TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan Kota Tua dan Jembatan Siti Nurbaya di Padang, Sumatera Barat baru saja rampung direvitalisasi.
Revitaliasasi yang dilakukan pastinya semakin memperkuat daya tarik Kota Padang untuk dikunjungi wisatawan.
Total ada lebih dari 25 gedung dan tempat tinggal di Kawasan Kota Tua Padang yang direvitalisasi dengan pengecatan ulang.
Proses revitalisasi juga memberikan sentuhan warna baru pada Jembatan Siti Nurbaya dalam rangka memperindah Kota Padang.
Baca juga: Marawa Beach Club hingga Museum Adityawarman, Cek Tempat Wisata di Padang untuk Libur Sekolah
Melansir rilis Kemenparekraf, Minggu (13/11/2022), program revitalisasi terwujud berkat kolaborasi Pemerintah Padang dengan dengan Dulux dalam program Let’s Colour dari PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia).
Program "Let’s Colour" merupakan sebuah inisiatif dari AkzoNobel yang dilakukan di Indonesia sejak tahun 2016.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf Wawan Gunawan pada acara Seremonial Peresmian Wajah Baru Kawasan Kota Tua Padang dan Jembatan Siti Nurbaya di Jembatan Siti Nurbaya, Kamis (10/11/2022).
Program ini secara konsisten melibatkan masyarakat/komunitas dan pemerintah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan masyarakat melalui berbagai program Let’s Colour yang telah dilakukan di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Salatiga dan Banda Aceh.
Baca juga: Mencicipi Kue Singgang, Kuliner Tradisional Minang yang Mudah Ditemukan di Kota Padang
“Semoga apa yang telah dilakukan di Kota Padang dapat menjadi contoh daerah-daerah lain untuk berkolaborasi dengan pihak swasta dalam revitalisasi destinasi pariwisata sehingga dapat memberi manfaat peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Wawan.
"Bagaimana nantinya pemerintah daerah dan masyarakat bergotong royong untuk menjaga, merawat, memelihara, membangun secara berkelanjutan, serta memanfaatkan dengan optimal dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat," tambahnya.
Wawan mengungkapkan hal ini sejalan dengan pandangan Menparekraf Sandiaga Uno bahwa paradigma pengembangan pariwisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan bertujuan memperkuat peluang kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menambahkan, dalam upaya mengembangkan destinasi di kawasan kota tua lainnya ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga: 6 Kuliner Legendaris di Kota Padang, Termasuk Teh Talua Limo Lenggek di Warkop Mak Etek
Seperti halnya integrasi perencanaan dan pengembangan destinasi wisata Kota Tua Padang, tata kelola dan model bisnis parekraf di Kota Tua Padang, kerja sama lintas sektoral, pengelolaan krisis dan mitigasi bencana di sekitar Kawasan Kota Tua Padang, adanya skema pendanaan inovatif untuk keberlanjutan dan konservasi, integrasi antara atraksi dan calender of event dan penguatan ketersediaan storytelling.
"Sebab ke depannya bisnis masa depan mengincar generasi milenial Z dan A perlu digitalisasi dalam mengembangkan Destinasi Kawasan Kota Padang yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan," ungkap Wawan.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya memberikan nuansa baru dalam pengembangan potensi wisata Jembatan Siti Nurbaya dan Kawasan Kota Tua.
Baca juga: Deretan Pantai di Kota Padang untuk Liburan Akhir Pekan, Ada Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemko Padang untuk melestarikan warisan budaya melalui pengecatan ulang bangunan-bangunan yang ada di kawasan Kota Tua dan Jembatan Siti Nurbaya," ucap Hendri.
Hendri menambahkan di masa mendatang pihaknya akan menghidupkan kembali transportasi kuno sebagai bentuk menghargai jasa para pendahulu di masa lampau.
"Mudah-mudahan restu untuk kita semua mencarikan solusi dalam memberi nuansa yang indah untuk di kawasan kota tua seperti kereta api yang lama hingga transportasi lain yang kuno," tuturnya.
Selain itu, Hendri mengungkapkan pihaknya juga telah melakukan pembersihan di kawasan Batang Arau dalam program yang telah berjalan yaitu "Padang Bagoro."
"Kami akan terus membersihkan kawasan Batang Arau ini hingga bersih dan akan menjadi kawasan wisata yang indah nantinys," jelas Hendri.
"Untuk itu kami juga akan membersihkan bangkai-bangkai kapal yang ada di kawasan ini," pungkasnya.
Baca juga: Situ Koffie di Kota Padang, Manfaatkan Gedung Tua Jadi Tempat Hangout Kekinian
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait Kota Padang, kunjungi laman ini.