Breaking News:

Fakta Unik Skywalk Kebayoran Lama yang Kini Digratiskan, Dekat Berbagai Tempat Wisata

Fakta unik Skywalk Kebayoran Lama yang dapat diakses pejalan kaki namun harus menggunakan kartu elektronik dan berbayar Rp 3.500.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Tribunnews/Jeprima
Suasana Skywalk Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang sudah rampung dibangun mulai diuji coba hari ini, Sabtu (21/1/2023). Uji coba skywalk mulai dilakukan pada Sabtu-Senin dengan waktu yang bervariatif. Namun skywalk menuju Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Lama masih belum dapat diakses lantaran belum rampung revitalisasinya. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Skywalk Kebayoran Lama mencuri perhatian warga Jakarta setelah diresmikan pada Januari 2022 lalu.

Sejak dibuka, Skywalk Kebayoran Lama viral karena foto-fotonya terlihat begitu instagramable.

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ditemui di Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Namun dibukanya Skywalk Kebayoran Lama menuai protes, karena ternyata bukan jalur umum.

Skywalk Kebayoran Lama dapat diakses pejalan kaki namun harus menggunakan kartu elektronik dan berbayar Rp 3.500.

Baca juga: Museum Date saat Valentine, Kunjungi 3 Tempat Wisata di Jakarta

Akibatnya, tarif berbayar untuk melewati Skywalk Kebayoran Lama dihentikan sementara.

Berikut beberapa fakta unik Skywalk Kebayoran Lama.

LIHAT JUGA:

1. Punya desain megah

Skywalk Kebayoran Lama memiliki desain yang megah dengan panjang total mencapai 450 meter dan lebar 3,6 meter.

Kemudian untuk tinggi atapnya sekira 3,25 meter.

2 dari 4 halaman

Melansir Tribunnews.com, Skywalk Kebayoran Lama tampil dengan warna dominan oranye kombinasi putih pada setiap besi penyangganya dengan elemen bernuansa kayu pada lantainya.

Skywalk Kebayoran Lama dilengkapi dengan tiga unit lift dan dua eskalator yang bisa digunakan untuk memudahkan lansia serta wanita hamil mengaksesnya.

Selain itu, tersedia pula tangga di Skywalk Kebayoran Lama.

Di sepanjang skywalk terlihat beberapa papan petunjuk dan arahan, mulai dari dilarang merokok hingga dilarang memanjat.

Skywalk Kebayoran Lama juga dihiasi dengan 200 lampu LED dan 215 lampu RGB yang membuatnya terlihat cantik saat malam hari.

Baca juga: 10 Tempat Makan Siang Enak di Jakarta Selatan, Tawarkan Menu Sate hingga Mi Ayam Legendaris

2. Proyek Anies Baswedan

Pekerja menyelesaikan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau skywalk yang menghubungkan Stasiun Kebayoran Lama dengan Halte Transjakarta, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalankan program sistem transportasi yang terintegrasi antara stasiun kereta commuter dengan transjakarta dan ditargetkan rampung bulan November 2022 mendatang.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau skywalk yang menghubungkan Stasiun Kebayoran Lama dengan Halte Transjakarta, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalankan program sistem transportasi yang terintegrasi antara stasiun kereta commuter dengan transjakarta dan ditargetkan rampung bulan November 2022 mendatang. (Warta Kota/Yulianto)

Skywalk Kebayoran Lama merupakan proyek yang dirancang pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Saat itu, pembangunan Skywalk Kebayoran Lama bertujuan untuk mengintegrasikan moda transportasi Transjakarta dengan Stasiun KRL Kebayoran.

Skywalk Kebayoran Lama dibangun untuk mengintegrasikan antara Halte Busway Velbak Koridor 13 dan Halte Busway Pasar Kebayoran Lama Koridor 8 dengan Stasiun KRL Kebayoran.

Diwartakan Kompas.com, kontraktor pembangunan skywalk tersebut adalah PT Abadi Prima Intikarya dengan nilai proyek sebesar Rp 51 miliar.

3 dari 4 halaman

Dana tersebut diserap dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2022.

Baca juga: Nyobain Ketan Susu Kemayoran di Jakarta Pusat, Teksturnya Pulen dengan Taburan Kelapa yang Nikmat

3. Diresmikan Heru Budi Hartono

Meski menjadi proyek Anies Baswedan, namun Skywalk Kebayoran Lama diresmikan Penjabat Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Masa pemerintahah Anies Baswedan memang telah berakhir saat proyek pembangunan Skywalk Kebayoran Lama rampung.

Saat peresmian Skywalk Kebayoran Lama, Jumat (27/1/2023), Heru Budi Hartono meminta warga agar tidak merusak skywalk tersebut.

Masyarakat juga diminta agar menggunakan Skywalk Kebayoran Lama dengan bijak.

"Tentunya nanti tolong dirawat, dimanfaatkan sebagaimana mestinya, dan tetap harus dijaga," ucap Heru Budi Hartono, dikutip TribunTravel dari Kompas.com.

4. Sempat diprotes warga

Suasana Skywalk Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang sudah rampung dibangun mulai diuji coba hari ini, Sabtu (21/1/2023). Uji coba skywalk mulai dilakukan pada Sabtu-Senin dengan waktu yang bervariatif. Namun skywalk menuju Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Lama masih belum dapat diakses lantaran belum rampung revitalisasinya.
Suasana Skywalk Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang sudah rampung dibangun mulai diuji coba hari ini, Sabtu (21/1/2023). Uji coba skywalk mulai dilakukan pada Sabtu-Senin dengan waktu yang bervariatif. Namun skywalk menuju Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Lama masih belum dapat diakses lantaran belum rampung revitalisasinya. (Warta Kota/Yulianto)

Warga mengeluhkan mekanisme yang diterapkan di Skywalk Kebayoran Lama.

Untuk melintasi Skywalk Kebayoran Lama, warga harus melakukan pemindaian kartu elektronik dan mengeluarkan uang sebesar Rp 3.500.

4 dari 4 halaman

Padahal banyak warga mengira Skywalk Kebayoran Lama sama seperti skywalk lainnya yang dapat dilintasi tanpa biaya sepeserpun.

Seperti Fransiska yang menyayangkan jika Skywalk Kebayoran Lama dikomersialkan.

"Skywalk dibangun untuk connecting. Fasilitas ini dibuat supaya masyarakat tak harus berjibaku di trotoar yang sempit ketika berjalan," kata Fransiska kepada Kompas.com.

Senada dengan Fransiska, Putri pun dibuat kebingungan saat akan melintasi Skywalk Kebayoran Lama.

"Saya melintas tuh lewat Halte Kebayoran Lama, tapi kok pas mau naik ke skywalk disuruh tap in (di bawah)," ujar Putri, dikutip dari Warta Kota.

"Saya kan nggak naik Transjakarta, hanya mau lewat skywalk dari arah koridor 8. Tapi malah dipotong Rp 3.500," lanjutnya.

Baca juga: Jadwal & Harga Tiket Pesawat Rute Jakarta-Labuan Bajo, Naik Citilink hingga Garuda Indonesia

5. Pemprov DKI Jakarta angkat bicara

Diprotes warga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun angkat bicara.

Pemprov DKI Jakarta memastikan tap in dan tap out di Skywalk Kebayoran Lama hanya untuk masyarakat yang menggunakan transportasi umum, dilaporkan Kompas.com.

"Bagi masyarakat akan melanjutkan dengan angkutan umum massal, maka mereka akan keluar dan tap out," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Selasa (7/2/2023).

"Misalnya dari stasiun Kebayoran itu akan tap out di mesin langsung masuk ke menuju ke halte Transjakarta," sambung dia.

Nantinya, akan ada pemisahan antara pengguna transportasi umum dan warga yang hanya akan melintas.

"Iya sudah dilakukan kanalisasi, cuma sekarang masih di dalam, masih sementara, nanti kita tingkatkan. Gate (tap in-tap out) tetap, tinggal hanya ditambahkan pemisahan aja," jelas Syafrin.

Baca juga: Traveler Wajib Coba, Ini 7 Warung Mi Ayam Legendaris untuk Makan Siang Enak di Jakarta

6. Lokasi strategis

Skywalk Kebayoran Lama berlokasi di Jalan Kebayoran Lama, Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lokasinya cukup dekat dengan sejumlah tempat wisata di Jakarta.

Beberapa di antaranya Taman Puring, Taman Langsat, dan Taman Barito.

Skywalk Kebayoran Lama juga dekat dengan kafe seni Kampung Gallery, serta tempat wisata belanja Gandaria City dan Pasar Mayestik.

(TribunTravel.com/Sinta)

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Jakarta SelatanKebayoran LamaPasar Mayestikfakta unik Sate Taichan Weekend Mates Ahmad Suhel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved