Breaking News:

Bikin Bangga! Bandara Banyuwangi Masuk Daftar Deretan Arsitektur Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Banyuwangi, di Jawa Timur, masuk ke dalam daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia menurut AKAA 2022.

surya/haorrahman
Bandara Banyuwnagi masuk ke dalam daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar baik baru saja datang dari dunia penerbangan di Tanah Air.

Bandara Internasional Banyuwangi, Jawa Timur, yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero), beberapa waktu lalu masuk ke dalam daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia.

Adapun penghargaan tersebut dirilis secara resmi dalam The Aga Khan Award for Architecture (AKAA) 2022.

Melansir laman web Angkasa Pura II, Senin (13/6/2022) pihak Aga Khan Award telah mengakui suatu bangunan adalah yang terbaik.

Hal tersebut dilihat dari sejumlah keunggulan yang meliputi arsitektur kontemporer, social housing, berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, pelestarian sejarah, hingga konservasi kawasan.

Kemudian juga dilihat dari segi desain lansekap dan perbaikan lingkungan, serta juga melihat pemanfaatan sumber daya lokal, penggunaan teknologi secara inovatif, serta aspek lain seperti misalnya insinyur dan pengrajin.

Bandara Banyuwnagi masuk ke dalam deretan daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di Dunia.
Bandara Banyuwnagi masuk ke dalam deretan daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di Dunia. (Dok. Angkasa Pura II)

Baca juga: 6 Tempat Sewa Motor di Banyuwangi, Jelajahi Banyak Wisata Lebih Hemat dan Efektif

Baca juga: Lokasi dan Harga Tiket Masuk De Djawatan Banyuwangi Terbaru Juni 2022

Sebagaimana diketahui, Banadara Internasional Banyuwangi dirancang oleh arsitek nasional, Andra Matin.

Dilihat dari segi arsitekturnya, terminal penumpang Bandara Internasional Banyuwangi memang mengusung konsep green airport.

Green airport yang dimaksud yakni Bandara Internasional Banyuwangi tidak mengandalkan pendingin udara namun tetap terasa nyaman bagi penumpang pesawat.

Bandara Internasional Banyuwangi memiliki terminal penumpang seluas 7.000 meter persegi dan berkapasitas 3 juta penumpang.

2 dari 4 halaman

Pada tahun ini Bandara Internasional Banyuwangi dibangun oleh Pemkab Banyuwangi dan mengadopsi konsep atap rumah Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi.

Keindahan arsitektur terminal penumpang ini kemudian menjadi salah satu landmark yang cukup ikonik di Jawa Timur.

TONTON JUGA:

Baca juga: Kawah Ijen dan 5 Tempat Wisata Paling Hits di Banyuwangi, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Baca juga: Harga Tiket Masuk 3 Tempat Wisata di Banyuwangi, Termasuk De Djawatan yang Instagramable

Kemudian pada 2017, Bandara Internasional Banyuwangi kemudian dikelola oleh Angkasa Pura II dan pengembangan pun terus berlanjut.

Pihak AP II lantas mengembangkan sisi udara yang meliputi penebalan runway, pelebaran dan perpanjangan runway menjadi 2.450 x 45 m dan perluasan apron (parkir pesawat) menjadi 16.200 meter persegi, serta pembangunan taxiway.

“Pengembangan sisi udara guna mendukung operasional pesawat berbadan sedang (narrow body) sekelas Boeing 737-900 ER dan Airbus A320 yang saat ini menjadi pesawat komersial rute jarak pendek dan menengah paling banyak digunakan maskapai di Indonesia atau bahkan di dunia,” ujar President Direkturr AP II, Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin mengatakan AP II juga memperkuat implementasi green airport.

“Bandara Banyuwangi sudah memiliki terminal penumpang dengan arsitektur yang luar biasa indah dan sangat mendukung penerapan green airport," ujarnya.

"AP II akan memperkuat penerapan green airport ini dan menjadikan Bandara Banyuwangi sebagai bandara pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi Greenship Existing Building,” ungkap Muhammad Awaluddin.

Bandara Banyuwnagi masuk ke dalam daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia.
Bandara Banyuwnagi masuk ke dalam daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia. (surya/haorrahman)

Baca juga: 5 Tempat Wisata Murah di Banyuwangi, Cocok untuk Bersantai Sejenak dari Suasana Kota

Baca juga: 7 Tempat Sewa Motor di Banyuwangi untuk Backpackeran, Tarifnya Murah Mulai Rp 50 Ribu

Guna memperkuat penerapan green airport, pihak AP II memiliki program efisiensi dan konservasi energi.

3 dari 4 halaman

Hal tersebut diwujudkan melalui pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi di bandara ini.

“Program ini sudah berjalan, AP II didampingi Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM berkolaborasi untuk mendorong pemanfaatan PLTS di bandara-bandara termasuk di Bandara Banyuwangi,” jelas Muhammad Awaluddin.

Adapun dari evaluasi yang telah dilakukan, pemanfaatan PLTS di Bandara Banyuwangi dimungkinkan dilakukan di atas atap seluas 3.300 meter persegi dengan maksimal kapasitas on-grid sebesar 150 KWp (kilowatt peak).

“Panel surya dalam sistem PLTS akan dipasang di atap gedung Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) dan gedung Main Power Station (MPS),” jelas Awaluddin.

Implementasi PLTS ini juga sejalan dengan pengembangan Bandara Banyuwangi untuk selalu mengikuti tren global.

Dengan demikian pihak AP II akan mendorong seamless journey experience melalui pemanfaatan mesin self check in, layanan dengan mobile apps, self baggage drop dan fasilitas lainnya seperti biometrik facial recognition untuk naik ke pesawat.

“Penumpang pesawat atau traveler yang saat ini didominasi kalangan milenial lebih memilih penggunaan teknologi untuk memproses keberangkatan penerbangan dan merasakan seamless journey experience,” ungkap Awaluddin.

“Melalui pengembangan sisi darat yang mencakup terminal penumpang berarsitektur terbaik dunia, lalu pengembangan sisi udara mencakup runway, apron, taxiway, serta pengembangan infrastruktur teknologi dan energi baru, terbarukan, Bandara Internasional Banyuwangi akan menjadi pilot project pengembangan bandara modern untuk mendukung wisata," tambahnya.

"Traveler yang melalui bandara ini akan merasakan aura berlibur yang sangat kental, bebas ribet, bebas stress dan bebas hambatan," lanjutnya.

Saat ini, di tengah periode pemulihan penerbangan dari dampak pandemi Covid-19, Bandara Banyuwangi melayani telah melayani penerbangan dengan sejumlah rute.

4 dari 4 halaman

Di antaranya ada Jakarta-Banyuwangi yang dioperasikan oleh Citilink dan Batik Air, serta Sumenep - Banyuwangi oleh Susi Air.

Pemulihan penerbangan secara berkelanjutan diharapkan berjalan lancar seiring dengan membaiknya penanganan pandemi.

Sehingga dengan begitu rute-rute lain akan kembali dibuka di Bandara Banyuwangi untuk kedepannya.

(TribunTrave/Zed)

Baca selengkapnya soal Banyuwangi di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Bandara Internasional BanyuwangiJawa TimurPT Angkasa Pura IIarsitektur terbaik di dunia Javanine Resto Seoulscent
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved