 tahun yang lalu, dan dia terus membicarakannya sejak saat itu.
Wanita tersebut mengakui bahwa ceritanya terdengar gila, tetapi karena sudah lama tinggal berdekatan dari Tran Thi Luu, dia yakin dia mengatakan yang sebenarnya.
Penderita insomnia asal Vietnam ini tetap positif terhadap kondisinya, namun ia mengatakan bahwa ia memiliki banyak masalah kesehatan.
Seperti halnya nyeri tulang dan sakit perut sepanjang tahun, kondisi yang menurutnya mungkin terkait dengan kurang tidur kronis yang ia alami.
Ia tetap berharap suatu hari nanti bisa tidur seperti orang normal lagi.
Baca juga: Viral Seorang Pria Gelar Makan Malam Mewah di Kuburan, Habiskan Biaya Rp 100 Jutaan
Ini bukan pertama kalinya kasus insomnia parah terjadi di Vietnam.
Thai Ngoc, seorang petani di Vietnam, mengaku bahwa dia tidak tidur selama lebih dari 60 tahun.
Ia mengatakan belum tidur sejak dirinya terserang demam kala usianya masih muda.
Mengejutkannya, insomnia parah ini tidak mempengaruhi kehidupan Thai Ngoc.
Kebanyakan orang memang tidak bisa menjalani akvitias sepanjang hari tanpa tidur sejenak.
Namun, beda halnya dengan Thai Ngoc yang kini berusia 80 tahun.
Thai Ngoc mengkalim bahwa dia telah menghabiskan 60 tahun di hidupnya tanpa tidur.
Setelah pengakuannya, Thai Ngoc langsung menjadi berita utama di Vietnam.
Orang terdekat Thai Ngoc, termasuk istri, anak, teman dan para tetangga bersikeras bahwa mereka belum pernah melihatnya tidur.
Thai Ngoc sendiri bersikeras bahwa kurang tidur sama sekali tidak pernah memengaruhinya secara negatif.
Ia tetap dapat menjalani kehidupan yang bahagia dan aktif meski tidak tidur selama bertahun-tahun.
“Saya tidak tahu apakah insomnia berdampak pada kesehatan saya atau tidak," kata Thai Ngoc.
"Tetapi saya masih sehat dan saya dapat melakukan pekerjaan pertanian secara normal seperti orang lain,” tambahnya.
Lahir pada tahun 1942, Thai Ngoc mengklaim bahwa ia mengalami demam parah pada usia 20 tahun.
Meskipun selamat dari penyakitnya, Thai Ngoc tidak dapat tidur lagi.
Ia sempat mencoba berbagai pengobatan medis, pengobatan tradisional, dan bahkan alkohol dalam jumlah yang banyak.
Namun hal itu tak membuahkan hasil dan Thai Ngoc tetpa tak bisa tidur.
Thai Ngoc terus berharap bahwa insomnianya bersifat sementara.
Namun, Thai Ngoc mengklaim bahwa dia tidak tidur selama enam dekade.
Kisah Thai Ngoc telah disajikan sebagai semacam keajaiban atau kekuatan super unik di negara asalnya Vietnam.
Tetapi menurut beberapa dokter, dia mungkin sedang tidur dan tidak mengetahuinya.
Dr Vikas Wadhwa di Sleep Services Australia mengatakan bahwa beberapa penderita insomnia tidak memiliki kemampuan untuk membedakan antara bangun dan tertidur.
Sehingga, pria berusia 80 tahun itu bisa tertidur dalam waktu singkat dan tidak mengetahuinya.
Kemampuan tersebut bisa cukup untuk membuatnya terus berkegiatan.
Karena Thai Ngoc tidak pernah setuju untuk diuji dan diamati dengan benar oleh para ilmuwan, klaimnya dan orang-orang yang dekat dengannya adalah satu-satunya bukti yang dapat dipercaya.
Baca juga: Viral Seorang Pria Tersambar Petir Dua Kali dalam Waktu 5 Menit, Beruntung Masih Selamat
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.