TRIBUNTRAVEL.COM - Hawa siang yang panas dan gerah di Jakarta Utara paling enak didinginkan dengan mencicipi es campur.
Di Jakarta Utara ada satu kedai es campur yang cukup legendaris.
Baca juga: 15 Warung Makan di Jakarta Utara Buat Makan Siang, Suka Soto Betawi, Mi Ayam atau Bakso?

Baca juga: 5 Warung Soto Betawi di Jakarta Utara untuk Makan Siang, Kuahnya Gurih dengan Isian Melimpah
Es campur di Jakarta Utara ini khas Kalimantan.
Namanya Kedai es campur Koh Acia.
Berada di bawah pohon rindang pinggir jalan, Koh Acia menjajakan dagangannya di sebuah lokasi sementara Jalan N Dwiwarna Raya, sebelah Sekolah Santo Yoseph, Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Baca juga: 5 Warung Mi Ayam di Jakarta Utara Buat Makan Siang, Mie Ayam Bakso Pak Joko Porsinya Banyak
Baca juga: 5 Warung Nasi Campur di Jakarta Utara untuk Sarapan, Porsinya Banyak dengan Toping Melimpah
Bila melintas di jalan Dwiwarna Raya menuju Jalan Mangga Besar Raya, papan nama Es Campur Koh Acia sudah terlihat jelas.
Tengok saja ke bagian loksem di tepi jalan. Papan nama itu terpasang di sebuah pohon rindang.
Kedai Koh Acia terlihat sederhana saja layaknya sebuah warung makan. Suasananya juga terasa adem dan bersih.
Namun, di sini hanya menjajakan minuman dengan banyak varian menu.
Sekitar pukul 16.00 WIB, pada Selasa (2/8/2022), tangan Suyanto (68) sedang sibuk mencomoti berbagai isian es campur pesanan pembeli di atas meja besar.
Di atas meja itu, terdapat berbagai wadah berisi isian untuk meracik es campur.
Ada belasan jenis isian yang diletakkan di meja seperti warung nasi uduk yang aneka lauknya dijembreng agar pembeli tinggal tunjuk.
Namun, bedanya, pembeli tak bisa main sembarang pilih isian lantaran sudah ditentukan sendiri oleh Suyanto sesuai menu yang dipesan.
Begitu selesai diracik, Suyanto selalu menyerahkan tugas membungkus atau menghidangkan ke meja pembeli kepada satu pelayannya.
Di luar kepala ia mengambil isian tanpa ditakar.
Feelingnya sudah terlatih puluhan tahun menggunakan tangannya saja memasukkan isian ke dalam gelas.
Kebanyakan pembeli memesan es campur yang dicampur gula merah, santan dan susu.
Menu itu menjadi favorit karena kenikmatannya.
Bahkan, menjelang mau tutup kedai, masih banyak pembeli yang berdatangan memesan es campur.
Tak terbayang, bagaimana sibuknya tangan pria yang sudah lanjut usia itu ketika melayani saat siang hari. Waktu hari lagi panas-panasnya.
Para pembeli kebanyakan berasal dari warga sekitar hingga para pekerja kantoran.
Baca juga: 5 Warung Bakso di Jakarta Utara untuk Makan Siang, Kuahnya Gurih dengan Porsi Besar
Enak karena istimewa

Di Jakarta, es campur dijual di mana-mana.
Ada yang menjualnya di gerobak hingga di warung makan. Biasanya terdiri dari es, susu kental manis, sirup dan beberapa jenis isian saja.
Namun, es campur Koh Acia spesial lantaran memakai isian yang relatif banyak. Di antara isian itu ada bubur kacang merah dan hijau yang jarang ditemui.
Es campurnya berisi 11 isian yaitu kolang kaling, agar-agar, cincau, alpukat, sari kelapa, cendol, bubur kacang merah, bubur kacang hijau, jeli, selasih, longan (kelengkeng).
Es campur kemudian disiram oleh gula merah dan santan susu.
Melihat isiannya bikin begah.
Namun, mulut tak berhenti menyuap ketika sedang menikmati semangkuk es campur itu.
Rasa manis es campurnya juga tak terlalu berlebihan.
Harga semangkuk es campur seharga Rp 24 ribu. Buka mulai pukul 09.30 WIB hingga 18.00 WIB.
Dirintis asli orang Pontianak

Kedai Es Campur Koh Acia dirintis sendiri oleh Suyanto pada tahun 1980 di Jakarta.
Sejak pertama berjualan, Suyanto sudah berjualan di pinggir Jalan Dwiwarna Raya, Mangga Besar.
Saat itu, bangunan masih belum berupa lokasi sementara (loksem) binaan pemerintah.
Ia membangun kedai layaknya warung sederhana. Nama Koh Acia sendiri berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti 'kakak mari makan'.
"Awalnya saya kerja sama orang yang jual usaha es campur di Pontianak. Selama tiga tahun kerja, lalu mencoba buka sendiri di sana selama delapan tahun," katanya kepada TribunJakarta.com.
Namun, selama jualan di Pontianak, Suyanto mengaku meraup untung yang pas-pasan.
Ia memutuskan merantau ke Jakarta untuk merintis usaha es campur.
"Kalau di Pontianak harganya tidak bisa ngangkat. Paling sekarang dijual Rp 10 ribu sampai Rp 14 ribu. Kalau di Jakarta berani menjual sampai Rp 24 ribu per porsi," tambahnya.
Suyanto mengaku tak lama lagi akan pensiun lantaran usianya yang mau mencapai kepala tujuh.
Usaha es campurnya akan diteruskan oleh anaknya kelimanya.
"Es campur akan diteruskan ke anak kelima saya. Dia selalu mendampingi saya ketika jualan, untuk melayani dia bisa tapi kalau mengolahnya belum," ujar pria yang memiliki 8 anak tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Es Campur Koh Acia Sejak 1980 di Mangga Besar: Isinya Bikin Begah, Manisnya Enggak Lebay