TRIBUNTRAVEL.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung, Jawa Timur menggelar angkutan balik gratis Lebaran 2023.
Angkutan balik gratis Lebaran 2023 hanya disediakan 300 kursi dengan pendaftaran mulai 10 April 2023.

Dishub Tulungagung membuka pendaftaran angkutan balik gratis Lebaran 2023 hingga 24 April 2023 mendatang.
Dari pantauan TribunTravel di akun Instagram @dishub_tulungagung, Minggu (16/4/2023), untuk rute angkutan balik gratis Lebaran 2023 yang disediakan yakni Tulungagung-Surabaya.
Baca juga: Daftar Diskon 20 Persen Tarif Tol saat Arus Mudik dan Balik, Cek Harga dan Lokasinya
LIHAT JUGA:
Dengan tanggal pemberangkatan Selasa, 25 April 2023 pukul 07.00 WIB.
Peserta angkutan balik gratis Lebaran 2023 akan diberangkatkan dari Halaman Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Jalan Yos sudarso No 117, Karangwaru, Tulungagung, Jawa Timur.
Traveler yang ingin mengikuti program dari Dishub Tulungagung bisa melakukan pendaftaran segera.
Pendaftaran dibuka dengan dua cara yakni online dan offline.
Untuk pendaftaran online bisa langsung mengakses https://bit.ly/balikgratis2023_dishubta.
Sedangkan untuk pendaftaran offlin langsung saja datang ke Kantor DishubTulungagung pada hari Senin hingga Jumat di jam kerja.
Untuk syarat pendaftaran peserta yakni hanya KTP.
Informasi lebih lanjut, traveler bisa menghubungi nomor 0823 3162 8395 (Dewi) atau 0895 6380 98763 (Tarisa) atau 0823 3470 4740 (Disca).

Lonjakan Arus Mudik & Balik Lebaran 2023 Diprediksi Capai 80 Juta Orang
Arus mudik dan balik Lebaran 2023 diprediksi bakal meningkat dibanding tahun lalu dan mencapai 80 juta orang.
Guna terciptanya kelancaran selama masa Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI pun melakukan sejumlah langkah persiapan.
Kemenhub telah melakukan sejumlah langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) Tahun 2023 sejak awal tahun ini.
Hal ini dilakukan agar momen mudik Idul Fitri yang akan berlangsung mulai bulan April dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, dan terkendali.
Sejumlah langkah yang dilakukan sejak awal di antaranya menyiapkan survey potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama Angkutan Lebaran 2023 dan melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.
Baca juga: Rekayasa Arus Lalu Lintas Jelang Mudik Lebaran 2023 di Jalan Tol Trans Jawa, Mulai 18 April
Baca juga: Wajib Simpan! Daftar Nomor Penting saat Mudik Lebaran 2023
Di sektor darat, Kemenhub bersama KemenPUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.
“Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Jumat (17/2/2023), dilansir dari siaran pers resmi Kemenhub.
Budi Karya mengatakan, penyelenggaraan Angkutan Lebaran dan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun 2022 lalu, menjadi modal atau bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan Angkutan Lebaran tahun 2023.
“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ujarnya.
Adapun sejumlah hal penting yang telah diidentifikasi di antaranya yaitu pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik.
Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.
“Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya," ungkap Budi Karya.
"Selain itu, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur juga perlu dilakukan, karena jumlahnya dinilai kurang,” imbuhnya.
Kedua, yaitu di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun lalu sempat terjadi kepadatan.
“Sekarang sudah kami siapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni. Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” kata Budi Karya.
Ketiga, yaitu terkait konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara yakni Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal. Kami juga berkoordinasi dengan operator bandara untuk meningkatkan jam operasional bandara,” ucap Budi Karya.
Sejumlah hal lainnya yang disiapkan Kemenhub bersama pemangku kepentingan terkait untuk melancarkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini.
Di antaranya yaitu menyiapkan armada transportasi publik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, dan memfasilitasi program mudik gratis untuk menekan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.
Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, faktor yang juga penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Angleb yaitu sosialisasi dan dukungan dari media massa untuk menyampaikan informasi terkini terkait kebijakan dan juga mengedukasi masyarakat untuk merencanakan perjalanannya dengan baik.
Pada tahun lalu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik lebaran berdasarkan hasil survey dari salah satu lembaga survei yaitu Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencapai 76,4 persen.
Baca juga: Panduan Mudik Lebaran 2023 via Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar mudik Lebaran di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.