TRIBUNTRAVEL.COM - Boyolali punya satu kuliner yang legendaris.
Kuliner di Boyolali ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Cepogo Cheese Park Tempat Wisata Baru di Boyolali, Lengkap Lokasi & Jam Buka
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Boyolali, Bisa Melipir Sejenak usai Hadiri Pernikahan Kaesang & Erina
Meski legendaris, tempat di mana kuliner di Boyolali ini berada cukup sederhana.
Hanya ada banner bertuliskan Nasi Tumpang Cingur dan Koyor yang menjadi penanda jika rumah yang ada di Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali itu merupakan warung makan.
Baca juga: Bakso Sera Simo Boyolali Hadirkan Menu Baru, Samber Bledek Harganya Rp 150 Ribu untuk 6 Orang
Baca juga: Bakso Super Jumbo di Boyolali Harganya Rp 1 Juta, Bisa Buat Makan Bareng 30 Orang
Sebab sudah lokasinya tersembunyi, tak ada etalase khusus untuk meletakkan sajian makanannya.
Di bagian depan rumah juga tampak tumpukan kayu bakar yang ditata rapi.
Tapi ketika masuk ke dapur, ada sebuah meja layaknya meja makan di rumah-rumah.
Di atas meja itu ada mejicom penghangat nasi, sayur sambel tumpang, irisan koyor dan cingur serta serundeng.
Inilah warung tumpang cingur dan koyor Mbok Semi.
Sudah 50 tahun Mbok Semi jualan di warung rumahan itu.
Hanya ada satu menu makanan yang dijajakan di warung sederhana ini yakni nasi sambel tumpang, dengan toping cingur dan koyor.
Cingur sendiri merupakan bagian hidung dan mulut sapi, sendangkan Koyor merupakan Uratnya.
Meski hanya ada satu menu makanan saja, tapi soal kelezatan rasa jangan ditanya.
Tumpang cingur dan koyor ini pun menjadi langganan orang-orang dari luar kota.
Bahkan, utusan presiden Jokowi pun pernah beberapa kali beli cingur dan koyor buatan Mbok Semi yang kini berusia 77 tahun itu.
”Pak Jokowi sudah tiga kali beli congor sama serundeng. Tapi yang beli utusannya,” jelas Lasmi anak dari Mbok Semi yang meneruskan usaha ini.
Selain Jokowi, dalang Ki Anom Suroto hingga Bupati Boyolali pernah menyantap makanan tersebut.
Rahasia kelezatan cingur dan koyor Mbok Semi terletak dari bumbu dan cara masaknya.
Baca juga: 7 Tempat Wisata di Boyolali, Menarik Dikunjungi usai Ikut Muktamar ke-48 Muhammadiyah
Cingur dan oyor dimasak dengan menggunakan tungku kayu bakar.
Kemudian untuk menghasilkan cingur dan Koyor yang lembut nan embuk, proses perebusan berlangsung selama 7-8 jam dengan api dari kayu bakar hingga kaldu cingur sapi keluar dan menambah gurih serta pulen.
Soal bumbunya, hanya rempah-rempah seperti ketumbar, jahe, laos, salam dan gula Jawa tanpa menggunakan kecap.
”Pakainya gula Jawa, gak pakai kecap. Lalu direbus pakai tungku kayu sampai empuk. Jadi nggak pakai panci presto, karena ibu ndak boleh dan rasanya beda," kata dia.
"Jadi semua diolah pakai kayu bakar. Bumbunya juga cemplung (tak perlu di gongso dengan minyak goreng)," jelasnya.
Kelezatan hakiki di warung Mbok Semi ini cukup dinikmati dengan harga Rp 20 ribu.
Warung makan ini mulai pagi hingga sore.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kuliner Boyolali : Tumpang Cingur-Koyor di Ampel, Rumahan Tapi Berkali-kali Jokowi Beli Lewat Utusan