TRIBUNTRAVEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa akomodasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum cukup untuk menampung seluruh tamu yang hadir dalam perhelatan KTT ASEAN 2023.
Meski demikian, sambung Jokowi, baginya masyarakat Labuan Bajo terlibat langsung menyukseskan KTT ASEAN 2023.

"Saya kira semuanya terlibat baik dalam penyambutan, baik dalam penyiapan kuliner, baik dalam penyiapan homestaynya, hotelnya, semuanya terlibat, hanya kamarnya tidak cukup, kapal juga kita siapin," ucap Jokowi kepada awak media di Bandara Komodo Labuan Bajo, Minggu (7/3/2023).
"Tetapi ini adalah momentum yang sangat baik mengadakan KTT Asean di Labuan Bajo untuk memarketingin Labuan Bajo supaya semua dunia tahu Indonesia ada yang namanya Labuan Bajo di NTT," tambahnya.
Baca juga: 5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Labuan Bajo, Kunjungi saat KTT ASEAN 2023
Sejumlah kepala negara menginap di Bali
Akibatnya akomodasi yang tidak cukup banyak, sejumlah kepala negara yang akan hadir dalam KTT ASEAN 2023 memilih untuk menginap di Bali.
LIHAT JUGA:
Wartawan kemudian menanyakan kepada Jokowi apa pertimbangan sehingga salah satu kepala negara peserta memilih menginap di Bali.
Jokowi pun kembali memberikan jawaban yang sama.
"Memang kamarnya tidak cukup," ucap Jokowi singkat.
Baca juga: AirAsia Buka 3 Rute Baru dari Jakarta ke Kuching, Ho Chi Minh City & Labuan Bajo
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, membenarkan adanya sejumlah kepala negara yang akan transit dan menginap di Bali.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sejauh ini akan ada dua kepala negara yang akan transit dan menginap di Bali.

Dua kepala negara tersebut yakni Brunei Darussalam dan Filipina.
Kepala negara Brunei Darussalam dijadwalkan akan menginap di Bali.
Sementara itu, kepala negara Filipina dikabarkan hanya akan transit di Bali, sebelum akhirnya bertolak ke Labuan Bajo.
"Kalau yang stay (menginap) itu ada negara Brunei (Brunei Darussalam). Kemudian ada Filipina, transit," ungkap Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto saat dihubungi Tribun Bali pada Minggu.
Ia menyebutkan, kepala negara lainnya akan menginap di Labuan Bajo.
"Kalau yang lain mungkin langsung stay di sana, di Labuan Bajo," kata dia.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Labuan Bajo Tarif Rp 100 Ribuan, Ada yang Tawarkan Fasilitas Pantai Pribadi
Meski tak banyak kepala negara yang menginap di Bali, namun Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menyebut bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan sesuai Standard Operating Procedure (SOP).
SOP tersebut yakni dengan melibatkan unsur pengamanan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Selain itu, pengamanan para kepala negara juga akan dibuat secara berlapis.
"Kita sesuai SOP. Kita siapkan personel. Kepala negara kan melibatkan tentara, TNI. Iya itu pasti (pengamanan berlapis)," terangnya.
Meski demikian, ia belum bisa menyebutkan jadwal kedatangan dan lokasi menginap para kepala negara di Bali secara rinci.
Baca juga: Dukung KTT ASEAN ke-42, Batik Air Sediakan 23.616 Kursi dari dan ke Labuan Bajo
Baca juga: Tiket Pesawat Murah ke Labuan Bajo, Terbang dari Bali Mulai Rp 677 Ribuan
"Itu (jadwal kedatangan) belum bisa disampaikan. Yang jelas nginapnya di Nusa Dua," tutupnya.
Sebagai informasi, KTT ASEAN ke-42 akan dihelat di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 mendatang.
Artikel ini telah tayang di Tribun Flores dan Tribun Bali dengan judul KTT ASEAN 2023, Presiden Jokowi Akui Akomodasi Penginapan di Labuan Bajo Belum Cukup dan Sejumlah Kepala Negara Akan Menginap di Bali Saat KTT ASEAN, Polda Bali Siapkan Pengamanan Berlapis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.