TRIBUNTRAVEL.COM - Oumph!, sebuah perusahaan makanan nabati mengeluarkan produk burger yang tak biasa.
Produk burger terbaru keluaran Oumph! bahkan sangat lekat dengan sebutan 'kanibalistik'.
Bagaimana tidak, Oumph! baru saja mengembangkan burger vegan yang diklaim memiliki rasa seperti daging manusia.
Melansir Insider, Senin (4/7/2022), produk sengaja dikembangkan oleh Oumph! untuk mereka yang ingin menikmati cita rasa daging manusia, namun dengan cara yang legal.
Baca juga: Vending Machine Burger Pertama di Dunia Memulai Debutnya, Cuma 6 Menit Langsung Matang
"Kami mengembangkan burger ini dalam waktu singkat begitu kami tahu rasa dan tekstur apa yang kami cari," Oumph! Co-Founder, Anders Linden, mengatakan dalam sebuah video YouTube.
Selama Halloween tahun lalu, perusahaan mendirikan truk makanan di Stockholm, Swedia, menyajikan "makanan nabati paling menakutkan yang pernah ada."
Perusahaan merilis sebuah iklan pendek, lengkap dengan sulih suara menyeramkan yang menggambarkan adegan gelap di dapur saat seorang koki mengembangkan daging berbasis manusia.
Iklan tersebut kemudian menantang orang untuk mencobanya.
Tonton videonya di sini.
LOLA MullenLowe Madrid, agen di balik kampanye burger mengatakan, mereka ingin "meyakinkan" pencinta daging bahwa produk nabati dapat "meniru rasa daging apa pun."
"Dan tentu saja, solusinya adalah membuat burger vegan lezat bercita rasa daging manusia," kata Tomas Ostilglia, Direktur Kreatif di LOLA MullenLowe.
Baca juga: Pesan Burger McDonalds, Pria Temukan Katak Mati di dalam Mayones
Kampanye ini memenangkan Silver Prize di Cannes Lions Festival, sebuah festival internasional untuk komunitas pemasaran kreatif.
"Misi kami adalah mengubah cara orang makan, dan merupakan tugas kami untuk menggunakan kreativitas sebagai alat untuk mewujudkan perubahan ini," kata Henrik kerman, Global Brand Leader di Oumph!, berbicara tentang penghargaan yang diterima.
Meski terdengar seram, namun burger dibuat dengan komposisi yang aman dan legal untuk dikonsumsi.
Burger itu sendiri dibuat dengan kedelai, jamur, dan protein gandum serta "lemak nabati dan campuran rempah-rempah yang misterius."
"Tidak ada manusia yang terluka dalam pengembangan produk ini," tegas perusahaan.
Restoran Burger di Rusia Bikin Menu dengan Nama yang Dianggap Mendukung Perang
Jaringan restoran cepat saji, Z Burger, dianggap mendukung perang antara Rusia dengan Ukraina setelah membuka cabangnya di kota Syktyvkar, Rusia.
Melansir Buzz, restoran cepat saji tersebut dinamai dengan simbol pro-perang berupa huruf 'Z' yang terlihat pada tank Rusia selama invasi ke Ukraina.
Huruf 'Z', yang tidak ada dalam alfabet Cyrillic yang mirip alfabet Rusia, telah menjadi seruan bagi para nasionalis dan pendukung invasi Rusia.
Baca juga: Burger Termahal di Dunia Ternyata Ada di Jakarta, Harganya Capai Rp 1,5 Juta
Simbol huruf 'Z' tersebut saat ini menjadi bagian inti dari upaya propaganda Kremlin, yang muncul di mobil, rapat umum, dan dalam satu kasus sekelompok anak-anak di rumah sakit konon membuat formasi 'Z' di halaman rumah sakit.
Wartawan BBC Francis Scarr melaporkan, nama menu termasuk burger dan kemasannya dinamai dengan peluncur roket Rusia dan peralatan militer lainnya.
Menu yang diposting ke jejaring sosial menunjukkan pilihan burger, pizza, dan hidangan lainnya yang diberi nama mengacu pada unsur militer atau patriotik.
Salah satunya 'Grad MRLS' yang merupakan burger dengan potongan daging ayam, bacon, dan keju cheddar.
Grad MRLS sendiri merupakan nama peluncur roket milik Rusia.
Baca juga: Burger Langka McDonalds Dijual di Situs Online, Harganya Capai Rp 1,9 Juta
Selain itu, ada juga menu bernama 'T-34 Tank' berupa patty daging sapi dengan saus alpukat.
Selain kedua menu tersebut, ada beberapa menu yang dinamakan dengan unsur militer.
Mulai dari Kremlin, Za Krim (Untuk Krimea), Za Nashihk (Untuk Kita Sendiri), dan sebagainya.
Ada juga menu yang dinamakan 'Dagger', yang dalam bahasa Indonesia berarti pisau belati.
Penamaan restoran dan menu tersebut mengikuti panggilan Kementerian Perdagangan Rusia untuk saran nama baru bagi McDonald's di Rusia, dengan 'Z Burger' menjadi salah satu tanggapan teratas.
Sebelumnya, rantai restoran makanan cepat saji Amerika adalah salah satu dari lusinan merek Barat yang menarik diri dari Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Sekitar 850 cabang McDonald's di Rusia dijual kepada seorang pengusaha Siberia yang berencana untuk membukanya kembali dengan merek baru, meskipun nama barunya belum dikonfirmasi.
Selain itu, dilaporkan Kompas.com, Starbucks mengatakan pada Senin (23/5/2022), bahwa mereka akan hengkang dari Rusia dan menutup 130 gerainya di negara itu.
Starbucks awalnya telah menangguhkan operasionalnya pada awal Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Kini mereka mengatakan akan keluar dari Rusia dan tidak lagi memiliki merek di pasar negara itu.
Keputusan hengkangnya Starbucks diketahui diambil hanya beberapa hari setelah McDonald's lebih dulu memutuskan keluar dari Rusia.
Baca juga: Selain Singapura, Burger Terenak di Asia Ternyata Bisa Ditemukan di Jakarta
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.