Breaking News:

5 Gunung yang Dipakai dalam Penamaan Kereta Api, Ada Ciremai hingga Bromo

Deretan nama kereta api yang diambil dari nama-nama gunung yang ada di Indonesia, ada KA Argo Bromo Anggrek hingga KA Ciremai.

Dok. PT KAI
KA Argo Bromo Anggrek, kereta api namanya diambil dari nama Gunung Bromo. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Asal-usul penamaan kereta api di Indonesia memang sangat menarik untuk dibahas.

Selain diambil dari nama-nama satwa mitologi, penamaan kereta api juga diambil dari nama-nama gunung yang ada di Nusantara, lho!

Penumpang kereta api Argo Lawu berjalan saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2021). Berdasarkan data PT KAI, pada Senin (17/5/2021) sebanyak 2.100 penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) akan tiba di Jakarta, di mana jumlah tersebut akan terbagi dua stasiun, yaitu Stasiun Pasar Senen sekitar 1.200 penumpang dan Stasiun Gambir 900 penumpang.
Penumpang kereta api Argo Lawu berjalan saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2021). Berdasarkan data PT KAI, pada Senin (17/5/2021) sebanyak 2.100 penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) akan tiba di Jakarta, di mana jumlah tersebut akan terbagi dua stasiun, yaitu Stasiun Pasar Senen sekitar 1.200 penumpang dan Stasiun Gambir 900 penumpang. (Tribunnews/Herudin)

Lantas, gunung apa saja sih yang namanya dipakai sebagai nama kereta api?

Untuk lebih lengkapnya, yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari akun Instagram @kai121_ berikut ini.

Baca juga: Jelang Liburan Akhir Tahun 2022, Yuk Cobain Keseruan Naik Kereta Wisata

1. KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasarturi-Gambir pp)

Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada di Provinsi Jawa Timur

Nama gunung ini dijadikan sebagai nama KA eksekutif relasi Surabaya Pasarturi-Gambir pp, yang dioperasikan pertama kali pada 24 September 1997.

Sejak beroperasi, KA Argo Bromo Anggrek mendapat julukan sebagai Raja di Lintas Utara Jawa.

2. KA Argo Lawu (Solo Balapan-Gambir pp)

Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2 dari 4 halaman

Gunung ini memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dimiling dan puncak tertingginya bernama Hargo Dumilah.

Gunung Lawu diabdikan menjadi nama KA eksekutif relasi Solo Balapan-Gambir yang diluncurkan pada 21 September 1996.

Sejak diluncurkan, KA Argo Lawu menjadi salah satu kereta api unggulan yang dimiliki KAI.

Baca juga: Mengenal Edutrain, Program KAI untuk Tumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Kereta Api

3. KA Ciremai (Bandung-Semarang Tawang pp)

Gunung Ciremai adalah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat.

Memiliki ketinggian 3.078 mdpl, menjadikan gunung ini sebagai yang tertinggi di Jawa Barat.

Keemasyhurannya menjadikan KAI mengambil namanya sebagai nama KA kelas campuran (eksekutif dan ekonomi) relasi Bandung-Semarang Tawang.

KA Ciremai pertama kali beropasi pada 28 September 2013.

KA Argo Bromo Anggrek
KA Argo Bromo Anggrek (Dok. KAI)

4. KA Argo Wilis (Surabaya Gubeng-Bandung pp)

Gunung WIlis adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Timur.

3 dari 4 halaman

Pegunungan Wilis memiliki puncak yang bernama puncak Trogati, dengan ketinggian 2.563 mdpl.

Diresmikan pada 8 November 1998, nama gunung ini dipakai pada KA eksekutif relasi Surabaya Gubeng-Bandung, yang juga dijuluki sebagai Raja Lintas Selatan.

Baca juga: Serunya Naik Kereta Wisata Jaladara, Alternatif Keliling Solo Usai Muktamar ke-48 Muhammadiyah

5. KA Pangrango (Bogor-Sukabumi pp)

Gunung Pangrango terletak di Jawa Barat dengan ketinggian 3.019 mdpl.

Puncaknya dinamakan Puncak Mandalawangi, yang juga merupakan titik pertemuan batas tiga kabupaten.

Di antaranya Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

Namanya digunakan sebagai nama KA kelas campuran (eksekutif dan ekonomi) relasi Bogor-Sukabumi, yang diluncurkan pada 9 Nvember 2013.

6. KA Rajabasa (Tanjungkarang-Kertapati pp)

Gunung Rajabasa adalah gunung berapi yang terletak di Lampung.

Ilustrasi perjalanan KA Rajabasa, Minggu (3/1/2021).
Ilustrasi perjalanan KA Rajabasa, Minggu (3/1/2021). (Flickr/Adetiya Lesmana)

Diselimuti berbagai vegetasi, gunung ini memiliki puncak kawah dengan lebar 500x700 meter dengan bagian daratan berawa.

4 dari 4 halaman

Nama gunungnya diadopsi sebagai nama kereta kelas ekonomi relasi Tanjungkarang-Kertapati, dengan tarif bersubsidi (PSO).

Baca juga: Berencana Beli Tiket Kereta Api Persambungan? Yuk Simak Ketentuannya

7. KA Argo Sindoro (Semarang Tawang-Gambir pp)

Gunung Sindoro merupakan gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah dan memiliki ketinggian puncak 3.316 mdpl.

Gunung ini terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.

Nama Gunung Sindoro disematkan menjadi nama KA eksekutif dengan relasi Semarang Tawang-Gambir, yang diresmikan pada 17 Maret 2007.

8. KA Cikuray (Garut-Pasar Senen pp)

Gunung Cikuray adalah sebuah gunung bertipe sratovolcano yang terletak di Jawa Barat dengan ketinggian 2.821 mdpl.

Sekira abad ke-17, lereng Gunung Cikuray menjadi mandala, yaitu pusat pertapaan para pendeta dan kegiatan tulis menulis Kerajaan Padjadjaran.

Nama gunung ini digunakan pada kereta api subsidi (PSO) relasi Garut-Pasar Senen.

KA Cikuray kemudian menjadi tonggak sejarah doibukanya kembali jalur kereta api di Garut setelah nonaktif selama hampir 40 tahun.

Baca juga: Sebelum Memesan Tiket, Yuk Ketahui Perbedaan Jenis-jenis Kereta Api Ekonomi

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel lain terkait kereta api, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
kereta apiKA Argo Bromo AnggrekKA Argo Lawu Stasiun Blimbing Stasiun Kandangan Stasiun Benowo tiket.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved