TRIBUNTRAVELC.COM - Sebuah perusahaan es krim premium China telah memicu kontroversi di media sosial (medsos).
Perusahaan bernama Zhongxuegao tersebut menuai banyak kecaman setelah produk es krimnya diduga tahan panas hingga sulit untuk meleleh.

Bahkan, produk es krim itu tak meleleh meski disimpan pada suhu tinggi dalam jangka waktu yang lama.
Melansir Oddity Central, Senin (11/7/2022), Zhongxuegao merupakan perusahaan es krim China yang terkenal dengan produk berkualitas tinggi.
Baca juga: Saluran Streaming Influencer China Ini Tiba-tiba Dihentikan saat Promosikan Es Krim
Perusahaan ini menjadi perbincangan publik pada pekan lalu ketika seseorang memposting foto dan video es krim Zhongxuegao di sebelah termometer yang menunjukkan suhu 31 derajat celcius.
Poster asli produk es krim buatan Zhongxuegao memang mengklaim bahwa makanan beku itu dapat bertahan pada suhu 31 derajat celcius sekira 1,5 jam tanpa meleleh sedikit pun.
Postingan tersebut mendapat banyak perhatian dan menginspirasi orang-orang untuk melakukan eksperimen mereka sendiri.
Ada banyak eksperimen yang telah dilakukan, termasuk membakar es krim langsung dengan semburan api.
Pada tanggal 5 Juli 2022 lalu, Zhongxuegao sekali lagi menjadi pembicaraan di medsos ketika video seseorang menggunakan kitchen torch untuk melelehkan salah satu produk es krimnya menjadi viral.
Meskipun bagian luar makanan itu tampak hangus, es krimnya tidak meleleh.
Banyak video serupa lainnya yang muncul setelah percobaan tersebut.
Namun hasilnya tetap sama, es krim tidak meleleh sedikit pun.
Akibatnya, banyak orang mempertanyakan apakah es krim berkualitas tinggi buatan Zhongxuegao aman untuk dikonsumsi.
Menaggapi hal tersebut, Zhongxuegao akhirnya mengeluarkan pernyataan yang diharapkan dapat menenangkan pikiran pelanggan.
Baca juga: Es Krim Legendaris di Magelang Sejak 1950, Pakai Bahan Premium & Tanpa Pengawet

Ia mengklaim menggunakan 'zat penambah kekentalan' untuk mencegah es krim meleleh dengan mudah.
Perusahaan juga meyakinkan semua orang bahwa produknya masih memenuhi standar keamanan pangan nasional.
Sayangnya, pernyataan itu tidak banyak membantu, mengingat reputasi Zhongxuegao sebagai produsen es krim berkualitas tinggi.
Menurut sumber berita China, es krim termurahnya dihargai Rp 27 ribu, beberapa kali lipat lebih mahal daripada merek lain, dan es krim kelas atas yang mencapai Rp 357 ribu.
“Apakah aman bagi tubuh manusia untuk menggunakan produk yang secara artifisial mencegah es krim meleleh dalam waktu lama?” tanya seseorang di Weibo.
“Keamanan pangan adalah hal yang paling penting, dan verifikasi praktis diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan kecurigaan publik,” tulis seorang jurnalis People's Daily .
Zhongxuegao adalah salah satu produsen es krim paling sukses di China.
Namun reputasinya diperkirakan akan mendapat pukulan besar menyusul kontroversi es krim baru-baru ini.
Baca juga: Makan Ramen dengan Topping Es Krim Cone Lagi Viral di Thailand, Seperti Apa Rasanya?

Desa di Jepang Tantang Wisatawan Makan Es Krim Terpedas
Es krim biasanya memiliki cita rasa manis dan menyegarkan.
Namun, hal itu nampaknya tidak berlaku bagi es krim habanero.
Alih-alih manis, es krim habanero justru memiliki cita rasa yang sangat pedas.
Es krim habanero berasal dari Hirata, sebuah desa kecil di Prefektur Fukushima, Jepang.
Meski kedengarannya tidak masuk akal, namun es krim habanero justru menjadi daya tarik tersendiri.
Terlebih Desa Hirata menjadi cukup terkenal lantaran banyak wisatawan yang tertantang untuk mencoba es krim habanero.
Baca juga: Pilot Ditahan Gara-gara Menerbangkan Helikopter Tanpa Izin untuk Beli Es Krim
Sesuai namanya, hidangan ini ditaburi dengan bubuk lada habanero dalam skala yang bervariasi, tergantung selera pedas yang ingin mencobanya.
Es krim habanero pada kenyataannya memang bercita rasa sangat pedas.
Bahkan, wisatawan harus menandatangani surat pernyataan terlebih dahulu sebelum mencobanya.
Surat pernyataan menyatakan bahwa penjual tidak bertanggung jawab atas akibat yang timbul setelah wisatawan menyantap es krim habanero.
Kisah es krim habanero Hirata yang sekarang terkenal berawal dari bencana Fukushima tahun 2011.

Sebelum tsunami melanda dan kekhawatiran akan dampak radiasi mulai terlihat, desa tersebut tidak pernah memiliki masalah dalam menjual sayuran.
Namun, semuanya mulai menurun dan penduduk setempat mulai mencari cara baru untuk mencari nafkah.
Tiga petani lokal tertarik dengan gagasan menanam cabai habanero, tanpa terlalu memikirkan fakta bahwa cabai itu terlalu pedas untuk sebagian besar konsumen Jepang.
Alhasil, petani tidak dapat menemukan pasar untuk produk mereka.
Kemudian pada 2015, saat melakukan brainstorming cara menggunakan bubuk habanero, para petani muncul dengan ide untuk menggunakan sayuran pedas sebagai bahan es krim.
Idenya berhasil, dan es krim habanero menjadi bagian utama dari upaya pemasaran desa.
Membuat es krim habanero ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah.
Para pekerja memakai sarung tangan, masker, dan kaca mata saat mereka menaburkan bubuk habanero yang "membakar lidah".
Wisatawan yang cukup berani untuk mencoba hidangan ini dapat memilih berbagai tingkat kepedasan.
Tingkat yang paling ekstrim, kepedasan neraka, ditawarkan secara gratis jika penantang mampu menghabiskannya.
Harga es krim habanero sejatinya tidak terlalu mahal, yakni 500 yen atau stara Rp 55 ribu.
Seorang koresponden dari reality show populer Jepang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Desa Hirata untuk mencoba es krim habanero yang terkenal dan memilih es krim terpedas.
Meskipun berani pada awalnya, penantang itu terlihat menangis dan meratap setelah beberapa percobaan.
Ia kemudian mendinginkan mulutnya dengan air dingin, tanpa menyelesaikan makanannya.
Baca juga: Liburan ke Bandung? Wajib Mampir ke 7 Kedai Es Krim Legendaris Ini
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.