TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Klaten tampaknya kurang lengkap kalau belum mengunjungi Candi Plaosan.
Candi Plaosan merupakan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Buddha.
Pesan tiket kereta api dari dan ke Stasiun Klaten, booking di sini.

Kepopuleran Candi Plaosan ini pun tak termakan oleh waktu.
Terbukti, sampai sekarang Candi Plaosan masih menjadi satu di antara tempat wisata favorit yang dikunjungi saat liburan ke Jawa Tengah.
Staycation di hotel Klaten, booking kamar di sini.
Candi Plaosan dikenal juga sebagai candi kembar, lantaran tempat ini memiliki dua area.
Saat mengunjungi Candi Plaosan, kamu akan menemukan dua candi kembar sama persis.
Beli slondok rasa rujak pedas oleh-oleh khas Klaten, pesan di sini.
Kedua candi ini disebut Candi Plaosan Lor (sisi utara) dan Candi Plaosan Kidul (sisi selatan).
Disebut candi kembar, lantaran keduanya dibangun sangat identik termasuk pahatannya.
Beli wedang empon-empon oleh-oleh khas Klaten, pesan di sini.
Kedua candi ini mempunyai tinggi 21 meter serta dikelilingi oleh pagar dan parit.

Meski disebut candi kembar, tapi ada sedikit perbedaannya loh!
Berikut perbedaannya:
- Candi Plaosan Lor memiliki halaman tengah yang diisi pendopo dengan tiga altar di setiap sisinya.
- Candi Plaosan Kidul memiliki halaman tengah yang dikelilingi delapan candi kecil.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Imagispace, Pameran Seni Digital & Instagramable di Plaza Senayan Jakarta
Selain candi kembar, Candi Plaosan juga terkenal akan kisah saksi cinta beda agama.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, berdirinya Candi Plaosan ini dimulai saat Rakai Pikatan yang berasal dari Dinasti Sanjaya (penganut Hindu) menikah dengan dengan Pramodhawardhani keturunan Dinasti Syailendra (penganut Buddha).
Keduanya menjalin hubungan beda agama, yang menjadi konflik pada zamannya.
Karena perbedaan agama tersebut, muncul penolakan dan keresahan.
Tapi pernikahan keduanya berhasil dilangsungkan, di mana Rakai Pikatan memberikan kebebasan untuk sang istri jika ingin menganut agama yang berbeda darinya.
Nah, untuk menunjukkan keseriusan dan lambang cinta Rakai Pikatan kepada Pramodhawardhani, ia membangunkan Candi Plaosan untuk istrinya tersebut.
Sehingga para ahli memprakirakan bahwa Candi Plaosan berasal dari pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno atau sekira abad ke-9.

Bangunan Candi Plaosan pun masih kokoh dan berdiri megah sampai sekarang.
Bahkan, banyak turis asing yang liburan ke sana dan menikmati kisah sejarah candi tersebut.
Tempat wisata ini juga sering dikunjungi sebagai lokasi prewedding karena pemandangannya yang cantik.
Jadi kamu yang sudah tak sabar ingin liburan ke Candi Plaosan bisa simak dulu update operasionalnya berikut ini:
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Dirgantara, Wisata Murah Meriah di Jogja untuk Akhir Pekan
Jam Buka Candi Plaosan
Candi Plaosan buka mulai pukul 07.30-16.30 WIB setiap hari.
Namun khusus hari Jumat, Candi Plaosan akan buka lebih singkat mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Harga Tiket Masuk Candi Plaosan
Melansir dari akun Instagram @candi_plaosan, tempat wisata ramah keluarga ini menawarkan harga tiket masuk yang ramah di kantong.
Dengan merogoh kocek sebesar Rp 10.000 saja, kamu bisa menghabiskan waktu liburan ke Candi Plaosan.
Pembelian tiket masuk Candi Plaosan dapat dilakukan secara langsung atau on the spot.
Lokasi Candi Plaosan
Candi Plaosan berada di Jalan Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Berada di lokasi yang strategis, kamu bisa mengunjungi tempat wisata ini dengan mudah.
Selain kendaraan pribadi, ada juga transportasi umum yang dapat digunakan untuk bepergian ke Candi Plaosan.
Lurus terus ikuti jalan utama sampai lampu merah kedua sebelum perbatasan Jawa Tengah-Yogyakarta.
Belok kanan di perempatan lampu merah ini meninggalkan jalan utama Solo-Yogyakarta, masuk ke Jalan Raya Manisrenggo-Prambanan.
Lurus terus sampai perempatan kemudian belok kanan dan kamu sudah bisa menemukan lokasi tempat wisata Candi Plaosan.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel rekomendasi wisata
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.