Breaking News:

Merasa Kelaparan, Mahasiswa Korea Selatan Makan Karya Seni Pisang Seharga Rp 1,7 Miliar

Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Instagram/@leeummuseumofart
Karya seni pisang oleh seniman Maurizio Cattelan yang dipajang di Leeum Museum of Art Korea Selatan. Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kunjungan ke museum memang sering dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa untuk melihat berbagai karya seni dan sejarah.

Tak hanya di Indonesia, pelajar dan mahasiswa luar negeri pun melakukan hal serupa.

Kumpulan karya seni di Leeum Museum of Art Korea Selatan. Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar.
Kumpulan karya seni di Leeum Museum of Art Korea Selatan. Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar. (Instagram/@leeummuseumofart)

Misalnya saja mahasiswa jurusan seni dari kampus di Korea Selatan.

Para mahasiswa di salah satu kampus Korea Selatan melakukan kunjungan ke museum seni belum lama ini.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Gratis di Sydney Australia, dari Jelajahi Pantai hingga Menyaksikan Karya Seni

Tapi dalam kunjungan tersebut, ada hal mengejutkan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Noh Huyn-soo.

Noh Huyn-soo kedapatan melahap satu karya seni yang dipajang di Leeum Museum of Art alias Museum Seni Leeum yang berlokasi di Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan.

Leeum Museum of Art merupakan sebuah museum seni terkenal di Seoul, Korea Selatan yang menampung berbagai karya seni dari seniman ternama.

Ada seni tradisional Korea dan seni kontemporer yang dapat dijumpai di sana.

Satu di antaranya yaitu seni pisang karya Maurizio Cattelan yang berjudul "Comedian".

Karya seni pisang karya Maurizio Cattelan ini diprakirakan memiliki nilai jual 120 ribu USD atau setara sekira Rp 1,7 miliar.

Baca juga: Gegara Lapar, Pengunjung Makan Karya Seni Senilai Rp 1,7 Miliar yang Dipajang di Museum

Karya seni pisang oleh seniman Maurizio Cattelan yang dipajang di Leeum Museum of Art Korea Selatan. Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar.
Karya seni pisang oleh seniman Maurizio Cattelan yang dipajang di Leeum Museum of Art Korea Selatan. Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar. (Instagram/@leeummuseumofart)
2 dari 4 halaman

Tapi siapa sangka, karya seni bernilai fantastis itu lenyap begitu saja lantaran Noh Huyn-soo yang tak kuat menahan rasa lapar.

Karena tak kuat menahan lapar, Noh Huyn-soo pun melahap karya seni pisang tersebut.

Dalam pengakuannya, Noh Huyn-soo mengatakan sebelum kunjungan ke museum seni ia melewatkan sarapan di rumah dan merasa lapar.

Usai melahap habis karya seni pisang, Noh Huyn-soo menempelkan kembali kulit pisang ke dinding museum.

Sebuah video acara yang memperlihatkan Noh memakan karya seni tersebut dengan cepat viral di medsos:

Nonton videonya di laman ini.

Menurut laporan allthatsinteresting.com, pihak museum tidak mengambil tindakan hukum terhadap Noh Huyn-soo.

Baca juga: Selasar Sunaryo Art Space, Tempat Wisata di Bandung dengan Beragam Karya Seni yang Instagramable

Ilustrasi buah pisang,
Ilustrasi buah pisang. Belum lama ini seorang mahasiswa memakan karya seni pisang dari seniman Maurizio Cattelan karena tidak kuat menahan lapar. (Flickr/ russellstreet)

Sebagai gantinya, Noh Huyn-soo harus mengganti kulit pisang tersebut dengan sebuah pisang segar untuk dipajang kembali.

Menurut laporan, pihak museum memang selalu mengganti buah pisang itu setiap dua atau tiga hari sekali.

Pihak museum menyatakan bahwa meraka tidak memiliki rencana untuk menuntut ganti rugi terhadap Noh Huyn-soo atau tuntutan hukum lainnya kepada mahasiswa tersebut.

3 dari 4 halaman

"Itu terjadi tiba-tiba, jadi tidak ada tindakan khusus yang diambil. Seniman pemilik karya seni pisang sudah diberitahu tentang kejadian itu tetapi dia tidak bereaksi apa-apa," kata juru bicara museum kepada CNN.

Ini bukan pertama kalinya pengunjung museum seni yang lapar memakan karya seni pisang berjudul "Comedian".

Pada tahun 2019, artis pertunjukan David Datuna mengambil pisang dari dinding di Galeri Perrotin di Art Basel di Miami dan memakan buahnya di depan pengunjung yang terkejut melihatnya.

Namun bagi sang seniman, Maurizio Cattelan, karyanya yang sering dikonsumsi pengunjung adalah hal yang tidak jadi masalah.

Maurizio Cattelan mengakui bahwa karyanya sebagian besar menyindir dan mengolok-olok absurditas budaya populer.

Bahkan bagi mereka yang telah menyerap seninya, seperti David Datuna, seni Maurizio Cattelan adalah produk "jenius", lapor The Guardian.

Baca juga: 7 Instalasi Karya Seni Percantik Bandara Ngurah Rai Jelang KTT G20 Bali

Baca juga: Bandara Ngurah Rai di Bali Semakin Cantik Jelang KTT G20, Tampilkan Ragam Instalasi Karya Seni

Karya-karya Maurizio Cattelan sebelumnya termasuk "America", toilet emas 18 karat senilai lebih dari 6 juta USD, dan "Il Dito", patung jari tengah yang terletak di seberang bursa saham Milan.

Dalam kasus "Comedian", Galeri Perrotin mengatakan kepada CNN bahwa pisang adalah "simbol perdagangan global, maksud ganda, serta perangkat klasik untuk humor."

Maurizio Cattelan menggunakan objek sehari-hari dalam karya seninya sebagai 'kendaraan kesenangan dan kritik'.

Noh Huyn-soo tampaknya menemukan maknanya sendiri dalam karya seni tersebut, dan ia mengatakan kepada Korea Herald bahwa “merusak karya seni modern juga dapat (diartikan sebagai) karya seni.”

4 dari 4 halaman

"Kupikir itu akan menarik… bukankah itu ditempel di sana untuk dimakan?" Noh Huyn-soo mempertanyakan Korea Herald.

Pengamat acara tersebut mencatat bahwa karya Maurizio Cattelan, meskipun komedi dan sering kali merupakan kritik terhadap politik dan masyarakat, masih menghasilkan jutaan bagi artisnya.

Salinan pertama "Comedian" di Miami Art Basel dijual seharga 120 ribu USD, dan yang kedua dijual dengan harga yang sama. Museum menjual salinan lain dengan harga 150 ribu USD.

"Saya telah bepergian ke 67 negara di seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir, dan saya melihat bagaimana orang hidup," kata David Datuna kepada The Guardian.

"Jutaan orang mati tanpa makanan. Lalu dia menaruh tiga pisang di dinding seharga setengah juta dolar?"

Menyusul debut "Comedian" di Miami Art Basel, banyak yang mengungkapkan kekecewaannya karena karya tersebut terjual ribuan dolar dan bahkan dianggap seni.

Beberapa individu, perusahaan, dan organisasi secara terbuka mengejek karya tersebut secara online, misalnya saja oleh akun Twitter @MonPie.

Dengan mengingat kritik ini, mungkin masuk akal mengapa beberapa orang ingin menggigit karya yang menurut Art Net menarik "garis antara dunia seni dan anarki total".

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Kumpulan artikel viral di medsos

Selanjutnya
Tags:
Korea Selatanpisangkarya seniSeoulviral di medsosmuseum Museum PETA
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved