TRIBUNTRAVEL.COM - Inggris disebut-sebut bakal menghadapi musim dingin yang lebih dingin dari biasanya.
Hal ini disampaikan Badan Meteorologi Inggris, Met Office pada Senin (1/11/2022) lalu dalam perkiraan tiga bulannya.
Met Office menilai probabilitas bahwa Inggris akan menghadapi musim dingin yang lebih dingin dari biasanya, 'sedikit lebih tinggi' dari biasanya.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (2/11/2022), para ahli meteorologi menyampaikan bahwa ada kemungkinan 25 persen musim dingin mendatang akan menjadi dingin, potensinya 1,3 kali dari biasanya.
Baca juga: Southampton, Kota Kelahiran PM Inggris Rishi Sunak yang Punya Banyak Tempat Wisata Menarik
Padahal negara itu bersiap menghadapi krisis energi yang diperparah oleh sanksi anti-Rusia dan penurunan tajam pasokan energi Rusia ke Eropa.
Pada saat yang sama, Met Office mengatakan bahwa "kemungkinan untuk Inggri mengalami kondisi kekeringan lebih besar dari biasanya', sedangkan untuk mengalami badai 'lebih kecil kemungkinannya dari biasanya'.
LIHAT JUGA:
Perlu diketahui, Oktober di Inggris luar biasa hangat, dengan suhu pada akhir pekan lalu mencapai di atas 20 derajat Celcius atau 68 derajat Fahrenheit.
Cuaca yang sejuk mengindikasikan bahwa tidak ada lonjakan permintaan energi.
Begitu pula harga gas, sebenarnya telah turun dari puncak musim panasnya.
Baca juga: Bule Inggris Hilang saat Snorkeling di Pantai Blue Lagoon Bali, Hingga Kini Belum Ditemukan
Namun demikian, Inggris sedang mempersiapkan untuk musim dingin yang menantang.
Meskipun tidak secara langsung bergantung pada pasokan energi Rusia, Inggris biasa mengimpor gas dan listrik dari benua Eropa selama bulan-bulan terdingin dan cuaca ekstrem.
Namun pada tahun ini, negara-negara Eropa menghadapi krisis energi yang parah di tengah upaya untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar Rusia.
Akhir bulan lalu, perusahaan listrik dan energi Inggris Centrica Plc mengumumkan bahwa mereka membuka kembali Rough yang berbasis di Laut Utara.
Diketahui, Rough merupakan fasilitas penyimpanan gas terbesar di negara itu, setelah penghentian selama 5 tahun.
Meskipun akan beroperasi hanya sekitar 20 persen dari kapasitas sebelumnya, perusahaan itu masih akan menambah 50 persen cadangan Inggris.
Baca juga: KFC di Inggris Dapat Predikat yang Terburuk, Karyawan Meludah di Lantai & Bikin Pelanggan Muntah
Cabang McDonalds di Inggris milik Ratu Elizabeth II
Tak banyak yang tahu jika mendiang Ratu Elizabeth II memiliki satu cabang McDonalds di Inggris.
McDonalds milik Ratu Elizabeth II terletak 80 mil di luar London, tepatnya di Banbury Gateway Shopping Park, Oxfordshire, Inggris.
Berada di taman ritel, cabang McDonalds mewah tersebut buka bersama Starbucks, Marks & Spencer, Next, dan Primark.
Tak seperti cabang lain, McDonalds milik Ratu Elizabeth II tentunya lebih megah dan mewah.
Cabang McDonalds tersebut dilengkapi dengan sofa kulit, papan menu digital, kursi Eames, lantai laminasi, dan layanan meja.
Tenang saja, cabang McDonalds milik Ratu Elizabeth II dibuka untuk umum.
Bahkan, McDonalds tersebut juga memiliki layanan drive-thru yang tersedia dari pukul 11.00 hingga 22.00 waktu setempat.
Meski demikian, banyak yang ragu apakah Ratu Elizabeth II pernah mengunjunginya.
Baca juga: Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai 1,8 Juta, Sandiaga Uno: Target Utama Inggris hingga Australia
Baca juga: Pria Inggris Kunjungi dan Makan KFC di 50 Negara, Ungkap Mana yang Paling Enak
Namun ternyata Putri Diana terkenal telah melakukan perjalanan rahasia ke McDonalds ketika Pangeran Harry pulang dari sekolah asrama.
McDonalds di Banbury Gateway Shopping Park bukan yang pertama kali dimiliki Sang Ratu.
Ratu Elizabeth II dulu pernah memiliki cabang McDonalds di di Bath Road Retail Park di Slough, namun ia menjual tanah tersebut seharga 177 juta poundsterling pada tahun 2016 lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahli Meteorologi: Inggris Hadapi Musim Dingin yang Lebih Dingin dari Biasanya.