TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan dua benda bercahaya seperti meteor melintas di langit Pekanbaru, Riau.
Dalam video yang beredar, terlihat dengan jelas dua benda bercahaya yang melintas di langit.
Keduanya tampak seperti meteor yang memiliki ekor.
"Kejadian di langit Pekanbaru, ada cahaya yang melintas. Gak tau apa, ada yang tau??," keterangan yang tertulis dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Viral Pulau Kecil di Kalimantan Barat Bisa Bergerak Sendiri, Bisa Dinaiki Layaknya Perahu
Video viral tersebut segera dikonfirmasi Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.
Andi menjelaskan kepada Kompas.com, benda bercahaya sebagaimana yang terlihat tersebut adalah pecahan roket Ariane 5.
LIHAT JUGA:
Ia melanjutkan, Roket Ariane 5 jatuh di daratan Kalimantan Barat pada Sabtu (13/8/2022) pukul 21.43 WIB.
Namun, lanjut Andi, roket tersebut sempat melintas di langit Pekanbaru sekitar pukul 20.47 WIB sebelum jatuh di Kalimantan Barat.
"Roket Ariane biasa dipakai untuk meluncurkan wahana antariksa lain, seperti satelit dan wahana lainnya," jelas Andi.
Baca juga: Viral Video Seorang Pria Seret Hiu di Pantai, Sempat Terjadi Pergulatan
Roket Ariane diluncurkan oleh Arianespace, perusahaan komersial pertama di dunia yang menyediakan layanan peluncuran wahana antariksa.
Peluncuran Roket Ariane biasa dilakukan di negara Guyana Prancis, Amerika Selatan.
"Pecahan roket yang mengenai permukiman tentunya berbahaya karena selain dapat menimbulkan kerusakan material dan menimpa manusia, juga mengandung radiasi elektromagnetik yang dapat mengganggu perangkat elektronik,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa sejauh ini belum ada konfirmasi kepada pihak BRIN terkait adanya puing roket yang jatuh ke permukaan Bumi.
Benda bercahaya melintas di langit Lampung
Kejadian serupa juga pernah terjadi di Lampung.
Sebuah benda bercahaya dilaporkan melintas di langit Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada Minggu (31/7/2022) dini hari.
Benda asing yang mengeluarkan api tersebut diketahui juga melintas di daerah lain, dilaporkan Tribunnews.com.
Seorang pengguna Twitter @nazriacai juga telah merekam video benda langit di langit dan mengunggahnya melalui Twitter.
Pengunggah menyebutkan bahwa benda bersinar yang melintas itu diduga sebagai meteor.
Baca juga: Viral Seorang Gadis Pesan Ayam Geprek Ekstra Pedas, Terkejut saat Lihat Sambalnya yang Melimpah
Ia mengatakan, dirinya melihat benda tersebut di langit Kuching, Malaysia.
BRIN menyebutkan, benda terang yang melintas itu adalah sampah antarika besar bekas peluncuran roket yang dilakukan oleh Tiongkok.
Roket tersebut diberi kode CZ5, sedangkan sampahnya diberi kode CZ5B.
Peneliti Senior BRIN, Thomas Djamaludin mengatakan bahwa hasil analisis yang diperoleh dari space-track.org menunjukkan titik jatuh di barat daya Indonesia.
Benda tersebut melintasi sebelah barat Serawak saat ketinggiannya sekitar 10 kilometer dari permukaan laut.
Bisa jadi ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatera bagian selatan.
Baca juga: Viral Kelakuan Kocak Jemaah Haji Indonesia Asal Bugis, Dandan Adu Cantik di Pesawat
Baca juga: Viral Istri Pergoki Suami Gandeng Selingkuhan di Bandara, Sempat Tak Ada Kabar 6 Bulan
"Bisa jadi ada pecahannya yang jatuh di sepanjang lintasan terakhirnya yang melintas dari Sumatera Selatan hingga Kalimantan dan Filipina," ungkap BRIN melalalui unggahan di Instagram @brin_indonesia.
Berkaitan dengan peristiwa ini, sebuah benda asing yang diduga benda yang sama sebelumnya ditemukan di Sanggau, Kalimantan Barat.
Dilaporkan Tribun Pontianak, penemuan besi diduga serpihan roket menggegerkan warga di Dusun Pengadang, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada Minggu.
Warga menduga benda tersebut ada hubungannya dengan jatuhnya roket CZ 5 B atau Long March 5B milik China.
Benda berukuran 2x5 meter itu ditemukan di areal perkebunan sawit yang baru ditanam milik warga setempat di Dusun Pengadang.
Berdasarkan informasi dari USSPACECOM bahwa obyek jatuh di Samudera Hindia.
Namun, pecahannya bisa tersebar di sepanjang lintasan orbit terakhir.
(TribunTravel.com/SA)