TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kelakuan turis asing yang ngamuk di Bali.
Pasangan turis asing sampai diamankan warga karena membuat keributan.

Berdasarkan video yang viral di medsos, pasangan turis asing terlihat bertengkar dengan warga Bali.
Turis laki-laki terlihat berteriak kepada penduduk setempat yang mencoba untuk mengarahkan dia dan kekasihnya putar balik dari jalanan yang dilewati.
Baca juga: Tradisi Sebelum & Sesudah Hari Raya Nyepi di Bali, Ada Upacara Melasti hingga Ngembak Geni
Diketahui, pasangan turis itu melewati salah satu jalanan di Uluwatu, Bali selatan yang sedang ditutup untuk kegiatan upacara keagamaan di Bali, yaitu Melasti.
Sambil naik motor, pasangan turis yang tidak disebutkan namanya ini mencoba melewati jalanan yang ditutup tersebut.
Padahal jalanan itu sedang ditutup guna ritual penyucian Hindu Melasti.
Petugas keamanan agama terlihat mendekati pasangan itu dan dengan tenang mengarahkan mereka ke jalan memutar.
Alih-alih mengikuti saran tersebut, pasangan itu mulai marah dan meneriaki orang-orang yang sedang melakukan upacara, menurut laporan setempat.
Pria itu mulai berteriak, dengan kalimat kasar dan mengatakan bahwa dia telah tinggal dua tahun di Bali, news.com.au melaporkan.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Pantai Melasti Ungasan, Wisata Populer di Bali Favorit Wisatawan

Pacarnya terlihat berusaha menenangkannya dan meyakinkannya untuk berbalik arah.
Tiba-tiba, pria itu makin ngamuk dan menuduh salah satu penjaga agama menyentuh pacarnya.
"Kamu baru saja menyentuh pacarku!" dia berulang kali berteriak, meninggalkan sepedanya dan menyerang para pria di Bali.
Seketika itu juga, turis yang agresif itu ditangkap oleh tiga orang sekitar yang menyeretnya kembali ke motornya.
Mereka menempatkannya di headlock sebelum dia akhirnya tenang.
Baca juga: Nikmati Surga Bahari di Pantai Melasti: Cek Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Rekaman video pendek itu dibagikan secara luas di media sosial dan oleh akun Instagram Ungkap Fakta.

Dalam rekaman video, tampak warga Bali yang marah mengecam pasangan turis itu sebagai tindakan tak sopan dan bahkan menyerukan agar mereka dideportasi.
“Jika anda menghormati budaya maka anda bersedia terjebak kemacetan selama upacara seperti orang Indonesia lainnya!” satu lokal menulis.
"Deportasi. Kami tidak butuh turis yang tidak menghargai budaya kami,” komentar yang lain menandai otoritas imigrasi Bali.
“Kita harus mendeportasi orang-orang ini,” kata yang ketiga.
“Ini tidak normal dan dapat diterima. Jika anda pergi ke rumah seseorang dan tidak menghormati tempat orang ini, dia akan mengusir anda dari rumahnya.
“Bali harus melakukan hal yang sama dengan semua turis yang tidak sopan ini. Mereka tidak memahami dan menghormati keindahan tempat ini dan agamanya.”
Dan yang keempat: “Dua tahun di Bali, saatnya pulang.”
Baca juga: 3 Beach Clup Hits Kawasan Pantai Melasti Bali, Cocok Buat Nongkrong Sambil Nikmati Sunset

Tentang Upacara Melasti
Dilansir dari Kompas.com, Melasti adalah prosesi spiritual keagamaan sebagai upaya penyucian alam semesta dari segala kekotoran dan kejahatan akibat perputaran karma selama satu tahun yang penuh dengan intrik, gejolak, nafsu, dan berbagai sisi negatif kemanusiaan.
Biasanya prosesi tenyucian alam semesta tersebut, dilanjutkan dengan pembersihan diri manusia.
Sementara upacara Melasti dilakukan dengan penyucian atau pembersihan segala sarana dan prasarana sembahyang umat Hindu, seperti pratima dan pralingga.
Nah, proses upacara Melasti umumnya dilakukan di laut atau sumber mata air lain yang dianggap suci.
Umat Hindu di Bali menggelar upacara Melasti di berbagai pantai, seperti Pantai Batu Bolong, Pantai Padang Galak, Pantai Melasti, dan lainnya.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel viral di medsos
Baca juga: Beruang Hitam Ketahuan Selfie di Kamera Lembaga Satwa Liar, Fotonya Viral di Medsos
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.