Breaking News:

Video Viral

Video Viral, 3 Ekor Buaya Muncul dari Dalam Tanah usai Permukaan Cor Semen Dibongkar

Viral video tiga ekor buaya muncul dari dalam tanah setelah permukaan cor semen dibongkar.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Kyaw Tun/Unsplash
Ilustrasi buaya. Viral video tiga ekor buaya muncul dari dalam tanah setelah permukaan cor semen dibongkar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Video viral menunjukkan tiga ekor buaya muncul dari dalam tanah setelah permukaan cor semen dibongkar.

Video viral itu diunggah akun Instagram @mksinfo.official pada Rabu (9/8/2023).

Viral video tiga ekor buaya muncul dari dalam tanah setelah permukaan cor semen dibongkar. (Instagram @mksinfo.official)

"Ngeri... detik-detik penangkapan dua ekor buaya muncul dari dalam tanah," informasi yang tertulis.

Meski disebutkan hanya dua ekor buaya, namun informasi yang beredar mengatakan bahwa ada tiga ekor buaya.

Baca juga: Viral Reaksi David Beckham saat Saksikan Tendangan Bebas Lionel Messi, Sempat Peluk Sang Istri

Dalam video viral tersebut, terlihat beberapa petugas berbaju orange sedang berusaha menangkap seekor buaya yang keluar dari dalam jalan beton rusak.

Sebelumnya cor semen tersebut sempat dibongkar.

LIHAT JUGA:

Namun saat sedang mengamankan seekor buaya berukuran besar, ternyata masih ada dua ekor lainnya di dalam tanah.

Seorang petugas kemudian berusaha menangkap salah satu buaya dengan menjerat mulutnya menggunakan tali.

Namun saat itu juga, buaya lainnya yang berukuran sedang berontak dan mengamuk.

Baca juga: Video Viral di TikTok, Jemaah Haji Indonesia Lihat Pintu Kabah Dibuka

2 dari 4 halaman

Bahkan seekor buaya langsung keluar dari tanah dan nyaris menyerang warga.

Meski demikian, tidak disebutkan di mana lokasi kejadian tersebut.

Viral video tiga ekor buaya muncul dari dalam tanah setelah permukaan cor semen dibongkar. (Instagram @mksinfo.official)

Namun dilaporkan Tribunnews.com, peristiwa itu terjadi di sebuah daerah bernama Pararang.

Pararang sendiri merupakan sebuah pulau di badan Sungai Bialo dekat muara sungai di Laut Flores.

Secara administratif, Pararang berada di Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Hingga artikel ini dipublikasikan, belum diketahui secara pasti bagaimana tiga ekor buaya tersebut bisa berdiam di bawah cor semen yang begitu tebal.

Terlebih cor tersebut kondisinya nampak kering.

Dugaan sementara cor semen tersebut terhubung dengan aliran sungai atau rawa.

Baca juga: Viral Fosil Gading Gajah Ditemukan di Sragen, Kabarnya Sosok Penemu Diberi Imbalan 1 Juta

Tips menghindari serangan buaya

Dosen Jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang M Nazri Janra, M.Si, menyebutkan ada beberapa tips untuk menghindari serangan buaya.

3 dari 4 halaman

Jika dikejar buaya, kata M Nazri, disarankan untuk lari zig-zag.

"Jangan lari dengan arah lurus, tapi buat gerakan zig-zag karena buaya akan kesulitan mengejar," ujar M Nazri, dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Ilustrasi buaya.
Ilustrasi buaya. (Daniel Pelaez Duque/Unsplash)

Dijelaskan M Nazri, buaya memiliki bentuk tubuh memanjang dan jarak antara kaki depan dengan belakang yang cukup jauh.

Sehingga, buaya kesulitan berjalan cepat.

Lain cerita jika berhadapan langsung dengan buaya.

Baca juga: Viral di TikTok, Cara Penumpang Pesawat Ubah Kursi Ekonomi Jadi VIP

Dalam kondisi ini, M Nazri menyarankan agar menghindari gigi dan ekor buaya.

"Kalau berhadapan langsung dengan buaya juga hindari gigi dan ekor karena bisa sewaktu-waktu menyambar," ucapnya.

Sementara itu, ahli herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy mengatakan bahwa buaya merupakan tipe hewan teritorial.

Sehingga, pejantan buaya akan melindungi atau menjaga daerah kekuasaannya dari ancaman luar.

"Sangat mungkin populasi buaya muara di Kalimantan meningkat dan secara alami buaya-buaya akan mencari daerah kekuasaan baru," kata Amir dikutip dari Kompas.com, Kamis.

4 dari 4 halaman

"Mungkin, daerah kekuasaan baru itu dekat dengan permukiman atau lokasi aktivitas sehari-hari manusia," sambungnya.

Amir menyarankan masyarakat bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mengetahui lokasi habitat buaya.

BKSDA pun sebaiknya memberikan tanda peringatan agar tidak mendekat ke lokasi tersebut.

Ilustrasi seekor buaya membuka rahang mulutnya.
Ilustrasi seekor buaya membuka rahang mulutnya. (Flickr/Demian)

Selain itu, sambung Amir, masyarakat juga harus mengenal sifat atau perilaku buaya.

"Buaya muara panjangnya bisa mencapai lebih dari tiga meter. Daya jelajah buaya muara itu sangat bagus, bisa di sungai dan menyeberang laut," ucap Amir.

"Apabila bertemu atau melihat buaya, lebih baik segera melaporkan ke BKSDA agar buaya dapat direlokasi ke tempat yang jauh dari pemukiman warga," sambungnya.

Baca juga: Viral Aksi Pria Gowes Malang-Jakarta Bawa Keranda, Kenang Tragedi Pilu Stadion Kanjuruhan

Dijelaskan Amir, proses relokasi buaya harus melibatkan profesional.

Hal ini dikarenakan sifat buaya sangat berbeda dengan reptil liar lainnya.

"Untuk melumpuhkan buaya dengan tidak membunuh buaya itu sangat sulit. Setelah dilumpuhkan, moncong buaya harus diikat kuat dan kedua mata buaya harus ditutup agar tetap terkendali saat dilakukan relokasi," jelas Amir.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Sulawesi SelatanBulukumbavideo viral Syakirah Cucuru Bayao Baje Canggoreng Pantai Mattirotasi Pulau Lanjukang Pantai Barombong
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved