TRIBUNTRAVEL.COM - Untuk bisa bekerja sebagai seorang pramugari, tentu ada proses seleksi yang perlu kamu ikuti.
Seleksi pramugari, untuk maskapai yang berbasis di Indonesia maupun luar negeri, biasanya terdiri dari berbagai tahapan.

Berbagai tahapan seleksi ini perlu kamu lewati sebelum akhirnya bisa diterima menjadi pramugari.
Seperti pengalaman yang dirasakan Lailatul Sa'diah, perempuan asal Bukittinggi yang kini sudah bekerja sekira 5 tahun sebagai pramugari maskapai Saudia Airlines yang berbasis di Arab Saudi.
Baca juga: Kisah Inspiratif Lailatul Sadiah Jadi Pramugari di Arab Saudi: Merantau dari Sumbar, Keliling Dunia
Kira-kira seperti apa ya pengalaman Lailatul Sa'diah saat dulu mendaftar jadi pramugari maskapai yang berbasis di Arab Saudi?
Dalam program Pramugari Story yang tayang di YouTube TribunTravel, perempuan yang akrab disapa Laila ini menceritakan pengalamannya.
Proses pendaftaran dan berbagai langkah seleksi dilakukan di Jakarta.
"Jadi untuk tahap pertama kayak kalau di pramugari itu setelah daftar CV, dipanggil untuk arm reach, tinggi dan berat badan. Habis itu kita juga interview, langsung pakai Bahasa Inggris gitu ya, habis itu kita langsung diemail lulus apa nggak ke tahap selanjutanya," kata Laila.
"Waktu itu aku nggak dapat email sama sekali. Ya sudah intinya aku punya pengalaman pernah ikut seleksi pramugari," imbuhnya.
Sudah pasrah tidak lolos, ternyata takdir berkata lain.

Tiga bulan setelahnya, Laila mendapat email untuk lanjut proses wawancara terakhir menjadi pramugari.
"Tahunya tiga bulan kemudian aku diemail untuk langsung ke final interview," tutur Laila.
Baca juga: Tips Unik dari Pramugari Supaya Tak Ketinggalan Barang Dalam Brankas Hotel
Ia pun resmi diterima bekerja sebagai pramugari dan berangkat ke Arab Saudi.
Tak langsung bekerja, Laila menempuh training terlebih dahulu.
"Kita dibawa ke sini (Arab Saudi). Sekolahnya sekira 3 bulan, Januari aku mulai terbang," ucapnya.
Dalam menjalani pekerjaan sebagai pramugari memang tidak mudah.
Namun, Laila terus beradaptasi dan berjuang hingga bisa menjalani hari demi hari dengan baik.
Nah, untuk menjadi seorang pramugari maskapai yang berbasis di luar negeri seperti Laila, tentu banyak syarat yang harus dipenuhi.
Tapi menurut Laila, utamanya kamu bisa memenuhi syarat arm reach yang ditentukan maskapai.
Arm reach di sini bisa diartikan sebagai jangkauan tangan dari ujung mata kaki mencapai 212 cm ketika diukur.
Baca juga: Mau Dapat Makanan Lebih Cepat di Pesawat? Pramugari Ungkap Caranya
"Jadi pramugari di luar negeri, mereka butuh orang yang ideal, tinggi badan sama berat badannya. Sama arm reach 212 (cm), itu tuh sudah kayak requirement. Kalau kita bisa arm reach, sudah salah satu approval," ujar Laila.
Selain itu, hal penting lainnya adalah soal kepercayaan diri.
Menjadi seorang pramugari, diperlukan tingkat kepercayaan diri yang mumpuni.
"Lebih ke personal, mereka cari yang bahasa (fasih Bahasa Inggris) pasti, self confidence. Waktu aku diinterview ada role play. Aku betul-betul ngerasain bagaimana mereka melihat kita bisa menghadapi customer, dengan punya semacam kepercayaan diri yang tinggi. Di luar negeri tipe orang banyak banget, kita harus straight to the point," jelas Laila.
Baca juga: Dairy Fairy hingga Gash Cart, Berikut kode Rahasia Pramugari Beserta Maknanya
"Menurut aku itu sih yang bikin orang-orang itu kayak 'ini orang oke deh'," tambahnya.
Menjadi seorang pramugari juga perlu untuk bisa mencari solusi dan tetap tenang menghadapi segala situasi yang mungkin bisa terjadi selama penerbangan.
"Kita menurut aku punya level hospitality yang bagus. Menurutku kesempatan untuk orang Indonesia jadi pramugari di luar negeri itu tinggi banget," ucap wanita berhijab ini.
"Karena mereka memang suka kita kalau dikasih kasus, masih sabar dan bisa jawab dengan benar. Dikasih hal yang agak membuat marah, berapi-api, kita masih bisa tetap tenang," imbuhnya.
Baca juga: Aksi Heroik Pramugari Padamkan Kebakaran di Pesawat, Diduga Api Berasal dari Powerbank Meledak
(TribunTravel.com/Kurnia Yustiana)
Simak juga artikel lainnya seputar pramugari di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.