TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan pertama kali ke Jepang? Tidak ada salahnya mencicipi kuliner khasnya.
Satu kuliner khas yang tak boleh dilewatkan saat liburan ke Jepang adalah sushi.
Cek harga tiket pesawat rute Jakarta-Tokyo Jepang di sini

Cek hotel di Tokyo Jepang lengkap dengan tarif inapnya di sini
Berasal dari sekira 1800-an, sushi telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama berabad-abad dan terkenal di seluruh dunia selama beberapa dekade.
Sushi terbaik dapat ditemukan di sejumlah restoran di Jepang, tetapi di mana pun kamu makan sushi, rasanya akan lebih enak jika dimakan dengan benar.
Cek harga tiket kereta shinkasen Jepang rute Tokyo-Kyoto di sini
Cek harga JR Pass Jepang di sini
Dilansir dari matcha-jp, berikut ini cara makan sushi yang benar di restoran Jepang.
Sushi dimakan dengan dua cara: sumpit, atau tangan.
Namun, menggunakan sumpit lebih umum sekarang.
Untuk menikmati sushi , ambil dengan sumpit dan makanlah.
Saat menggunakan bumbu seperti kecap, balikkan sushi untuk mencelupkan ikan atau bagian topping ke dalam kecap.
Jika mencelupkan bagian nasi ke dalam kecap, nasi akan menyerap terlalu banyak kecap, dan sushi akan menjadi terlalu asin.
Namun, membalik sushi dengan sumpit cukup sulit bagi pemula.
Bagi yang belum ahli sumpit, bisa menggunakan tangan.
Baca juga: 9 Tempat Terbaik Menemukan Godzilla di Jepang, Coba Menginap di Hotel Gracery Shinjuku

Baca juga: Tips Solo Traveling ke Jepang Buat Wanita, dari Transportasi hingga Penginapan
Angkat sushi dengan tangan.
Balikkan sushi dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah sehingga bagian ikan jatuh di lidah.
Ini dikatakan sebagai cara yang tepat untuk makan sushi: bagian nasi tidak akan terendam dalam kecap, memungkinkan kamu untuk makan sushi dengan nikmat.
Bagi mereka yang mencari pengalaman budaya penuh, perhatikan apa yang dipesan dan kapan.
Mulailah dengan ikan putih dan rasa yang lembut terlebih dahulu, sebelum beralih ke rasa yang kuat seperti tuna berlemak.
Ini karena kamu tidak akan bisa menikmati rasa ikan putih yang lembut setelah makan ikan yang lebih kaya rasa seperti tuna dan belut conger.
Sea bream dan flatfish adalah dua contoh ikan putih yang umum di restoran sushi di Jepang.
Pilihan ini bagus untuk awal makan.
Setelah menikmati rasa ikan yang lembut, gurihnya tuna dan rasa lainnya yang lebih kuat.
Ini adalah cara makan sushi standar, tetapi tidak harus mematuhi aturan ini jika lebih suka ikan selain ikan putih atau ikan berkulit perak.
Wasabi dan Sushi

Wasabi hadir di sebagian besar sushi, diletakkan di antara topping dan nasi.
Kamu juga bisa mendapatkan ekstra wasabi dengan bertanya kepada koki atau dengan mengambilnya dari sabuk konveyor di restoran sushi kaiten.
Perlu diketahui sensasi terbakar pedas akibat terlalu banyak makan wasabi bisa sangat menyakitkan, jadi harap berhati-hati.
Jika lebih suka sushi non-wasabi, bisa meminta koki untuk membuatkan sushi tanpa wasabi.
Jahe untuk Membersihkan Lidah
"Gari" adalah acar jahe yang diiris tipis dalam cuka manis.
Gari sangat menyegarkan dan memiliki rasa asam-manis.
Gari menghapus rasa apa pun yang terakhir kamu makan di mulut sehingga dapat menyegarkan selera setelah satu potong sushi dan bersiap untuk potongan berikutnya.
Kamu juga bisa makan sushi dengan sepotong jahe yang dicelupkan kecap di atasnya.
Gari juga memiliki efek mensterilkan dan membantu mencegah keracunan makanan.
Biasanya dalam kotak hitam atau merah di depan pengaturan masing-masing restoran dan gratis, bersama dengan teh.
Cara Makan di Conveyor Belt Sushi Restaurant

Di restoran sushi sabuk konveyor, atau restoran kaitzen zushi, piring-piring kecil dengan berbagai jenis sushi berbaris di sabuk konveyor.
Orang-orang melihat sushi, memilih piring mana saja yang ingin mereka makan, dan mengambilnya dari ban berjalan.
Kemudian, nikmati memakannya dengan sumpit dan sedikit kecap di sampingnya.
Harga sushi sekitar 100 yen hingga 300 yen per piring untuk jenis standar.
Harga setiap piring dilambangkan dengan warna piring.
Sebagian besar piring berisi dua potong sushi.
Jika sushi yang diinginkan tidak ada di konveyor, atau jika ingin sup atau minuman, kamu harus memesannya.
Cara memesan hidangan ini di meja bervariasi dari satu toko ke toko lainnya, tetapi secara umum, akan ada formulir pemesanan di atas meja dengan pulpen, sistem komputer bawaan, atau bahkan menu tablet layar sentuh.
Kamu cukup memilih apa yang diinginkan dan jumlahnya, dan dalam kasus slip kertas, berikan kepada staf.
Bahkan jika sushi tertentu sudah ada di ban berjalan, kamu bisa memesan yang baru.
Jika ingin sepotong sushi yang benar-benar segar, kamu sarankan untuk memesannya meskipun butuh sedikit waktu.
Beberapa restoran juga memiliki makanan ringan, minuman, dan makanan penutup di konveyor sabuk.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.