TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah penggemar Piala Dunia 2022 marah dan mengeluhkan soal penginapan mereka di Qatar.
Diketahui, Qatar telah menyiapkan sebuah penginapan khusus seharga Rp 3,2 juta per malam untuk menampung para penonton Piala Dunia 2022.
Namun sayang, sekelompok penggemar Piala Dunia 2022 yang tinggal di sana mengeluhkan bahwa penginapan tersebut penuh dengan limbah.
Para penggemar yang merupakan pendukung Australia itu bahkan menyatakan ingin pulang setelah hanya melihat satu pertandingan saja.
Baca juga: Taklukan Argentina di Piala Dunia 2022, Arab Saudi Umumkan Libur Nasional hingga Konvoi Mobil
Mereka juga mempertimbangkan untuk menjual tiket pertandingan dan meninggalkan Qatar.
Sementara banyak penggemar menyukai pengalaman Piala Dunia mereka, beberapa mengeluh tentang kondisi akomodasi yang buruk dan suasana kacau di zona penggemar.
Banyak laporan telah menyaring masalah serius di fan village, yang dirancang sebagai tempat bagi penggemar dari berbagai negara untuk tinggal bersama.
Melansir Foxsport, Minggu (27/11/1022), Masalah akomodasi telah dilaporkan di Unit Perumahan Barwa Barahat Al Janoub, Fan Village Cabins Zarafan, Free Zone Fan Village dan Saffron Fan Village.
Qatar telah menawarkan pengembalian uang penuh dan akomodasi baru kepada para penggemar Piala Dunia yang tinggal di beberapa kawasan terburuk.
Baca juga: Gharissa Ice Cream, Bisnis Kuliner Sosok Ghanim Al-Muftah yang Viral di Pembukaan Piala Dunia 2022
Sejumlah suporter dilaporkan datang tepat waktu, hanya untuk menunggu sepanjang malam selagi kamar mereka disiapkan.
Tetapi ketika akhirnya masuk ke kamar, mereka menemukan akomodasi tersebut, banyak di antaranya berharga rata-rata Rp 3 jutaan per malam, memiliki kamar mandi bocor yang dibanjiri limbah dan tidak ada air panas.
Memposting di forum untuk penggemar di Qatar, seorang pendukung Australia berkata: “Adakah orang lain di desa penggemar yang mengalami pengalaman mengerikan?
Kebocoran di kamar mandi menyebabkan banjir, tidak ada air panas, layanan pelanggan telah dibanjiri keluhan masyarakat.
Jujur tidak tahu harus berbuat apa. Kami sedang mempertimbangkan untuk menjual tiket kami dan pergi lebih awal, tetapi saya pikir peluang kami untuk mendapatkan pengembalian dana akomodasi cukup rendah."
Penggemar lain mengeluh, "Kami berada di desa Baraw dan apartemen kami telah dibanjiri limbah selama 2 hari berturut-turut."
Mereka mengatakan para pejabat mengklaim telah memperbaiki masalah tersebut dan telah mengirim tim pembersih, "Tetapi mereka juga mengatakannya kemarin".
Penggemar melanjutkan, “Kami menyerah dan menemukan akomodasi di tempat lain. Jika Anda membutuhkan penyedia akomodasi baru, saya dapat memberikannya kepada anda."
Baca juga: Menilik Fan Village, Hunian Bagi Penonton Piala Dunia 2022 yang Terbuat dari Kontainer
"Dia adalah manajer properti dan menyewakan apartemen berperabot setiap bulan, tetapi bisatinggal selama yang anda butuhkan. Harganya sama.”
Warga Australia bukan satu-satunya suporter yang mengeluhkan kondisi fasilitas untuk sejumlah suporter Piala Dunia 2022.
Semakin banyak yang mengoceh secara online, mengatakan ada kekurangan bus, unit AC tidak berfungsi dan akomodasi yang dipesan sebelumnya tidak tersedia.
Keluhan lain mengatakan akomodasi mereka belum selesai bahkan setelah Piala Dunia dimulai.
Lionel Messi & Timnas Argentina Lebih Pilih Tinggal di Kampus saat Piala Dunia 2022, Kenapa Ya?
Lionel Messi dan rekan timnas Argentina menolak akomodasi bintang 5 pada gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sebagai gantinya, Universitas Qatar menjadi tempat tinggal pilihan bagi Lionel Messi dan timnas Argentina selama turnamen berlangsung.
Lional Messi dan rekan setimnya diketahui menempati sebuah aula mahasiswa di Universitas Qatar.
Alasannya ternyata cukup sederhana, yakni supaya mereka dapat mengadakan kegiatan barbekyu, seperti dikutip dari The Hindustian Times, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Intip Kamar Bertarif 3 Jutaan untuk Akomodasi Suporter Piala Dunia 2022 di Qatar
Setibanya di Doha pada Kamis (17/11/2022), Lionel Messi dan timnas Argentina langsung menuju Universitas Qatar untuk menempati sebuah aula mahasiswa.
Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh federasi sepak bola Argentina, AFA.
AFA mengatakan bahwa para pemain memilih tinggal di Universitas Qatar agar bisa menikmati asado, yang merupakan salah satu hidangan barbekyu tradisional Argentina.
"Kami mengunjungi kampus beberapa kali dan memilihnya karena tidak hanya memiliki fasilitas yang bagus tetapi juga memiliki ruang terbuka untuk asado," kata seorang pejabat AFA.
"Ini sangat penting bagi para pemain dan Argentina pada umumnya, karena itu bagian dari budaya kita," imbuhnya.
Pihak AFA mengaku ingin para pemain merasa nyaman saat mengikuti turnamen akbar Piala Dunia 2022.
"Kami ingin membuat mereka merasa seperti di rumah saat mereka berada di Qatar," ungkap pejabat AFA tersebut.
"Cara terbaik untuk melakukan ini adalah memastikan bahwa mereka (timnas Argentina) merasakan suasana rumah sambil fokus pada sepak bola", imbuhnya.
Alat barbekyu khusus juga telah dipasang di hunian, sehingga para pemain Argentina dapat menikmati asado.
Sebagai informasi, asado terbuat dari daging panggang yang dilapisi sedikit garam kasar.
Hidangan ini kemudian dipadukan dengan salad dan anggur.
Baca juga: Kenalan dengan Yoshimi Yamashita, Wasit Wanita Pertama Jepang di Piala Dunia 2022
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait Piala Dunia 2022, kunjungi laman ini.