TRIBUNTRAVEL.COM - Tempat wisata merupakan sarana melepas penat dari segala rutinitas yang melelahkan.
Namun, bagaimana jadinya jika banyak wisatawan yang datang ke tempat wisata.
Nah, banyaknya wisatawan mengunjungi tempat wisata dapat membuat penduduk lokal merasa terganggu.
Bagi penduduk lokal di tempat wisata, pastinya ingin merasakan momen liburan tanpa adanya gangguan.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Asap Tebal Akibat Kebakaran di Pantai Kelingking, Wisatawan Sempat Terjebak
Ternyata, menurut seorang wisatawan bahwa penduduk lokal di tempat wisata tidak berhak mengeluh tentang adanya wisatawan yang mengganggu.
TribunTravel melansir dari situs express.co.uk, Rabu (9/8/2023), Meskipun penduduk setempat sering mengeluh tentang perilaku turis, seorang pelancong mengatakan mereka menganggap orang tidak berhak untuk mengeluh.
Tonton juga:
"Jika Anda memilih untuk tinggal di daerah turis, Anda tidak berhak mengeluh tentang turis yang mengganggu. Sangat menjengkelkan ketika orang-orang yang secara sukarela memilih untuk pindah ke daerah turis mengeluhkan banyaknya turis yang datang ke daerah mereka," kata pengguna Reddit.
Bagi penduduk lokal tidak boleh melarang orang lain untuk merasakan kesempatan menyaksikan keindahan tempat wisata dengan mendatanginya.
"Anda memilih untuk pindah ke kawasan wisata karena kesempatan, keindahan alam, sejarah, dll. dan salah dan tidak sopan mengharapkan orang lain tidak mengalaminya," komentar pengguna Reddit.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Golden Visa bagi Wisatawan Mancanegara, Apa Keunggulannya?
Selain itu, ada pengguna lain yang juga ikut berkomentar,
"Saya tinggal di daerah turis dan sebagian besar saya hanya menggelengkan kepala pada kejenakaan turis," kata Krabbi.
Beberapa komentar mengatakan bahwa mereka tidak keberatan dengan turis yang berkunjung.
Tetapi, penduduk lokal membenci perilaku beberapa pelancong.
"Jumlah sampah yang tertinggal di pantai sangat menyedihkan, sebagian besar plastik," kata seorang pengguna.
Ada penduduk lokal yang merasa bermasalah kepada beberapa turis karena tidak menghormati mereka.
Baca juga: 5 Sarapan Enak di Bogor Favorit Wisatawan, Cobain Bubur Ayam Kabita yang Eksis Sejak 1971
"Saya tidak mengeluh tentang pariwisata. Saya hanya punya masalah dengan orang-orang yang tidak menghormati mereka yang tinggal di sana dan menjadi pengganggu,” kata Au_Uncirculated.
Sementara beberapa orang memilih untuk membeli rumah di daerah yang populer di kalangan turis, beberapa mungkin sudah tinggal di sana.
"Saya pikir perubahan dalam Pemerintahan lokal Anda dapat menyelinap pada Anda dan membuat suatu daerah c***** untuk ditinggali dengan cukup cepat di kota turis," kata seorang pengguna Reddit lainnya.
Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai Kelingking Bali, Terkenal Berbahaya
Bagi wisatawan Pantai Kelingking Bali dilarang untuk berenang.
Larangan berenang di Pantai Kelingking Bali lantaran cukup berbahaya.
Dilansir TribunTravel dari situs news.com.au, larangan ini setelah seorang remaja Inggris kakinya terkilir terhempas oleh ombak yang kuat di Pantai Kelingking Bali.
Lokasi Pantai Kelingking terletak di desa Bunga Mekar di pesisir barat daya Pulau Nusa Penida.
Pantai Kelingking merupakan destinasi pantai populer di Bali yang menawarkan pemandangan menakjubkan.
Baca juga: Jokowi Malam Mingguan di Malioboro Jogja, Wisatawan Berebut Foto Bareng
Selain itu, Pantai Kelingking mampu menarik ratusan wisatawan setiap harinya walaupun terkenal berbahaya.
Pada awal tahun, larangan berenang secara bersamaan dilakukan di Pantai Diamond dan Pantai Angel Billabong.
Larangan berenang di pantai tersebut karena terjadinya beberapa kasus cedera dan kematian baru-baru ini yang disebabkan karena arus kuat dan gelombang tinggi.
Namun, meski ada peringatan, beberapa turis masih tetap ngeyel.
Pekan lalu, layanan darurat bergegas ke Pantai Kelingking menyusul laporan seorang turis terhempas oleh gelombang kuat.
Rekaman video yang dibagikan ke Instagram menunjukkan tim penyelamat di atas kapal dan di dalam air, berusaha menyelamatkan pria itu dengan bantuan seutas tali panjang.
Baca juga: 6 Makan Siang Enak di Pekanbaru, Tawarkan Aneka Kuliner Khas Favorit Wisatawan
Menurut laporan lokal, hantaman gelombang menyebabkan kaki remaja berusia 19 tahun itu terkilir.
"Korban kami evakuasi dengan menariknya dari bibir pantai ke arah tengah, karena saat evakuasi gelombang cukup tinggi," kata Koordinator Satuan Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara dalam keterangannya.
Untuk mengevakuasi remaja tersebut diperlukan waktu sekitar 1 jam.
Setelah berhasil dievakuasi, remaja itu dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Misi penyelamatan melibatkan petugas dari SAR Bali, Kodam Nusa Penida, Polsek Nusa Penida, Klinik Nusa Medika, dan kru Ocean Rider.
Turis Inggris dan temannya dilaporkan mengagumi pantai dari puncak tebing, sebelum turun.
Remaja itu kemudian memasuki air dan tak lama kemudian dihantam oleh gelombang besar.
Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, mengatakan bahwa polisi diberitahu setelah teman anak tersebut meminta bantuan kepada penduduk setempat.
“Panggilan itu dikirim ke Tim Pencarian dan Pertolongan Nusa Penida, yang mulai bertindak," kata Sumerta.
Tapi turis Inggris itu bukan satu-satunya yang menderita luka serius.
Pada 22 Januari, seorang turis Prancis berusia 27 tahun tersapu ke laut setelah dia mengabaikan tanda dilarang berenang di pantai yang sama.
Turis Prancis diselamatkan oleh tim pencarian dan penyelamatan tetapi pinggulnya patah.
Sehari sebelumnya, seorang turis Rusia berusia 32 tahun mengalami dislokasi bahunya saat dihantam oleh ombak yang ganas.
Namun, tidak semua orang bisa selamat dalam bahaya saat berenang di pantai.
Bulan lalu, dua turis tewas di pantai setelah masuk ke air untuk berswafoto.
Tak lama setelah berjalan ke dalam air, pasangan tersebut itu diterjang gelombang yang bergelombang dan terseret ke laut.
Para turis dikatakan telah mengabaikan peringatan pemandu wisata mereka.
(TribunTravel.com/KurniHuda)
Baca artikel lainnya seputar tempat wisata di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.