Breaking News:

Mengulik 7 Tradisi Isra Miraj di Berbagai Daerah Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia punya berbagai tradisi yang kerap dilakukan menyambut Isra Miraj.

Flickr/solarisgirlIkuti
Ilustrasi bangunan masjid. Sejumlah daerah di Indonesia punya berbagai tradisi yang kerap dilakukan menyambut Isra Miraj. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap tanggal 27 Rajab selalu diperingati sebagai Isra Miraj.

Saat memperingati Israj Miraj berbagai daerah di Indonesia mempunyai tradisi yang kerap dilakukan.

Peksi Buraq di Jogja
Peksi burak di Jogja yang merupakan tradisi Isra Miraj. (Dok Keraton Yogyakarta)

Tradisi Isra Miraj yang dilakukan pun berbeda-beda.

Kalau ke Semarang misalnya, ada tradisi nyadran.

Promo traveling naik kereta api dari Traveloka, klik di sini.

Sedangkan kalau di Jogja, tradisinya berupa Rejeban Peksi Buraq.

Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, Sabtu (18/2/2023), berikut sejumlah tradisi Isra Miraj di berbagai daerah Indonesia.

1. Tradisi Nyadran Desa, Semarang

Biasanya saat Isra Miraj tiba, masyarakat Semarang membuat replika badak siwarak.

Badak siwarak dibuat menggunakan hasil pertanian dari penduduk.

2 dari 4 halaman

Nantinya replika yang menyerupai badak siwarak akan diarak keliling mengitari desa.

Sebelum tradisi nyadran dimulai, masyarakat akan mengawali pembersihan makan dengan mengaji terlebih dahulu.

Promo tiket pesawat murah dari Tiket.com, klik di sini.

2. Festival Hadrah, Solo

Saat memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Solo mengadakan Festival Hadrah.

Dalam gelaran Festival Hadrah tersebut, ada tabuh rebana kolosal yang akan dimainkan.

Perayaan Isra Miraj dengan Festival Hadrah di Solo biasanya diikuti oleh banyak peserta.

Penontonnya juga ramai lho.

Promo naik kereta api murah, klik di sini.

3. Rajaban, Cirebon

3 dari 4 halaman

Di Cirebon masyarakatnya punya tradisi sendiri mengenai perayaan Isra Miraj.

Perayaan Isra Miraj di Cirebon, yaitu dengan tradisi berziarah ke Plangon.

Promo hotel domestik, klik di sini.

Masyarakat Cirebon akan berziarah ke makam penyebar ajaran Islam seperti, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.

Tak hanya itu, Keraton Kasepuhan Cirebon juga akan menggelar pengajian.

Puncak acara Isra Miraj biasanya akan ada nasi bogana.

Menu nasi bogana tersebut akan dibagikan kepada warga keraton, abdi dalem, kaum masjid, hingga masyarakat.

Isian nasi bogana terdiri dari kentang, telur, tempe, tahu, parutan kelapa, ayam, serta bumbu kuning.

4. Ngurisan, Lombok

Tradisi yang disebut ngurisan merupakan perayaan memperingati Isra Miraj di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

4 dari 4 halaman

Ngurisan merupakan tradisi memotong rambut bayi yang berumur masih di bawah 6 bulan.

Acara memotong rambut bayi tersebut, akan dilakukan oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Tapi ngurisan tak hanya dilakukan saat Isra Miraj saja.

Ngurisan juga dilakukan saat hari-hari besar Islam lainnya.

5. Khatam Kitab Arja, Temanggung

Ilustrasi nasi tumpeng kuning
Ilustrasi nasi tumpeng kuning . Menu makan yang bisa disantap bersama saat tradisi Isra Miraj di Temanggung. (KOMPAS.com/NI PUTU DINANTY)

Khatam kitab arja merupakan tradisi Isra Miraj yang menarik di Temanggung, Jawa Tengah.

Tradisi Khatam Kitab Arja dilakukan masyarakat Temanggung selepas salat isya.

Sebelum memulai acara khatam kitab arja, akan dilakukan tahlil secara singkat.

Selanjutnya, dibacakan dan membaca kitab Arja.

Kitab Arja adalah tulisan arab pegon karangan KH Ahmad Rifai Al-Jawi.

Kitab Arja mengisahkan mengenai Isra Miraj secara rinci.

6. Ambengan, Jawa Tengah

Tradisi Ambengan sudah begitu populer sebagai perayaan Isra Miraj.

Walaupun memiliki nama atau penyebutan yang berbeda-beda di setiap daerahnya, Ambengan sendiri memiliki makna makan bersama.

Makan bersama ini dilakukan masyarakat Jawa Tengah sebelum melaksanakan salat maghrib.

Para warga akan membawa makanan ke masjid.

Setelah shalat berjamaah selesai, makanan yang telah dibawa boleh dibawa pulang atau disantap bersama.

Baca juga: Soto Ambengan Pak Sadi dan 4 Tempat Makan Soto di Surabaya untuk Sarapan

7. Hajad Dalem Yasa Peksi Burak, Jogja

Dalam rangka Isra Miraj, ada tradisi hajad dalem yasa peksi burak di Keraton Jogja.

Dilansir dari laman kratonjogja.id, hajad dalem yasa peksi burak merupakan sebuah ritual turun-temurun sebagai sarana dakwah yang dilakukan oleh Keraton Jogja.

Tradisi hajad dalem yasa peksi burak diawali dengan membuat peksi burak, empat pohon bunga dan pohon buah.

Untuk peksi burak dibuat menggunakan buah dan kulit jeruk Bali.

Kulit  jeruk Bali dibentuk dan diukir menyerupai kepala, badan, leher dan sayap burung. 

Bagi burung jantan akan diberi jengger, sehingga menjadi pembeda dari burung betina.

Setiap peksi burak akan ditaruh ke susuh atau sarang.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Masuk Pentas Keraton Jogja

Susuh atau sarang dibuat dan dirangkai dari daun kemuning sebagai tempat hinggap burung.

Hajad dalem yasa peksi burak dilaksanakan sejak pagi hari oleh para kerabat dan Abdi Dalem puteri, di mana nantinya dipimpin oleh permaisuri ataupun putri sulung sultan.

Kegiatan ini diselenggarakan hingga menjelang waktu salat dhuhur di Bangsal Sekar Kedhaton yang berada di wilayah keputren.

Selepas salat ashar, maka peksi burak yang telah selesai akan diarak menuju Masjid Gedhe.

(TribunTravel.com/KurniaHuda)

Baca artikel lainnya seputar Isra Miraj di sini

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
JogjakeratonIsra Mirajtradisi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved