TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelang Natal yang akan diperingati setiap tanggal 25 Desember, sudah mulai banyak masyarakat yang antusias menyambutnya.
Mulai dari mendekorasi pohon Natal, membuat hampers, hingga membuat kue kering khas Natal untuk disajikan di rumah.

Berbicara soal Natal, pasti setiap negara memiliki tradisi tersendiri untuk merayakannya.
Ada yang merayakan Natal di rumah bersama keluarga, ada pula yang bepergian dengan orang terkasih.
Baca juga: Tak Melulu Ayam, Coba Sajikan Resep Rica-rica Belut untuk Malam Natal di Rumah
Nah, kamu yang penasaran dengan tradisi Natal di seluruh dunia tenang saja.
Di beberapa daftar ini terdapat sejumlah tradisi menyambut Natal yang dirayakan setiap setahun sekali.
Kamu pasti sudah tidak asing dengan tradisi ini karena sudah melegenda.
Yuk simak tradisi Natal di seluruh dunia:
1. Pohon Natal
Keberadaan pohon natal di gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir, atau Ibrani kuno.
Pohon natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun di rumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain.
2. Kartu Natal
Terdapat pula tradisi mengirim Kartu Natal, yang dimulai pada tahun 1843 oleh John Calcott Horsley dari Inggris.
Kartu ucapan yang dihiasi dengan gambar perayaan hari raya natal dengan tema gambar yang beranekan ragam.
Kartu Natal berkembang menjadi berbagai macam ukuran dan bahan kertas.
Berbagai macam gambar juga menjadi populer, seperti gambar binatang atau anak kecil yang lucu-lucu.
Kartu Natal sering digunakan berbagai organisasi sebagai sarana pengumpul dana.
Salah satu kegiatan pengumpulan dana yang paling terkenal adalah program kartu Natal UNICEF yang dimulai tahun 1949.
Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Bandungan Semarang untuk Liburan Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Harga Tiket Masuk & Jam Buka Tebing Breksi Libur Natal dan Tahun Baru

3. Sinterklas
Sinterklas (dalam bahasa lain juga dikenal dengan nama Santa Klaus, Santo Nikolas, Santo Nick, Bapak Natal, Kris Kringle, Santy, Sinyokolas atau Santa) adalah tokoh dalam berbagai budaya yang menceritakan tentang seorang yang memberikan hadiah kepada anak-anak, khususnya pada Hari Natal.
Dia terkenal karena kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin.
4. Kelompok Puritan
Demi menghapus elemen-elemen yang tidak alkitabiah, Inggris yang ketika itu dikuasai oleh Parlemen Puritan pernah melarang perayaan Natal.
Mereka menganggap perayaan Natal hanyalah festival kepausan (popish) yang tidak punya pembenarannya dalam Alkitab.
Akhirnya, kaum Puritan di Inggris menggantinya dengan satu hari puasa.
5. Ritus Timur
Ritus Suriah Timur atau Ritus Suryani Timur (disebut pula Ritus Asiria, Ritus Persia, Ritus Kaldea, atau Ritus Suriah Oriental) adalah ritus peribadatan Kristen Timur yang menggunakan dialek Suryani Timur sebagai bahasa liturgi, dan merupakan salah satu dari dua ritus peribadatan Kristen Suryani.
Baca juga: 4 Tempat Wisata di Lembang Bandung, Alternatif Wisata saat Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Nikmati Libur Natal dan Tahun Baru, Kunjungi 5 Pantai Indah di Makassar yang Jadi Favorit Wisatawan
Fakta Unik Santa Claus, Sosok Pemberi Hadiah Anak-anak saat Malam Natal
Berbicara soal Natal, ada banyak hal menarik yang mungkin terbesit di kepala.
Selain kumpul keluarga, ada makanan enak, bahkan hadiah melimpah yang berada di bawah pohon Natal.
Tapi, momen Natal juga identik dengan sosok Santa Claus atau dikenal juga dengan Sinterklas.
Santa Claus atau Sinterklas merupakan sosok yang dikenal sebagai pemberi hadiah Natal.
Biasanya anak-anak suka dengan Santa Claus atau Sinterklas, yang digambarkan datang dengan naik kereta terbang.
Santa Claus atau Sinterklas adalah pria berjanggut putih dan berpakaian serba merah.
Bahkan sudah banyak juga asesoris Santa Claus atau Sinterklas yang bisa dibeli di supermarket.
Ngomong-ngomong soal Santa Claus, ada fakta unik yang tak banyak orang tahu loh!
Karakter Sinterklas dipercaya sebagai, sosok pembawa hadiah Natal untuk anak-anak di seluruh dunia.
Bagi anak-anak di Eropa dan Amerika, mereka akan menyebutkan kalau Sinterklas atau Santa Claus yang berasal dari Kutub Utara.
Dikisahkan bahwa setiap malam Natal tiba, Sinterklas akan pergi keliling dunia bersama kereta terbang dan rusa-rusanya, mengantarkan hadiah untuk semua anak di dunia.
Namun, tahukah kamu sejarah di balik karakter Sinterklas yang erat dengan Natal ini?

Bermula dari Perayaan Hari St. Nicholas
Sinterklas diketahui merupakan representasi dari tokoh Saint (Santo) Nicholas yang hidup circa abad ke-4 Masehi.
Mengutip Ensiklopedi Gereja (2005) yang disusun Adolf Heuken, Sinterklas adalah seorang uskup dari Kota Myra, wilayah kecil yang pernah menjadi bagian kekuasaan bangsa Romawi, tepatnya di wilayah Turki.
Setiap tanggal 6 Desember, Saint Nicholas atau Santa mengadakan pesta serta menyediakan banyak hadiah untuk diberikan kepada anak-anak.
Tidak hanya sebatas itu, orang yang dinilai sedang mengalami kesusahan dan membutuhkan pertolongan akan ia bantu sepenuh hati.
Saking baik hatinya, Meg Cabot dalam Holiday Princess (2005) mengatakan juga Saint Nicholas dianggap sebagai orang suci.
Bermula dari hal tersebut, setiap tanggal 6 Desember umat beragama Kristiani akan merayakan Hari St. Nicholas, yang paling banyak merayakan yaitu Eropa.
Menurut orang-orang Eropa tidak ada gambar St. Nicholas yang hampir sama dengan gambaran Sinterklas sekarang.
St. Nicholas hidup pada abad ketiga dan keempat, sehingga tidak banyak orang yang benar-benar mengingat wajahnya.
Dengan kemampuan teknologi, para ilmuwan dapat memperkirakan wajah St. Nicholas yang kira-kira berusia 60 tahun saat meninggal.
Penampilannya digambarkan memiliki rambut berwarna abu-abu dan mata berwarna cokelat.
St. Nicholas dikenal sebagai Uskup dari Yunani. Namun, mengapa saat ini dikenal sebagai Sinterklas yang suka memberikan hadiah?
Dari sejarahnya, St. Nicholas adalah seorang yang baik hati kepada semua orang, baik pada pelaut dan orang asing.
Oleh karena itu, pada hari kematiannya yaitu 6 Desember, orang-orang Eropa memperingatinya sebagai Hari St. Nicholas.
Dikenal Pemberi Hadiah
Pada tahun 1200 hingga 1500, St. Nicholas dikenal sebagai orang yang suka memberi hadiah pada rakyat kecil.
St. Nicholas juga seseorang yang selalu mengajarkan anak-anak untuk mengambil sikap manis ketika berdoa.
Ia mengajarkan banyak hal baik pada anak-anak dan banyak orang.
Pada abad ke-19, banyak penyair mulai memperkenalkan perayaan Natal sebagai perayaan yang menyenangkan.
Pada buku Washington Irving tahun 1809, St. Nicholas diperkenalkan sebagai kakek yang suka membawa kereta terbang untuk mengantarkan hadiah bagi anak-anak baik.
Pada 1821, sebuah puisi bergambar yang tidak diketahui pengarangnya, berjudul "The Children's Friend" membentuk citra Sinterklas yang kita kenal.
Mulai saat itulah, puisi tentang The Children's Friend yang berkaitan dengan Natal menjadi awal untuk perkenalan Sinterklas modern.
Benarkah Berasal dari Kutub Utara?
Melansir intisari.grid.id, rumor Sinterklas berasal dari Kutub Utara berawal dari seorang kartunis asal Jerman, Thomas Nast.
Sekitar 1863-1886, Nast mengirim 33 gambar Natal untuk majalah Harper’s Weekly.
Pada edisi Desember 1866, majalah yang berbasis di Amerika Serikat itu memilih gambar Nast yang menggambarkan situasi Natal dengan Sinterklas di dalamnya.
Seperti kita lihat saat ini, Santa yang periang, dengan baju berwarna merah dan janggut putih yang lebat.
Sebelum Nast, Santa digambarkan dalam berbagai bentuk.
Dan Nast tak hanya memberi Santa suasana baru, tapi juga rumah baru yang bersalju: Kutub Utara.
Tapi kenapa Kutub Utara?
Selama 1840-an dan 1850-an, ada beberapa ekspedisi ke Kutub Utara yang mendapatkan perhatian dari seluruh dunia.
Dalam sekejap, Kutub Utara menjadi terkenal dan menjadi dongeng-dongeng pengantar tidur.
Kutub Utara adalah lokasi di mana salju turun tiap waktu, dan dipahami sebagai tempat yang cocok untuk tempat beristirahat makhluk-makhluk yang diasosiasikan dengan “dingin”.
Publikasi Nast merayakan gagasan bahwa Kutub Utara merupakan dongeng yang belum tersentuh.
Kutub Utara hanya sebuah fantasi seperti halnya Sinterklas, karena belum ada yang pernah melakukan perjalanan ke sana sampai 1909, ketika Robert Peary mendapatkan penghormatan untuk mengunjunginya.
Tak seorang tahu apa yang ada di Kutub Utara; tapi Sinterklas dan rusa-rusanya bisa bersembunyi di sana.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul H-3 Natal 2022, Yuk Kenali 5 Tradisi Perayaan Natal Terpopuler di Berbagai Dunia