TRIBUNTRAVEL.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kepada masyarakat yang melakukan aktivitas pelayaran, bahwa gelombang tinggi dipredisksi bakal melanda sejumlah perairan di Indonesia.
Gelombang tinggi itu, menurut BMKG, diperkirakan terjadi pada 27 Desember pukul 07.00 WIB hingga 28 Desember 2022 pukul 07.00 WIB.
Dari pantauan TribunTravel di akun Instagram @infobmkg, Selasa (27/12/2022), gelombang tinggi diperkirakan mencapai 4 meter.
Adapun daftar perairan di Indonesia yang diperkirakan mengalami gelombang tinggi sebagai berikut:
Baca juga: Viral Curhatan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Cuaca Buruk Bikin Kapal Tak Bisa Berlayar
Daftar Perairan di Indonesia yang Diprediksi Alami Gelombang Tinggi hingga 4 Meter
1. Selat Sunda Bagian Selatan: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
LIHAT JUGA:
2. Laut Jawa Bagian Tengah: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
3. Laut Jawa Bagian Timur: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
4. Perairan Kep. Selayar: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
5. Selat Makassar Bagian Tengah: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
6. Laut Natuna Utara: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
7. Perairan Kep. Natuna: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
8. Perairan Kep. Anambas: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
9. Selat Bali Bagian Selatan: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
10. Selat Lombok Bagian Selatan: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
Baca juga: Kemenhub Sebut Tidak Ada Pembatasan Mobilitas untuk Libur Nataru & Prediksi 4,7 Juta Orang Bepergian
11. Laut Banda: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
12. Perairan Barat Kep. Halmahera: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
13. Perairan Utara Papua Barat: tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter
Kemenhub Siapkan Kapal Patroli
Seiring adanya cuaca buruk hingga gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan sejumlah langkah mitigasi.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Mugen S Sartoto menyebutkan bahwa saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah perairan di Indonesia berdampak terhadap keselamatan pelayaran.
Oleh sebab itu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau kepada para syahbandar, operator kapal, termasuk nakhoda kapal serta masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran.
"Seluruh Syahbandar, perusahaan pelayaran/angkutan penyeberangan, masyarakat agar mempelajari berita cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG secara periodik setiap 6 (enam) jam," ujar Capt. Mugen S Sartoto dikutip dari siaran pers resmi Kemenhub.
"Dan apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran maka Syahbandar diminta untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar atau SPB, dan bilamana terdapat pihak manapun yang memaksakan kapal diberangkatkan maka untuk tetap tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar aman untuk berlayar," imbuh Capt. Mugen S Sartoto.
Terhadap kegiatan bongkar muat barang agar diawasi secara berkala untuk memastikan kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan lancar, muatan dilashing, kapal tidak over draft serta stabilitas kapal tetap baik.
Seluruh operator kapal khususnya nakhoda agar memperhatikan berita cuaca yg paling update terkait kondisi angin dan ombak serta meminta pertimbangan syahbandar sebelum kapal berangkat.
Kemudian kapal yang saat pelayaran mendapati cuaca buruk, agar segera berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan.
Baca juga: Jelang Arus Mudik Nataru, Kemenhub Siapkan Ratusan Armada Kapal Pelni
Nakhoda kapal juga diminta untuk memeriksa kembali kondisi pemuatan termasuk pembagian beban muatan, lashing muatan termasuk muatan berbahaya (jika ada) dan memastikan kapal telah dilengkapi dengan bukti sertifikat keselamatan dalam kondisi laik laut sebelum kapal diberangkatkan.
Apabila terjadi kecelakaan kapal agar segera berkoordinasi dengan syahbandar setempat, melakukan penanggulangan tumpahan minyak di laut dan akibat lain yang ditimbulkan termasuk penundaan, serta kegiatan salvage.
"Kami menyiagakan kapal-kapal Patroli serta terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI/Polri sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan laut," jelas Capt. Mugen S Sartoto.
Capt. Mugen S Sartoto juga mengimbau kepada masyarakat khususnya calon penumpang kapal agar selalu mengikuti aturan keselamatan dan petunjuk dari petugas kapal.
Baca juga: Libur Nataru, PELNI Siapkan 26 Kapal Penumpang & 42 Kapal Perintis
"Jangan memaksakan untuk segera diberangkatkan jika cuaca dan gelombang tidak memungkinkan untuk kapal berlayar, utamakan keselamatan pelayaran," ucap Capt. Mugen S Sartoto.
Capt. Mugen S Sartoto pun mengimbau agar para calon penumpang kapal tidak memaksakan diri naik ke kapal jika kapal sudah penuh sesuai kapasitas kapal.
"Jangan memaksakan naik ke kapal jika kapal sudah penuh, belilah tiket kapal secara online atau melalui loket resmi di pelabuhan, pastikan membawa barang bawaan secukupnya dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab kita bersama," tutup Capt. Mugen S Sartoto .
Baca juga: Lagi Musim Cuaca Buruk, Begini Cara Maskapai Penerbangan Hadapi Badai
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar cuaca buruk di sini.