Breaking News:

Ramadhan

Fakta Unik Meriam Ramadhan, Tradisi di Timur Tengah Sambut Bulan Puasa

Fakta unik meriam Ramadhan di negara-negara Timur Tengah sebagai tanda akhir waktu berpuasa dan memasuki waktu berbuka puasa.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Karim SAHIB/AFP
Orang-orang menyaksikan meriam Ramadhan (buka puasa) yang ditembakkan oleh polisi Dubai untuk menandai matahari terbenam dan akhir puasa untuk umat Islam pada hari pertama bulan suci Ramadhan di Dubai pada 23 Maret 2023. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah negara memiliki tradisi Ramadhan yang kerap dijalankan saat bulan puasa tiba.

Di sejumlah negara Timur Tengah misalnya, umat Muslim akan melakukan tradisi meriam Ramadhan.

Ilustrasi meriam.
Ilustrasi meriam. (Unsplash/Rafael Ishkhanyan)

Meriam Ramadhan akan dilakukan saat Maghrib sebagai tanda akhir waktu berpuasa dan memasuki waktu berbuka puasa.

Saat meriam dinyalakan, akan terdengar suara dentuman yang bertepatan dengan waktu Maghrib.

Baca juga: Mengunjungi Souq Waqif, Pasar Tradisional Terbesar di Doha yang Bernuansa Timur Tengah

Tak heran jika tradisi Ramadhan yang satu ini menjadi yang paling dinantikan umat Muslim di Timur Tengah.

Berikut fakta unik meriam Ramadhan, dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber.

LIHAT JUGA:

1. Muncul pada masa Kekaisaran Ottoman

Tradisi meriam Ramadhan muncul pada masa Kekaisaran Ottoman sekira tahun 1445 Hijriah.

Saat itu, pemimpin pada masa Kekaisaran Ottoman, Khosh Qadam, menerima hadiah sebuah meriam dari seorang pemilik pabrik di Jerman.

2 dari 4 halaman

Khosh Qadam kemudian memerintahkan pasukannya untuk mencoba meriam tersebut, dilaporkan Kompas.com.

Dentuman meriam tersebut bertepatan dengan waktu salat Maghrib pada hari pertama Ramadhan.

Ilustrasi kurma untuk buka puasa.
Ilustrasi kurma untuk buka puasa. (Unsplash/VD Photography)

Umat Muslim Kairo di Mesir mengira bahwa bunyi dentuman meriam tersebut adalah tanda bahwa waktu maghrib telah datang, sehingga umat Islam bisa berbuka puasa.

Keesokan harinya, warga muslim Kairo mendatangi rumah Khosh Qadam untuk mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan waktu berbuka puasa menggunakan meriam tersebut.

Sejak saat itu, meriam ditembakkan setiap hari saat matahari terbenam selama Ramadhan untuk mengumumkan waktu berbuka puasa.

Baca juga: Umat Muslim Akan Jalankan Puasa Ramadhan 2 Kali dalam Setahun pada 2030

2. Dinyalakan 7 kali sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri

Meriam Ramadhan dinyalakan sebanyak 7 kali sebelum bulan Ramadhan, saat Ramadhan, dan setelah salat Idul Fitri.

Di antaranya:

- 7 kali setelah melihat bulan sabit Ramadhan

- 2 kali sebelum waktu sahur

3 dari 4 halaman

- 1 kali sebelum matahari terbenam

- 1 kali untuk memberitahu waktu berbuka puasa

- 7 kali setelah melihat bulan sabit Idul Fitri

- 5 kali pada pagi hari Lebaran pertama

- 1 kali setelah salat Idul Fitri

Ilustrasi meriam.
Ilustrasi meriam. (Unsplash/Robert Harkness)

3. Dilakukan di sejumlah negara

Meriam Ramadhan konon memang berasal dari Mesir.

Sampai saat ini, Kairo memiliki enam meriam yang berada di Bukit Mokattam.

Keenam meriam tersebut ditembakkan bersamaan waktu maghrib selama Ramadhan.

Selain Mesir, ada sejumlah negara yang melakukan tradisi meriam Ramadhan.

4 dari 4 halaman

Di antaranya Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, Uni Emirat Arab, Lebanon, Tunisia, Suriah, dan Bosnia.

Baca juga: Bulan Ramadhan, Raja Salman Kirimkan 80 Ton Kurma dan 88.500 Mushaf Al Quran ke Indonesia

4. Selalu dinantikan warga Mekkah dan Madinah

Meriam Ramadhan merupakan tradisi yang selalu ditangani oleh polisi Mekkah dan Madinah setiap Ramadhan.

Mayor Abdul Mohsin Al-Maimani, juru bicara departemen kepolisian Mekkah, mengatakan bahwa masyarakat sangat menantikan suara meriam selama Ramadhan.

"Saat polisi Mekkah didirikan 75 tahun lalu, mereka dipercaya untuk memelihara dan merawat meriam ini," ujar Mayor Abdul Mohsin Al-Maimani, dikutip TribunTravel dari Arab News, Minggu (2/4/2023).

"Setelah Lebaran, meriam dikembalikan ke departemen khusus. Beberapa hari sebelum Ramadhan, dikirim kembali ke gunung. Meriam tersebut ditangani oleh tim khusus agar tidak ada yang terluka," jelasnya.

Sementara di Madinah, saat ini terdapat dua meriam yang salah satunya berada di Gunung Salaa.

5. Jadi penanda sebelum ada pengeras suara

Meriam Ramadhan juga menjadi tradisi Ramadhan di Uni Emirat Arab (UEA).

UEA memulai tradisi ini pada 1960-an sebelum sistem pengeras suara dipasang di masjid, diberitakan The National News.

Dubai, Uni Emirat Arab.
Dubai, Uni Emirat Arab. (Pexels.com/Mo Ismail)

Di Dubai, tanggung jawab dan proses penembakan meriam selama Ramadan dikelola oleh polisi Dubai.

Meriam ditembakkan dua kali untuk menandai dimulainya Ramadhan dan kemudian setiap hari sekali untuk mengumumkan buka puasa.

Sebagai tanda berakhirnya Ramadhan dan Idul Fitri, meriam ditembakkan dua kali berturut-turut dan dua kali lagi pada pagi hari Idul Fitri.

Menurut protokol empat petugas polisi harus hadir di setiap penembakan meriam.

Baca juga: Ratusan Hotel di Mekkah-Madinah Disiapkan untuk Jemaah Haji Indonesia, Ada Fasilitas Khusus Lansia

Baca juga: Viral di Medsos Perbukitan di Mekkah Arab Saudi yang Gersang Berubah Menghijau

6. Suaranya terdengar sampai radius 10 kilometer

Setelah kemunculan meriam pertama di Mesir, negara-negara lain pun mulai melakukan tradisi ini.

Kemudian pada 1945, meriam pun dibuat khusus untuk tradisi Ramadhan.

Meriam memiliki jangkauan suara 170 desibel dan dapat didengar sejauh 10 kilometer, dilaporkan Jumeirah.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Timur TengahMesirRamadhanfakta unik Haleem Pisang Asar Mansaf Hamam Mahshi Tharid Freekeh (Frikeh) Koshari (Kushari)
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved