TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu merasa sangat lelah atau capek setelah melakukan perjalanan naik pesawat udara?.
Rasa lelah dan capek usai penerbangan kerap kali dirasakan penumpang.

Bukan tanpa sebab, udara kabin yang kering dapat membuat orang merasa lelah dan dehidrasi.
Meskipun mereka telah minum air secara teratur selama penerbangan.
Baca juga: Pramugari Bagikan Rahasia Aneh Tentang Kopi di Pesawat yang Jarang Diketahui Penumpang
Dilansir dari laman The Sun, Jumat (2/12/2022), seorang pramugari berbagi tips agar tubuh tetap segar dan bebas rasa lelah setelah penerbangan.
LIHAT JUGA:
Menurut pramugari tersebut, penumpang disarankan untuk minum secara teratur dan membuat tubuh terhidrasi sehari sebelum melakukan perjalanan.
Hal ini diungkap oleh pramugari setelah mendapat sebuah pertanyaan dari seseorang melalui unggahan di Reddit.
"Saya selalu mengagumi betapa bagusnya penampilan pramugari setelah penerbangan, sedangkan seluruh wajah saya pecah-pecah, rambut saya seperti jerami, mata saya merah muda dan terlihat seperti tas tua yang kering," tulis seseorang tersebut.
Baca juga: Traveling Naik Pesawat, Simak 7 Tips Memilih Tempat Duduk Agar Perjalanan Udara Nyaman dan Berkesan

Pramugari lantas menjawab, bahwa minum lebih banyak air sehari sebelum perjalanan adalah langkah terbaik.
"Jika ini adalah penerbangan yang sangat panjang, anda harus mulai minum air sehari sebelum penerbangan. Jika minum air pada hari perjalanan, sudah terlambat," jawab pramugari.
"Orang besar seperti saya akan kehilangan satu liter air ekstra dalam penerbangan tiga jam. Itu selain keringat normal, bernafas, dan buang air kecil," sambungnya.
Orang lain setuju dengan teknik tersebut, menambahkan, "Sebaiknya Anda minum banyak air sehari sebelumnya. Saya minum sekitar 2-3 galon air sehari."
Itu bukan satu-satunya trik, seperti yang diungkapkan para ahli, penumpang harus menghindari roti gulung kecuali jika ingin merasa sakit setelah mendarat.
Baca juga: Pramugari Ungkap Kursi yang Tidak Bisa Diduduki Penumpang di Pesawat Meski Kosong, Kok Bisa?
Baca juga: Pesawat Mendarat Darurat di Zona Perang setelah Pramugari Meninggal di Tengah Penerbangan

Dr. Charles Platkin, direktur eksekutif Pusat Kebijakan Makanan NYC Hunter College, mengulas sejumlah makanan maskapai penerbangan, dan memperingatkan bahwa makanan berkarbohidrat tinggi tidak akan membuat kenyang, dan juga akan membuat tubuh merasa lelah saat tiba.
Sayangnya, itu juga berarti makanan seperti pasta dan kue juga tidak termasuk dalam daftar kecuali penumpang ingin sakit saat liburan.
Dia mengatakan kepada Travel & Leisure, "Makan banyak karbohidrat berat seperti pasta dengan saus kental, padat, roti, muffin atau kue akan membuat Anda merasa lesu, rewel, dan tidak kenyang atau puas."
"Kadar gula darah Anda akan melonjak dan kemudian turun, yang akan berdampak negatif pada perasaan Anda," imbuhnya.
Demikian pula, makanan asin, berminyak, atau pedas mungkin enak, tetapi bisa membuat penumpang merasa sedikit mual selama penerbangan.
Makanan berminyak dapat membebani sistem pencernaan, membuat penumpang sakit perut dan juga dapat membuat merasa mual karena memperparah rasa mual.
Serena Poon, seorang ahli gizi mengatakan kepada Insider, "Jenis makanan ini dapat memperlambat pencernaan Anda dan memperburuk gejala mabuk perjalanan."
6 Hal Tersulit yang Harus Dihadapi Pramugari
Pekerjaan sebagai pramugari mungkin menjadi impian bagi sebagian orang.
Selalu tampak tampil cantik, dan terbang ke berbagai negara mambuat profesi pramugari diincar oleh banyak orang.
Namun taukah kamu bahwa bekerja menjadi pramugari rupanya bukanlah hal yang mudah.
Banyak hal dari pekerjaan pramugari selama ini ternyata cukup sulit dan sering kali dianggap berat.
Bahkan tak jarang dari pramugari kerap kali mengeluhkan banyak hal yang mungkin belum tentu da di pekerjaaan lain.
Apa saja itu? Berikut adalah hal-hal tersulit dari profesi pramugari yang dikutip TribunTravel dari laman Simple Flying.
1. Proses Rekrutmen
Sebagaimana banyak diketahui orang bahwa proses seleksi untuk menjadi pramugari selalu dilakukan secara ketat.
Hampir pada setiap maskapai, selalu punya kriteria sendiri yang ditetapkan untuk menyaring para pramugari.
Ditambah lagi dalam proses rekrutmennya, para calon pramugari akan dihadapkan dengan proses yang cukup panjang.
Mulai dari tes online, wawancara video, hari penilaian, dan lain-lain.
Jika calon pramugari lulus, mereka masih ada pemeriksaan medis dan latar belakang yang harus diselesaikan.
Hal inilah yang membuat ribuan orang melamar menjadi pramugari tetapi hanya sebagian kecil yang benar-benar berhasil.
Bahkan setidaknya hanya 5 persen dari mereka bisa lolos melewati tahap seleksi dan benar-benar diterima menjadi pramugari.
2. Hari pelatihan
Setelah diterima, kesulitan pramugari bukan berarti telah selesai.
Sebelum sepenuhnya bekerja menjadi pramugari, mereka harus berhdapan lagi dengan pelatihan yang cukup intens.
Pelatihan ini juga cukup panjang, tetapi jika sanggup melewatinya, maka bisa jadi hal ini menjadi pengalaman terbaik seumur hidup.
Dikatakan demikian karena selama pelathin pramugari akan dihadapkan dengan banyak keadaan darurat.
Sehinggga dalam hal ini mereka akan dilatih untuk tetap tenang serta fokus dalam peristiwa semacam itu.
Tidak semua orang bertahan mengikuti pelatihan karena beberapa orang menyadari itu bukan pekerjaan untuk mereka.
Saking sulitnya, hampir semua orang pasti tidak ada yang melupakan kursus pelatihan pramugari pertama mereka.
3. Gaya hidup
Bekerja sebagai awak kabin adalah gaya hidup, dan pramugari akan terbiasa bekerja berjam-jam setiap saat, siang dan malam.
Dengan kesibukan tersebut, tak sedikit dari pramugari akan melewatkan banyak hal seperti acara keluarga dan akan bekerja meski sedang ingin merayakannya.
Teman dan keluarga tidak selalu mengerti dan hubungan di luar penerbangan bisa rumit karena mereka tidak menghargai bahwa terbang untuk mencari nafkah mengambil alih seluruh hidup pramugari.
Pramugari yang berdedikasi menerima itu dan tidak akan mengubahnya untuk apa pun.
4. Gaji
Saat melihat pramugari, yang terlintas pertama kali mungkin melihat seragamnya yang selalu terlihat bagus.
Tak jarang juga pramugari mungkin akan mendapatkan beberapa persinggahan yang layak dan bahkan mungkin perjalanan staf.
Meski tampak mewah namun ternyata gaji pramugari terbilang kecil dan tidak semewah yang mungkin selama ini dibayangkan orang-orang.
5. Kesehatan
Bekerja di ketinggian pesawat seperti bekerja di puncak gunung, sehingga pramugari harus punya fisik yang selalu fit.
Pramugari harus terbiasa dengan jam kerja yang tak menentu dan bertentangan dengan jam kerja pada umumnya.
Semua kegiatan lepas landas hingga pendaratan hal itu dapat berdampak pada kesehatan tubuh.
Apalagi jika mengalami jet lag, hal itu dapat benar-benar bertambah seiring waktu dan harus dikelola sebaik mungkin.
6. Perubahan karir
Setelah pramugari terbang selama beberapa tahun, sangat sulit untuk melakukan hal lain.
Itu menjadi gaya hidup yang sangat adiktif, dan seringkali sulit untuk mengubah karir.
Kebanyakan pramugari akan bekerja untuk jangka panjang tinggal dalam industri penerbangan selama bertahun-tahun.
Meski demikian pramugari memiliki banyak keterampilan yang dapat dialihkan dan berguna, masih ada stigma tentang menjadi pramugari.
Sementara itu di sisi lain pramugari juga kesulitan untuk mencari pekerjaan di luar penerbangan.
Dikatakan demikian karena kebanyakan orang mengira mereka hanyalah pramugari yang bisa bekerja di penerbangan.
Baca juga: Gugup saat Naik Pesawat? Pilot Bagikan Tips untuk Penumpang
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.