TRIBUNTRAVEL.COM - Viral video yang menunjukkan sebuah pulau baru muncul dari permukaan air laut di Desa Teineman, Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Pulau tersebut diduga muncul setelah terjadinya gempa yang mengguncang Maluku pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria mengungkapkan adanya kemunculan pulau baru.
“Ini kejadian keanehan yang bersumber dari gempa semalam di desa kami, Desa Teineman,” ungkap pria tersebut.
Baca juga: Pantai Lubang Buaya Morella, Surga Tersembunyi di Maluku yang Memesona
Fakta unik pulau baru pasca gempa Maluku
Kepala Dinas (Kadis) komunikasi dan informasi (Kominfo) KKT, Junus Frederick Batlayeri pun menjelaskan terkait fenomena pulau baru di Tanimbar yang muncul pasca gempa Maluku kepada Tribun Ambon melalui sambungan telepon, Selasa.
LIHAT JUGA:
Dijelaskan Frederick, terjadi fenomena langka berupa terbentuknya dataran kecil yang membentuk pulau baru di dekat pantai.
Daratan kecil tersebut berupa lumpur, namun belum bisa dipastikan luasnya.
Ia menduga, material lumpur yang mirip pulau itu muncul lantaran guncangan gempa yang terlalu kuat.
“Jadi mungkin gempanya cukup besar sehingga muncul keanehan ini,” ungkap Frederick, dikutip TribunTravel dari Tribun Ambon pada Rabu (11/1/2023).
Baca juga: 7 Tempat Sewa Mobil di Ternate, Cocok untuk Alat Transportasi saat Liburan ke Maluku Utara
Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku, Herfien Samalehu menjelaskan bahwa pulau baru di Tanimbar tersebut muncul akibat deformasi regional.
“Dalam hal ini kenaikan daratan di Tanimbar merupakan blok yang naik secara keseluruhan dalam hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap wilayah Tanimbar,” kata Herfien, dikutip dari Kompas.com pada Rabu.
Menurutnya, fenomena yang terjadi di Tanimbar hampir sama dengan yang pernah terjadi saat gempa di Aceh dan Nias beberapa tahun lalu.
“Sebagai contoh beberapa kejadian gempa seperti Gempa Aceh, Nias, di mana terjadi pengangkatan di sekitar Pulau Simeuleu, namun terdapat pula blok yang turun atau subsidens hingga 1 meter di sepanjang garis pantai di Aceh,” katanya.
Herfien menjelaskan, gempa Maluku merupakan jenis gempa dengan model thrusting atau biasa disebut sebagai patahan naik dari subduksi Laut Banda.
Hal ini bisa dilihat dari analisis lokasi hiposenter dan kedalamannya.
“Dari model jenis gempa tersebut akan menyebabkan kenaikan atau uplift dan juga bisa menyebabkan penurunan atau subsidens di sisi yang lain," jelas Herfien.
Fenomena ini juga pernah terjadi saat gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Saat itu, gempa mengakibatkan fenomena naiknya Pulau Lombok.

Dilihat dari indikasi peta satelit, menunjukkan adanya kenaikan dari permukaannya sebesar 25 sentimeter.
“Jadi fenomena ini bisa terjadi pasca-gempa Bumi yang menyebabkan deformasi regional,” kata Herfien.
Baca juga: Kunjungi Teluk Ambon dan 6 Tempat Wisata di Maluku untuk Liburan Akhir Tahun 2022
Disebut tanda tsunami
Frederick mengatakan, fenomena tersebut muncul pada pagi hari dan sempat menghebohkan warga.
“Kami lihat ada timbul keanehan-keanehan setelah gempa,” kata Frederick.
Hal ini juga diungkap Kapolres Kepulauan Tanimbar, AKBP Umar Wijaya yang menyebutkan bahwa warga setempat sempat khawatir dan memilih untuk mengungsi ke ketinggian, dilaporkan Tribun Ambon.
“Mereka khawatir itu tanda tsunami,” ucapnya.
Meski demikian, fenomena kemunculan pulau baru akibat dampak gempa bumi di Tanimbar tidak menyebabkan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa adanya longsoran skala masif, gerakan tanah disertai likuifaksi, atau tsunami.
Untuk itu, Herfien mengimbau masyarakat di wilayah tersebut agar tetap tenang dan tidak percaya pada isu yang tidak bertanggung jawab.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari BPBD atau BMKG setempat,” ucap Herfien.

“Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara pada Selasa.
Pemicunya adalah gempa yang mengguncang kawasan Maluku Tenggara Barat dengan kekuatan M 7.9, dilaporkan Tribunnews.
Dikutip dari website BMKG gempa bumi terjadi pukul 00.47 WIB.
Gempa berpusat di 148 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman 131 kilometer.
Baca juga: 5 Pantai di Maluku, Ada yang Butiran Pasirnya Terhalus di Dunia
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Maluku Utara, Jelajah Pulau Halmahera hingga Danau Laguna
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.