lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kasus viral seorang bos ajak staycation karyawan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, saat ini masih jadi perbincangan hangat.
Diketahui sebelumnya, bos dari Bekasi tersebut mengajak karyawan staycation dengan dalih untuk memperpanjang kontrak kerja.
Namun tak sekadar staycation, bos dari Bekasi tersebut juga mengajak karyawan berhubungan terlarang di sejumlah hotel.
Kasus ini menjadi viral setelah seorang karyawan yang diajak staycation angkat biacara di sosial media.
Baca juga: Potret Alfi Damayanti Tanpa Masker, Sosok Karyawan Viral yang Tegas Tolak Staycation Demi Pekerjaan
Karyawan tersebut berinisial AD yang mendadak jadi sorotan publik karena telah tegas menolak ajakan staycation tersebut.
AD merupakan karyawan kontrak yang menjadi korban ajakan staycation.
TONTON JUGA:
Namun ia tegas menolak dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian.
Atas laporan AD, kasus ajakan staycation ini viral dan menjadi perbingan publik hingga sekarang.
Hal itu lantas membuat bos di tempat kerja AD segera menghubunginya dan minta maaf.
"Pelaku ya coba menghubungi, cuma kami tidak terlalu merespons," kata kuasa hukum AD, Wahyu Haryadi dikutip dari TribunBekasi.
Wahyu Haryadi mengungkapkan bahwa komunikasi dengan bos berinisal B tidak begitu digubris karena telah melaporkan kasus pelecehan seksual itu ke polisi.
Ia mengatakan terduga pelaku B pada momen itu sempat melakukan klarifikasi.
B juga melontarkan permintaan meminta maaf kepada korban AD namun tidak mengajukan permohonan damai.
"Kalau ngajak damai enggak, cuma ya seperti permohonan maaf saja," tutur Wahyu Haryadi.
Baca juga: Nasib Oknum Bos PT Ikeda yang Ajak Karyawati Staycation, Diserahkan Pihak Berwajib
Kekecewaan AD
AD menceritakan bahwa ia cukup kecewa atas dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh B.
Ia juga mengaku kecewa ntaran merasa harga dirinya direndahkan oleh B.
Hal ini tak lain B rupanya sudah kerap mengajaknya jalan berdua sebagai syarat memperpanjang kontrak kerja.
"Saya berani speak up karena saya sebagai kaum wanita tidak ingin direndahkan dan tidak mau dilecehkan. Saya tidak pakai hijab, bukan berarti saya mau diajak-ajak seperti itu," kata AD di Mapolres Metro Bekasi, Selasa (9/5/2023).
Sebelum viral, AD pada mulanya tidak mengingkan jika kasusnya diketahui oleh banyak orang hingga jadi konsumsi publik.
Sebab, saat ini potretnya mulai tersebar luas hingga membuat dirinya mulai dikenal banyak orang.
Ia juga mengaku bahwa keberaniannya mengungkap kasus bukanlah untuk panjat sosial (pansos).
Namun AD berupaya untuk mencari keadilan setelah menolak ajakan jalan berdua.
"Saya di sini hanya ingin menyampaikan bahwa saya bukan ingin pansos, tapi saya ingin keadilan, saya cuma pengen kerja bener-bener tapi kenapa saya dipitus kontrak cuma karena menolak siapa saat itu," ujarnya.
Baca juga: Viral Sosok Pasutri Tajir Berangkatkan Umroh Gratis Sekampung, Dijuluki Sultan Bojong Koneng Bekasi
Jalani Asesmen Psikologi
Diwartakan juga oleh TribunBekasi, saat ini AD sudah melaporkan kasusnya ke pihak kepolisan dan telah menjalani proses pemeriksaan.
AD juga dilaporkan telah mendatangi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi.
Kepala DP3A Kabupaten Bekasi Ani Gustini mengatakan korban datang untuk menjalani asesmen psikologis pada Sabtu (6/11/2023) lalu.
Asesmen itu dilakukan atas dasar laporan kepolisian yang telah dilayangkannya ke Mapolres Metro Bekasi.
"Tadi ada pendampingan kemudian dilihat dari sisi psikologis seperti apa kepada korban. Upaya pendampingan dari sisi psikologisnya, sejauh mana si korban mengalami trauma," ungkap Ani Gustini saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: 5 Hotel Murah di Bekasi Timur Tarif Mulai Rp 98 Ribuan, Lokasi Strategis Dekat Pusat Kota
Ani Gustini mengungkapkan bahwa terdapat total tiga oang yang melakukan asesmen terhadap AD.
Saat asesmen AD sempat dipeiksa selama beberapa jam.
Dari pemeriksaan itu AD dinyatakan masih dalam kondisi stabil meski sedikit mengalami trauma.
"Jadi tim psikologi sendiri yang diturunkan ada tiga orang satu dari psikolog klinis, satu pendamping psikolog, satu orang konselor. Untuk kondisi fisiknya stabil cuma memang mungkin masih dari teman-teman psikolog yang melakukan pemeriksaan hari ini korban ada sedikit trauma terhadap kejadian yang dialaminya," ujar Ani Gustini.
Menambahkan pernyataan itu, Ani Gustini mangatakan bahwa hasil asesmen akan jadi bukti pelaporan B.
Hasil asemen sekaligus akan memperkuat laporan AD atas dugaan kasus pelecehan seksual berupa ajakan staycation untuk perpanjang kontrak kerja.
"Iya keterangan ahli ini akan memperkuat penyidik untuk menindaklanjuti perkara tindak pidananya," tutur Ani Gustini.
Baca juga: Video Viral Kawanan Sapi Berteduh di Alfamart Bekasi saat Hujan, Ada yang Sampai Naik Galon
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal berita viral di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.