Breaking News:

Kisah Dramatis Pilot Selamatkan 420 Penumpang Tanpa Cedera, Lakukan Manuver di Langit

Seorang pilot secara dramatis berhasil menyelamatkan ratusan penumpang meski harus melanggar aturan penerbangan pada 9 Agustus 1978 silam.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Unsplash/Caleb Woods
Ilustrasi pilot saat menerbangkan pesawat. Seorang pilot secara dramatis berhasil menyelamatkan ratusan penumpang meski harus melanggar aturan penerbangan pada 9 Agustus 1978 silam. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kisah seorang pilot menyelamatkan ratusan nyawa penumpang secara mengejutkan menjadi viral.

Peristiwa dramatis itu terjadi dalam penerbangan Olympic Airways, di mana pilot bertugas menerbangkan pesawat dari Bandara Internasional Ellinikon di Athena, Yunani menuju Bandara JFK New York.

Ilustrasi pilot yang menerbangkan pesawat.
Ilustrasi pilot yang menerbangkan pesawat. Seorang pilot secara dramatis berhasil menyelamatkan ratusan penumpang meski harus melanggar aturan penerbangan pada 9 Agustus 1978 silam. (StockSnap /Pixabay)

Ada setidaknya 420 penumpang yang naik pesawat Olympic Airways bersama dengan 18 anggota kru kabin yang siap berangkat dalam penerbangan langsung jarak jauh melintasi Atlantik, UNILAD melaporkan.

Pilot yang diketahui identitasnya bernama Sifis Migadis ini bertanggung jawab atas penerbangan pesawat tersebut.

Baca juga: Mesin Pesawat Rusak saat Mengudara di Atas Samudera Pasifik, Pilot Sempat Ucapkan Mayday

Tak sendirian, Sifis Migadis ditemani oleh Constantinos Fikardos di kursi co-pilot pesawat.

Kisah dramatis ini terjadi pada 9 Agustus 1978 lampau, di mana pukul 2 siang waktu setempat pesawat memasuki landasan pacu.

Akan tetapi, beberapa saat setelah mulai bergerak, salah satu mesin pesawat mati.

Jelas ini tidak ideal dan tak memenuhi syarat untuk terbang, tetapi pesawat sudah bersiap untuk mengudara.

Pesawat itu terus melaju ke depan, tetapi matinya salah satu mesin membuatnya lebih lambat dari biasanya.

Akibatnya, pesawat itu tidak memiliki kekuatan yang biasa untuk terbang, dan tetap mengudara secara perlahan sampai di ketinggian hampir 200 kaki.

Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, Pilot Disebut Hindari Tabrak Permukiman Warga

2 dari 4 halaman

Menggunakan pengalamannya selama bertahun-tahun, Migadis memutuskan untuk mencoba dan meningkatkan aerodinamika pesawat dengan menarik kembali roda pendaratannya pada ketinggian yang lebih rendah dari biasanya untuk memberi kesempatan lebih besar bagi pesawat untuk terbang ke langit.

Ilustrasi pilot menerbangkan pesawat.
Ilustrasi pilot menerbangkan pesawat. Seorang pilot secara dramatis berhasil menyelamatkan ratusan penumpang meski harus melanggar aturan penerbangan pada 9 Agustus 1978 silam. (StockSnap /Pixabay)

Flight Study menjelaskan, landing gear biasanya ditarik kembali ketika pesawat telah mencapai ketinggian yang tidak bisa lagi mendarat di landasan.

Mengklarifikasi hal ini lebih lanjut, seorang kapten mengatakan kepada ABC News bahwa "saat lepas landas, setelah ada tingkat pendakian positif yang ditunjukkan, pilot terbang akan memanggil persiapan tingkat positif dan pilot pemantau akan memilih pegangan roda pendaratan untuk posisi atas".

Namun, saat Migadis mencabut roda pendaratan, pesawat masih cukup rendah untuk bertabrakan dengan antena televisi saat melintas di atas Athena.

Terlepas dari langkah cerdas Migadis, para penumpang tidak keluar dari hutan karena di depan adalah Gunung Aigaleo setinggi 1.538 kaki.

Baca juga: TikTokers Cerita Enaknya Naik Jet Pribadi, Nggak Perlu Antre di Bandara & Koper Dibawakan Pilot

Hebatnya, angin sakal memberi ketinggian pada pesawat, dan pilot mampu berbelok secara bertahap yang memungkinkan pesawat menghindari tabrakan.

Dia mampu membalikkan laut dan membuang bahan bakar dari pesawat agar lebih ringan, tapi jelas pesawat ini tidak menuju New York .

Sebaliknya, pilot berhasil melakukan manuver dengan aman kembali ke bandara Ellinikon, tempat semua penumpang mendarat tanpa cedera.

Baca juga: Terbang Selama 4 Jam, Pilot Cessna Gambar Pohon Natal Raksasa di Langit

Ilustrasi pilot menerbangkan pesawat
Ilustrasi pilot menerbangkan pesawat. Seorang pilot secara dramatis berhasil menyelamatkan ratusan penumpang meski harus melanggar aturan penerbangan pada 9 Agustus 1978 silam. (Flickr/eflon)

3 Benda yang Selalu Dibawa Pilot saat Terbang

Bertugas menerbangkan pesawat dengan aman dan selamat sampai ke bandara tujuan, pilot juga membawa sejumlah perlengkapan selama mengudara.

3 dari 4 halaman

Tak hanya pramugari saja, pilot juga memiliki beberapa barang yang sering dibawa saat terbang.

Kali ini seorang pilot telah membeberkan tiga benda yang selalu dibawa saat terbang dan tidak boleh ketinggalan.

Pilot bernama Christina Cancar yang juga bekerja sebagai ahli kacamata, mengatakan dia mengambil sebanyak enam penerbangan per akhir pekan, baik jarak jauh maupun pendek, dilansir dari The Sun, Senin (12/9/2022).

Satu hal yang dia lindungi dan jaga saat terbang adalah mata.

Ia mengaku bahwa bagian mata kerap kali mengering ketika di kabin pesawat.

Dia mengatakan kepada T3, "Suasana kabin yang kering dapat membuat mata anda terasa kering dan tidak nyaman, jadi saya menyimpan botol kecil sekali pakai dari obat tetes mata yang menghidrasi untuk menjaga mata saya tetap lembab dan dalam kondisi mint."

Obat tetes mata, bukan hanya satu-satunya yang dibawa pilot ini.

Ia juga membawa sesuatu untuk melindungi kulitnya, terutama dengan masker yang masih wajib di sebagian besar maskapai penerbangan.

Dia melanjutkan, "Saya menyimpan toples kecil lidah buaya atau Sudocrem untuk mengatasi noda dan bintik-bintik yang muncul serta untuk menenangkan kulit kering dan gatal."

"Ini terkadang bisa disebabkan oleh pemakaian masker wajah," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Pramugari lain setuju tentang memiliki barang-barang medis untuk penerbangan.

"Saya membawa 'apotek mini' yang diisi dengan semprotan dekongestan, Sudafed, obat tetes mata alergi, obat alergi, dan pada dasarnya hal lain yang Anda tahu bahwa Anda akan menginginkannya jika Anda rentan terhadap sesuatu," katanya.

Dan terakhir, sepatu untuk keselamatan selama penerbangan berlangsung.

Christine berkata, "Saya juga memakai sepatu sol datar dan mendukung untuk tujuan keselamatan."

"Saya menyarankan agar penumpang mengenakan sepatu dan pakaian yang nyaman di pesawat, serta menghindari mengenakan sepatu hak tinggi," imbuhnya.

Sementara itu, pilot lain telah mengungkapkan bahwa penumpang tidak boleh melepas sepatu selama penerbangan, karena lantai kabin jarang dibersihkan.

Penumpang harus menghindari mengenakan sandal jepit, untuk alasan keamanan.

Penumpang sering mengenakan sandal di pesawat, karena alasan jauh lebih nyaman daripada sepatu ketika kaki membengkak.

Tony Kuna yang dulunya berprofesi sebagai anggota awak kabin menjelaskan hal itu bisa menimbulkan masalah jika terjadi keadaan darurat selama penerbangan.

Dia menulis di Quora, "Selama keadaan darurat, segala macam puing-puing dan permukaan tanah yang tidak menyenangkan akan menghalangi jalan Anda menuju pintu keluar, serta di luar pesawat."

"Jika kaki Anda tidak tertutup dengan benar, Anda akan kesulitan menuju tempat yang aman," sambungnya.

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Kumpulan artikel pilot

Baca juga: Gugup saat Naik Pesawat? Pilot Bagikan Tips untuk Penumpang

Selanjutnya
Tags:
YunaniAthenapilotpenerbanganpesawat Halloumi Avgolemono Yeti Airlines Batik Air
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved