TRIBUNTRAVEL.COM - Jelang liburan akhir pekan, kamu bisa plesiran ke Bogor, Jawa Barat.
Ada banyak tempat wisata di Bogor yang bisa kamu kunjungi selama liburan akhir pekan.
Tapi jika ingin nyobain sensasi liburan anti mainstream, kamu bisa banget berkunjung ke kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini terdapat jamur unik yang bisa menyala terang saat malam hari.
Baca juga: Wisata Gunung di Bogor, Ini 4 Hotel Bintang 3 Dekat Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Tentu jamur tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan baru-baru ini.
Seperti diketahui, jamur merupakan Kingdom fungi yang tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotof.
Jadi tak heran jika kebanyakan jamur tidak memiliki warna hijau.
Tapi uniknya, ada satu jamur langka yang tumbuh di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak, yang tiap malam bisa memancarkan nyala hijau terang.
Booking hotel murah di Bogor, klik di sini.
Jamur yang tumbuh di Cikaniki Research Station, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor ini mampu memancarkan cahaya berwarna hijau.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Curug Cilember Bogor Mulai Rp 25 Ribu, Cek Hotel Terdekat & Tempat Sewa Motornya
Tumbuhan jamur ini akan terlihat menyala pada malam hari, karena mampu mengeluarkan cahaya ini lah tumbuhan tersebut disebut dengan glowing mushroom.
"Jamurnya sebetulnya kecil-kecil sebesar pentul korek, nyalanya karena mungkin dari sporanya itu, kalau warga sini nyebutnya jamur supa lumar," ujar pemandu wisata di TNGHS, Ade, Rabu (8/2/2023).
Lebih lanjut, Ade menjelaskan, keberadaan glowing mushroom di stasiun penelitian Cikaniki ini berada di ketinggian 950 mdpl dan akan terus memancarkan cahaya setiap malam hari.
"Di Cikaniki itu luasannya sekitar 20x10 meter. Tumbuhnya di ranting yang sudah lapuk, kebanyakan dari pohon raksamala, tapi ada juga di batang bambu," terangnya.
Karena keunikannya itulah glowing mushroom menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Untuk mencapai ke lokasi jamur tersebut tumbuh, wisatawan harus melakukan treking kurang lebih satu jam dengan berjalan kaki dan harus membayar tiket masuk Rp 9.500 per orang.
Baca juga: Penampakan Boneka Unik di Cap Go Meh Bogor, Punya Cerita Mistis: Melawan Roh Jahat
Akses Jalan
Bagi yang penasaran dengan keberadaan glowing mushroom ini harus membutuhkan perjuangan yang lebih untuk dapat melihat keindahannya.
Pasalnya, untuk tiba di Cikaniki Research Station pengunjung harus menempuh sekira 19 kilometer dari Kantor Desa Nanggung, Kabupaten Bogor.
Jika ditempuh dengan kendaraan roda dua, setidaknya membutuhkan waktu 1,5 jam dengan kondisi jalan bebatuan.
Meski terdengar melelahkan, selama diperjalanan pengunjung akan melewati perkebunan teh Nirmala dan akan disuguhkan oleh keindahannya. Sehingga perjalanan pun tak akan terasa melelahkan.
Selain melewati jalur tersebut, pengunjung bisa melewati daerah Sukabumi satu jam.
Baca juga: Potret Kemeriahan Cap Go Meh di Bogor, Dihadiri Ridwan Kamil dan Banjir Ribuan Pengunjung
Jamur Mirip Alien Ditemukan di Australia, Berwarna Merah dan Keluarkan Bau Daging Busuk
Selain glowing mushroom, ada lagi jamur unik lain yang ditemukan di luar negeri.
Bentuk jamur tersebut bahkan disebut-sebut mirip dengan alien dan mengeluarkan bau daging busuk.
Jamur aneh mirip alien yang berbau seperti daging busuk tersebut juga telah membingungkan pengguna laman berbagi Reddit setelah pejalan kaki menemukannya di gunung dekat Brisbane, Australia.
Dilansir dari news.com.au, Sabtu (22/5/2021), pengguna Aus556762 berada di Gunung Nebo, wilayah Moreton Barat ketika dia menemukan jamur berwarna merah dan membagikan foto jamur itu di Reddit.
Pengguna Reddit dengan cepat berkomentar dan mengatakan itu tampak seperti sesuatu dari Resident Evil atau milik dari Upside Down, acara Netflik Stranger Things.
Namun, beberapa pengguna yang senang membantu memberi tahu nama asli jamur berbau busuk itu yang dikenal dengan nama ilmiah Aseroe rubra.
Jamur anemon muncul selama musim dingin basah Brisbane, setelah hujan dan kondisi tanah lembab.
Menurut Museum Queensland, jamur yang tampak seperti bintang laut memiliki bentuk awal telur yang sebagian terkubur di bawah tanah taman, kebun, dan semak belukar dan membentuk batang setinggi 10 cm dengan lengan merah mencapai 10 buah.
"Stinkhorn pasti punya nama yang bagus. Tidak seperti banyak bunga yang menghasilkan aroma harum dan manfaat nektar manis untuk memikat serangga penyerbuk, stinkhorn mengeluarkan bau busuk dari kotoran atau daging yang membusuk," kata Museum Queensland.
"Sangat tidak mungkin orang yang berakal sehat akan mempertimbangkan untuk memakan salah satu jamur yang berbau ini, dan tidak ada kasus konsumsi manusia yang diketahui," lanjutnya.
Ia menambahkan, "Namun, kematian anjing kecil tercatat dan jamur ini diyakini mengandung racun yang menyebabkan alergi."
Stinkhorn dikategorikan sebagai kategori beracun dua oleh Queensland Health, yang mendesak siapa saja yang menelan jamur untuk segera mencari pertolongan medis.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Perjuangan Melihat Glowing Mushroom di TNGHS, Wisatawan Harus Berjalan Selama 1,5 Jam Melewati Hutan
Baca juga: Jadwal, Lokasi Kantong Parkir, dan Rekayasa Lalu Lintas saat Perayaan Cap Go Meh di Bogor
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.