Breaking News:

TWC Lakukan Uji Coba Sandal Upanat untuk Naik Candi Borobudur, Bagaimana Kesan Wisatawan?

PT TWC lakukan Kajian Lapangan Tertutup Naik Monumen Candi Borobudur kepada para wisatawan pada perayaan Magha Puja pada Sabtu (4/3/2023).

Dok. BUMN
Potret dua orang wisatawan yang sedang menggunakan sandal upanat dalam Kajian Lapangan Tertutup Naik Monumen Candi Borobudur yang dilakukan oleh PT TWC Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Sabtu (4/3/2023). 

TRIBUNTRAVEL.COM - PT Taman Wisata (TWC) Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko baru saja melakukan Kajian Lapangan Tertutup Naik Monumen Candi Borobudur.

Kajian tersebut dilakukan secara langsung di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah tepat pada perayaan Magha Puja pada Sabtu (4/3/2023).

PT Taman Wisata (TWC) Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko baru saja menggelar uji coba terbatas pemakaian sandal upanat untuk naik ke monumen Candi Borobudur pada perayaan Magha Puja, Sabtu (4/3/2023).
PT Taman Wisata (TWC) Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko baru saja menggelar uji coba terbatas pemakaian sandal upanat untuk naik ke monumen Candi Borobudur pada perayaan Magha Puja, Sabtu (4/3/2023). (Yassine el Ouazzani /Unsplash)

Dalam agendanya, TWC sebagai pengelola Candi Borobudur melakukan uji coba penggunaan sandal upanat kepada para wisatawan.

Tak terkecuali dengan para Biksu Sangha dan tokoh umat Buddha yang juga berkesempatan naik ke monument Candi Borobudur dengan memakai sandal upanat.

Baca juga: Mengenal Upanat, Sandal Khusus untuk Menaiki Struktur Candi Borobudur

Sebelum Dimulai, wisatawan dipilih secara acak oleh pihak TWC.

Barulah kemudian ditawarkan untuk naik monumen Candi Borobudur dengan prosedur dan alur yang sudah ditentukan.

TONTON JUGA:

Adanya uji coba ini dilakukan sebagai bagian untuk mendapat masukan langsung dari wisatawan terkait aktivitas berwisata naik ke monumen Candi Borobudur.

Mengingat sebelumnya sempat ada wacana terkait penggunaan sandal upanat sebagai upaya perlindungan terhadap bangunan fisik candi.

Dikutip dari laman resmi BUMN, Senin (6/3/2023) Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma menilai sandal upanat yang ia pakai untuk naik ke monumen Candi Borobudur terbilang aman.

2 dari 3 halaman

Hal itu lantaran sandal tersebut ramah lingkungan dan tidak licin.

"Sandal upanat ini sangat bangus. Satu bahannya ramah lingkungan. Kedua, untuk diinjakan terasa bagus, enak, tidak licin, dan ringan," kata Nyoman Suriadarma setelah mengikuti acara Magha Puja.

Sejumlah pengunjung dari umat Buddha menggunakan sandal upanat untuk naik ke monumen Candi Borobudur dalam perayaan Magha Puja pada Sabtu (4/3/2023).
Sejumlah pengunjung dari umat Buddha menggunakan sandal upanat untuk naik ke monumen Candi Borobudur dalam perayaan Magha Puja pada Sabtu (4/3/2023). (Instagram/@media_twc)

Baca juga: Presiden Jerman Pertama Kali Wisata ke Candi Borobudur, Terkesima hingga Bawa Pulang Sandal Upanat

Menambahkan pernyataan itu, Nyoman Suriadarma mendukung penuh upaya TWC untuk merangkul industri masyarakat lokal yang memproduksi sandal khusus untuk naik monument Candi Borobudur ini.

Ia juga berharap produksinya dapat dilakukan secara massal agar bisa digunakan oleh banyak pengunjung.

“Saya pikir ini produksinya harus diperbesar ya. Mungkin ke depan umat Buddha akan banyak yang ke sini ya, tidak hanya nusantara, bahkan dunia. Hal ini sebagai aset industri lokal di sini. Kearifan lokal untuk diangkat ke depannya,” tutur Nyoman Suriadarma.

Selain Nyoman Suriadarma hal senada juga diungkapkan wisatawan dari Jakarta, Johar Arifin.

Menurutnya, sandal upanat yang dicanangkan untuk Candi Borobudur terasa cukup empuk dan memungkinkan tidak merusak bebatuan.

"Aman, asal sesuai (ukuran), kadang-kadang salah ngambil 43. Harus sesuai dengan ukuran. Saya ngambil nomor 43, akhirnya tukaran dengan teman," katanya.

Potret dua orang wisatawan yang sedang menggunakan sandal upanat dalam Kajian Lapangan Tertutup Naik Monumen Candi Borobudur yang dilakukan oleh PT TWC Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Sabtu (4/3/2023).
Potret dua orang wisatawan yang sedang menggunakan sandal upanat dalam Kajian Lapangan Tertutup Naik Monumen Candi Borobudur yang dilakukan oleh PT TWC Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Sabtu (4/3/2023). (Dok. BUMN)

Baca juga: 5 Fakta Menarik BToC, Paket Wisata Tematik untuk Liburan ke Candi Borobudur

Mendukung pernyataan itu, salah satu wisatawan asal mancanegara, Theresia juga mengungkapkan kesannya saat naik Candi Borobudur dengan sandal upanat.

Ia mengatakan bahwa perlu ada pilihan lain sebagai prosedur naik Candi Borobudur yang aman bagi bangunan candi maupun bagi wisatawan itu sendiri.

3 dari 3 halaman

“Upanat oke, tapi saya pikir orang tua atau difabel, bisa sedikit berbahaya. Karena sedikit licin. Saya berharap ada pilihan lain, seperti tutup alas sepatu, yang lebih nyaman dan murah daripada sandal,” jelas perempuan asal Kanada tersebut.

Dengan adanya pendapat tersebut kajian tertutup olh pihak TWC akan dilakukan evaluasi secara berkala dengan stakeholder terkait.

Namun untuk saat ini, pengunjung yang naik Candi Borobudur masih diwajibkan memakai sandal upanat dan didampingi oleh pemandu wisata.

Baca juga: Sandiaga Uno Tetapkan Harga Paket Wisata Candi Borobudur Rp 100 Ribu

Baca juga: Panduan Lengkap Liburan ke Candi Borobudur Magelang, dari HTM, Hotel Terdekat dan Tempat Sewa Motor

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Candi Borobudur di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TengahMagelangCandi Borobudur
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved