TRIBUNTRAVEL.COM - Viral video yang merekam 25 penumpang dikeluarkan paksa dari pesawat Air Canada pada Senin (20/6/2022).
Diketahui penumpang-penumpang tersebut diseret keluar dari dalam pesawat oleh awak kabin tanpa ada penjelasan apapun.
Setelah dikonfirmasi, pihak Air Canada mengakui bahwa tindakan para stafnya itu memang sebuah kekeliruan.
Namun, jika ditelisik kembali, insiden itu terjadi karena memang sebelumnya ada sebagian penumpang yang dinilai berperilaku menganggu.
Dilansir dari laman The Sun, Minggu (26/6/2022), viralnya kejadian ini bermula ketika sejumlah staf pendukung dari tim Formula Satu berada di pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional Montreal, Kanada.

Diketahui mereka memang sudah mengunjungi Montreal untuk menonton Grand Prix.
Lalu, terdapat seorang karyawan Motorsport, Jess McFadyen yang menangkap momen itu dan membagikannya melalui akun Twitter @JessMcF1.
Dalam akunnya itu, ia membagikan sebuah video yang merekam kekacauan yang terjadi di dalam kabin pesawat.
Tampak juga polisi bersenjata mulai mengawal orang-orang secara acak tanpa penjelasan.
Video Jess itu lantas menjadi viral karena menunjukkan beberapa dari penumpang yang dikeluarkan itu termasuk ada pasangan lanjut usia.
Kemudian ada juga anggota tim Williams yang sedang hamil, dan keluarga muda yang terdiri dari empat orang.

Baca juga: Viral Sekelompok Penumpang Kebingungan Cari Nomor Kursi di Pesawat: Baris 26 Tidak Ada
Baca juga: Detik-detik Pesawat Mendarat Darurat di Bandara, Tabrak Menara Komunikasi Kemudian Terbakar
Pasangan lanjut usia asal Inggris itu mengatakan, mereka terjebak dalam kekacauan di penerbangan AC866, sebelum akhirnya terdampar di terminal bandara.
Richard Brailey (71) dan istrinya, Patricia (66) diseret dari pesawat sebelum diberitahu oleh seorang karyawan Air Canada bahwa itu adalah perintah dari kapten.
Dia mengatakan: "Kami telah menunggu sekitar satu jam untuk pesawat lepas landas ketika seorang anggota staf dengan daftar nomor datang melihat ke atas dan ke bawah baris."
"Mereka mulai melihat nomor kursi dan sebelumnya memindahkan dua gadis muda dari tiga atau empat baris di depan kami."
"Kemudian mereka menunjuk ke arah kami, dan menyuruh polisi bersama mereka untuk mengusir kami. Kami benar-benar terperangah."
"Kami baru saja duduk di kursi kami secara normal dengan masker kami dan menantikan untuk memulai."
Baca juga: Penumpang Wanita Melahirkan di Pesawat, saat Kontraksi Sempat Dikira Sakit Perut Biasa
Putra mereka yang marah, Patrick, juga merinci insiden yang melelahkan mereka di Twitter.
Ia menjelaskan penegeluaran pasangan lanjut usia itu jelas merupakan perasaan yang bercampur aduk.
Dia berkata: "Orang tua saya yang sudah lanjut usia secara religius mengenakan masker mereka dan tidak mabuk. Terdampar di terminal!?"
Penumpang yang ditolak diberitahu bahwa mereka tidak dapat naik ke penerbangan Air Canada lainnya selama 24 jam setelah mereka dipindahkan.
Para pelancong juga diberitahu bahwa itu adalah tanggung jawab mereka untuk mengatur penerbangan alternatif.
Richard menambahkan: "Itu benar-benar aneh karena tidak ada suara atau gangguan dalam penerbangan.
"Sejauh yang saya tahu, semua orang berperilaku baik, dan kami memang melakukannya."
Dia juga mengklaim pria di sebelahnya dan Patricia telah tertidur di bawah selimut sebelum dia dibangunkan dan dipindahkan.
TONTON JUGA:
Baca juga: Pramugari Ungkap Benci Penumpang yang Pesan Minuman Tertentu di Pesawat, Kenapa Ya?
Baca juga: Mabuk dan Pukul Staf Keamanan, Penumpang Pesawat EasyJet Ditangkap Polisi
Mengetahui hal itu Tim Williams Racing mengkonfirmasi empat anggota staf memang diperintahkan turun dari pesawat dan masih menunggu penjelasan.
Mereka berkata: "Sebanyak 28 orang dikeluarkan dari penerbangan, dan kami saat ini menunggu penjelasan dari Air Canada karena kami tidak percaya bahwa ada pembenaran untuk penurunan karyawan kami."
"Sebagai Williams Racing, kami memastikan staf kami memiliki transportasi dan akomodasi sementara mereka menunggu untuk memesan ulang ke penerbangan lain."
"Kami mengonfirmasi mereka semua sekarang dengan selamat kembali di Inggris dan kami menunggu tanggapan dari Air Canada."
Setelah dihubungi, pihak Air Canada mengonfirmasi bahwa 25 penumpang diturunkan dari penerbangan.
Pihaknya mengatakan, insiden penurunan paksa ini pada mulanya terjadi karena ada sejumlah penumpang yang diketahui tidak mengenakan masker.
Tetapi mereka menolak untuk mengonfirmasi berapa banyak penumpang yang salah dipindahkan saat mereka duduk di landasan pada Senin malam.
Sebuah pernyataan dari maskapai mengatakan: "Kami sedang menyelidiki keadaan seputar insiden ini yang melibatkan sekelompok 25 pelanggan dikeluarkan dari penerbangan kami dari Montreal ke London Senin malam, karena perilaku yang mengganggu."
"Kami memahami bahwa ada tuduhan bahwa dalam proses pemindahan penumpang ini, orang-orang tertentu yang tidak terkait juga diturunkan."
"Beberapa dari pelanggan yang diturunkan dari pesawat ini memesan ulang pagi ini dan sedang dalam perjalanan ke tujuan akhir mereka."
"Setelah penyelidikan kami selesai, kami akan menindaklanjuti dengan pelanggan."
Seorang juru bicara Montreal Trudeau International mengatakan, saat ini polisi telah dipanggil untuk menangani situasi di dalam pesawat pada malam 20 Juni dan mengawal penumpang turun dari pesawat.
Upaya ini dilakukan berdasarka permintaan kapten penerbangan dan kru.
Terkait hal itu, kini Kepala Air Canada telah menghubungi penumpang yang tidak bersalah untuk meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Pihaknya juga mengatakan saat ini Air Canada sedang mendiskusikan kemungkinan kompensasi dengan para penumpang.
Baca juga: Viral Penumpang Marah Sudah Tunggu 3 Jam Diminta Turun dari Pesawat, Super Air Jet Beri Penjelasan
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal viral di medsos di sini.