Perahu Rafting yang Bawa Bule Terbalik di Bali, 11 Orang Selamat & 1 WNA Belum Ditemukan
Kecelakaan yang melibatkan dua perahu rafting terjadi di Ubud. 11 orang ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan 1 korban belum ditemukan.
Editor: Sinta Agustina
Sebelumnya dilakukan pencarian di wilayah Desa Bongkasa, sampai Bendungan Mambal Badung.
Namun kini startnya dilakukan di Bendungan Mambal, Abiansemal, Badung.
Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Badung, I Putu Eka Umbara, yang ikut melakukan pencarian turis asing mengaku pada hari pertama sudah dipastikan tidak membuahkan hasil.
Pasalnya turis asing yang hilang, belum ditemukan setelah beberapa kali menyisir Tukad Ayung.
"Karena tadi belum ketemu, jadi besok kembali dilakukan pencarian," kata Eka Umbara.
Kendati demikian, pihaknya mengaku untuk pencarian selanjutnya dilakukan di hilir, yakni titik kumpul di Bendungan Mambal.
Baca juga: 3 Resep Telur Ceplok untuk Ide Sarapan Enak, Bisa Pakai Bumbu Iris dan Bali
Perbedaan tubing dan rafting
Tubing dan rafting merupakan aktivitas berbeda, meski sama-sama dilakukan di sungai.
Tubing menggunakan ban, di mana satu ban digunakan untuk satu orang.

Berbeda dengan tubing yang dilakukan perorangan, rafting merupakan atraksi wisata air yang dilakukan sekelompok orang dengan naik perahu karet, dilaporkan Kompas.com.
Jumlahnya harus genap, mulai enam hingga delapan orang, termasuk skipper atau pemandu rafting.
Baca juga: Persiapan KTT G20, Sandiaga Uno: Paspor Berlaku Jadi 10 Tahun dan Akses Internasional ke Bali Dibuka
Tubing dan rafting umumnya dilakukan di sungai dengan kondisi berbeda.
Bila arus sungai sedang deras, rafting lebih cocok dilakukan daripada tubing.
Hal sebaliknya berlaku pada tubing.