Breaking News:

Terbangkan Drone Dekat Pesawat Perang Dunia II, Pria Didenda Rp 55 Juta

Seorang pria didenda Rp 55 juta gara-gara terbangkan drone dekat pesawat perang dunia II saat karnaval, awalnya hanya ingin ambil foto dan video.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
Pixabay/ki-kieh
Ilustrasi dari pesawat tanpa awak atau Drone. Seorang pria didenda Rp 55 juta gara-gara terbangkan drone dekat pesawat perang dunia II saat karnaval, awalnya hanya ingin ambil foto dan video. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Drone mungkin menjadi mainan baru bagi sebagian orang.

Dengan drone, seseorang bisa berkeliling dan melihat pemandangan dari ketinggian tanpa harus susah-susah terbang naik pesawat.

Ilustrasi pesawat tempur. Seorang pria didenda Rp 55 juta gara-gara terbangkan drone dekat pesawat perang dunia II saat karnaval, awalnya hanya ingin ambil foto dan video.
Ilustrasi pesawat tempur. Seorang pria didenda Rp 55 juta gara-gara terbangkan drone dekat pesawat perang dunia II saat karnaval, awalnya hanya ingin ambil foto dan video. (Flickr/Paul Wordingham)

Namun, tak sedikit orang yang terkena masalah karena bermain dengan drone.

Seperti yang dialami seorang pria yang nekat menerbangan drone di dekat pesawat Perang Dunia II.

Baca juga: Viral Rubicon Mario Dandy Masuk Sabana Bromo, TNBTS Telusuri Informasi Lengkapnya

Akibatnya, pria tersebut dikenai denda kurang lebih Rp 55 juta.

Melansir Simple Flying, Sabtu (4/3/2023), pria bernama Mark Bagguley yang berusia 49 tahun tersebut menerbangan dronenya selama acara di Karnaval Buxton.

LIHAT JUGA:

Peristiwa ini terjadi pada 9 Juli tahun llau, akibatnya pria tersebut dijatuhi hukuman penjara enam bulan dan denda 3.000 Pound Britania atau sekira Rp 55 jutaan.

Awal Mula Insiden

Bagguley menerbangan drone untuk mengambil gambar dan video Karnaval Buxton pada tahun 2022.

2 dari 4 halaman

Selama acara ini, sebuah jembatan layang direncanakan akan melibatkan Hawker Hurricane, yang dioperasikan oleh Battle of Britain Memorial Flight.

Karena adanya jembatan layang tersebut maka diberlakukan NOTAM (Notice to Airmen).

Ini memperingatkan para pengamat tentang jembatan layang yang akan dilakukan.

Drone sedang beroperasi saat flyover ini terjadi.

Namun, baik pilot maupun polisi setempat tidak mengetahui ada drone yang sedang terbang pada saat flyover.

Drone itu baru ditemukan ketika seorang pengamat melihatnya terbang dalam gambar yang diambilnya dari tanah.

Pria itu berkata, "Sejujurnya, sampai saya mendapatkan fotonya di komputer, saya tidak tahu drone itu sedang terbang. Awalnya, terlihat seperti burung atau semacamnya, lalu saya perbesar, dan anda bisa mendengar suara dengung."

Baca juga: Viral Seorang Ibu Melahirkan di KM Kelimutu Dibantu Kru Kapal

Ilustrasi pesawat tempur. Seorang pria didenda Rp 55 juta gara-gara terbangkan drone dekat pesawat perang dunia II saat karnaval, awalnya hanya ingin ambil foto dan video.
Ilustrasi pesawat tempur. Seorang pria didenda Rp 55 juta gara-gara terbangkan drone dekat pesawat perang dunia II saat karnaval, awalnya hanya ingin ambil foto dan video. (Flickr/Navy Medicine)

Pengamat melaporkan drone ke Otoritas Penerbangan Sipil dan kemudian ke polisi.

Polisi mencari foto-foto acara tersebut di internet dan menemukan foto-foto udara yang diposting Bagguley sejak hari itu.

Bagguley kemudian ditangkap dan pesawat tak berawaknya disita, dan data penerbangannya diunduh oleh Polisi Chesterfield.

3 dari 4 halaman

Selama insiden drone, ada 15.000-20.000 penonton yang menghadiri Karnaval Buxton.

Diseret ke pengadilan

Bagguley awalnya membantah menerbangkan dronenya selama flyover.

Namun, data penerbangan dilapis dengan jalur penerbangan Hurricane untuk membuktikan bahwa drone itu terbang di dekat pesawat.

Bagguley juga memberi tahu polisi bahwa dia mengetahui NOTAM yang ada, tetapi mengira dia punya cukup waktu untuk mengambil beberapa gambar karnaval sebelum jalan layang berlangsung.

Dia akhirnya mengaku bersalah karena membahayakan pesawat dan juga mengaku mengoperasikan pesawat tak berawaknya di luar garis pandang visual.

Baca juga: Viral Ratusan Turis Penuhi Sungai di Thailand Buat Nyobain Tubing

Baca juga: Kapibara yang Viral Dipanggil Masbro Ternyata Ada di Ragunan Sejak Tahun 2000-an

Selama persidangan di Pengadilan Magistrat Chesterfield, dia membaca surat yang menyatakan,

"Saya berutang maaf kepada pilot karena tidak perlu mempertaruhkan nyawanya dan orang lain hari itu. Saya hanya bisa berterima kasih kepada Tuhan bahwa tidak ada tabrakan yang terjadi.

Pertahanan Bagguley mengatakan bahwa dia mengetahui NOTAM tetapi tidak dapat memeriksa data terbaru karena hilangnya sinyal pada aplikasi keamanan drone miliknya.

Pengacara Pertahanan juga menyatakan bahwa begitu Bagguley menyadari bahwa dia telah menerbangkan drone-nya selama flyover, dia segera membawa drone itu kembali ke tanah.

4 dari 4 halaman

Setelah dinyatakan bersalah di Pengadilan Chesterfield Magistrates, Bagguley didenda Rp 55 juta dan diperintahkan untuk membayar biaya tambahan sebesar £450 (Rp 8,2 juta) dan biaya tambahan korban sebesar £154 (Rp 2,8 juta).

Pesawat yang digunakan untuk Buxton Carnival adalah Hawker Hurricane yang pernah diproduksi untuk RAF (Royal Air Force).

Hanya ada 12 pesawat layak terbang yang masih terbang di dunia.

Pesawat ini dioperasikan oleh Battle of Britain Memorial Flight, yang berbasis di RAF Coningsby di Lincolnshire.

Baca juga: Viral Tabrakan Dua Kereta di Yunani, Puluhan Orang Tewas

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar viral di medsos di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Perang Dunia IIpesawatdrone Yeti Airlines Batik Air Dassault Rafale
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved