TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pemuda di Jenewa dibawa ke rumah sakit setelah terlempar dari satu landmark paling terkenal di Jenewa Swiss, air mancur Jet d'Eau.
Seperti diberitakan BBC , pria tersebut, yang namanya belum dipublikasikan, terlempar ke udara karena kekuatan air mancur Jet d'Eau sebelum mendarat di beton di bawahnya.
Baca juga: Video Viral Aksi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Main Drum, Ternyata Lagi Ada di Swiss

Baca juga: Harga Tiket Masuk Darajat Pass, Tempat Wisata Hits di Garut yang Dijuluki Swiss Van Java
Untuk konteksnya, Jet d'Eau mendorong sekira 110 galon air ke atas per detik, mencapai lebih dari 450 kaki di udara — 150 kaki lebih tinggi dari Patung Liberty.
Dengan kata lain, air mancur tersebut menyemburkan air dengan kecepatan 124 mil per jam.
Baca juga: Keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty Liburan ke Swiss, Akui Sedih Aurel Hermansyah Batal Ikut
Baca juga: Miss Universe Swiss 2022 Naik KA Gajayana Luxury, Traveling dari Tulungagung ke Yogyakarta
Dilansir dari allthatsinteresting, pemuda yang diyakini berusia 20-an itu dikabarkan melintasi pembatas yang mengelilingi air mancur.
Entah kenapa, dia kemudian berusaha mendekatkan wajahnya ke nosel tempat air dipompa, namun terlempar ke belakang.
Tidak mau gentar, pemuda itu mendekat untuk kedua kalinya — kali ini mencoba melingkarkan tangannya di sekitar air mancur dan dengan cepat terlempar ke udara oleh kekuatan air.
Dia terjatuh di jalan beton di dekatnya, kemudian, yang mengejutkan orang yang lewat, terjun ke Danau Jenewa sebelum pihak berwenang setempat datang untuk membawanya ke rumah sakit.
“Petugas polisi datang dan meminta untuk segera mematikan Jet d'Eau agar bisa menyelamatkannya,” kata seorang saksi mata.
Perusahaan listrik Swiss yang mengelola dan mengoperasikan air mancur tersebut, SIG, mengatakan akan mengajukan pengaduan terhadap pria tersebut karena masuk tanpa izin.
Jet d'Eau, yang secara harafiah berarti “jet air”, telah menjadi pemandangan utama cakrawala Jenewa sejak abad ke-19 — dan menjadi satu landmark paling terkenal di kota ini sejak saat itu.
Menurut House of Switzerland , bagi banyak orang, air mancur yang menjulang tinggi merupakan simbol ambisi dan vitalitas kota.
Dan ternyata, hal itu hanya terjadi karena masalah teknis.
“Kebetulan sekali ada jet air di Jenewa,” kata Hervé Guinand dari SIG.
Antara tahun 1850 dan 1890, populasi Jenewa meningkat dari hanya 64.000 menjadi lebih dari 100.000.
Sebagai pusat industri dan perdagangan, teknologi baru bermunculan di Jenewa, dan mesin-mesin baru ini membutuhkan tenaga yang sangat besar.
Untuk menyediakan tenaga bagi mesin-mesin baru ini, para insinyur memanfaatkan arus Sungai Rhône, membangun pompa hidrolik yang dapat menggunakan air untuk menggerakkan mesin-mesin pabrik — khususnya di bengkel-bengkel pembuatan jam tangan.
Baca juga: 17 Fakta Unik Swiss, Terkenal dengan Jalur Kereta Api yang Dihiasi Lanskap Pegunungan
Namun pada malam hari, setelah pekerja pulang pada siang hari, tekanan berlebih menumpuk di sistem.
Para insinyur pada awalnya harus buru-buru menghentikan setiap pompa satu per satu – sampai mereka menambahkan katup pengaman untuk mengontrol tekanan.
Produk sampingan dari katup pengaman ini adalah air mancur besar yang menyembur ke langit.
Saat itu, ketinggian air hanya mencapai sekitar 150 kaki.
Akhirnya, para insinyur menciptakan sebuah sistem yang tidak lagi memerlukan air mancur besar untuk menyembur ke udara - namun penduduk lokal dan pengunjung sama-sama menyukai air mancur yang disemprotkan secara berkala.
Kota Jenewa memutuskan untuk secara resmi menetapkan jet tersebut sebagai objek wisata.
Mereka juga memindahkannya ke tempat yang lebih terlihat di sepanjang pelabuhan, tempat ia berdiri hingga hari ini.
Awalnya hanya beroperasi pada hari Minggu dan hari libur, namun terbukti sangat populer sehingga kota mulai sesekali menyalakannya pada hari kerja.
Masalahnya adalah mereka mengambil air dari sistem air minum umum.
Kemudian, pada tahun 1951, ia dimodifikasi lagi, mendorong air lebih tinggi ke udara dan menarik langsung dari danau, lalu melewati sistem penyaringan sebelum dilepaskan ke udara.
Pompa yang sama telah digunakan sejak saat itu, meskipun pemerintah kota telah melakukan beberapa perbaikan tambahan pada air mancur tersebut, termasuk kotak proyektor LED yang dapat menerangi air mancur dengan berbagai warna.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.